Jual Beli Ginjal Marak, Sistem Kapitalisme Sekuler Lah Penyebabnya


Aktivis Muslimah Asal Ledokombo -Jember 


Baru-baru ini Kepolisian Negara Republik Indonesia menangkap 12 anggota sindikat tindak pidana perdagangan orang atau TPPO jaringan internasional yang menjerat 122 korban dengan modus penjualan organ ginjal di Kamboja. Dua orang, di antaranya, merupakan anggota polisi dan petugas imigrasi, mereka turut membantu merintangi penyidikan sejak markas sindikat ini terungkap di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Juni 2023.


Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi mengungkapkan, sindikat ini dikoordinasi oleh tersangka berinisial H (40) yang ditangkap di Bekasi pada 27 Juni 2023. H berperan mengatur semua hal, mulai dari menjaring korban melalui media sosial Facebook hingga memberangkatkan korban untuk operasi ginjal di Kamboja. (KOMPAS)


Sindikat penjualan ginjal membeberkan alasan memilih Kamboja sebagai basis aksi mereka. Karena rumah sakit di negara itu punya sistem administrasi yang tak rumit. Juga karena pihak rumah sakit memiliki kepedulian terhadap pendonor Dan menyebut rumah sakit di kamboja tersebut merupakan milik militer pemerintah. Penjaga rumah sakit hingga staf medis merupakan tentara. Hanim yakin pemilik rumah sakit tersebut terlibat dalam transaksi jual beli ginjal. Pasalnya mereka sudah tahu terkait sindikat dan transaksi jual beli organ tersebut. Hal itu diungkap salah satu sindikat, Hanim, saat memberikan kesaksian setelah ditangkap aparat kepolisian, Jumat (21/7).(cnndonesia)


Sementara para pendonor berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Sebelum berangkat ke Kamboja, mereka dikumpulkan di kontrakan di Cibinong. Setibanya di Kamboja, pendonor wajib melakukan serangkaian tes, seperti medical check up dan pencocokan DNA dengan pasien penerima ginjal. Dan ditangani oleh dokter-dokter yang mumpuni. Dokter-dokter yang mumpuni kemungkinan berasal dari China.



Sistem Kapitalisme Sekuler Lah Penyebabnya.


Sistem kapitalisme sekuler yang diterapkan hari ini menjadi penyebab ini terjadi, sehingga suatu hal yang wajar terkait keterlibatan, warga, aparat, bahkan petugas imigrasi dalam memuluskan kejahatan.  Setidaknya ada beberapa faktor pendukung diantaranya, karena kemiskinan, kerakusan juga karena lemahnya iman. Yaitu karena lahir dari penerapan sistem kapitalisme sekuler yang menanamkan paham bahaya bagi masyarakat dengan memandang bahwa hidup didunia untuk mendapatkan kesenangan materi sebanyak-banyaknya. Akibatnya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta ataupun eksistensi diri.


Himpitan hidup akibat sulitnya mendapatkan pekerjaan dan mahalnya harga pangan, juga layanan kesehatan dan pendidikan. Menjadikan praktek harom mencari uang semakin dicari-cari oleh masyarakat dengan iming-iming keuntungan instan tanpa bersusah payah. Masyarakat pun mengambil jalan pintas dengan menjual organ tubuhnya meskipun membahayakan kesehatan tubuhnya.


Paham sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan telah menjadikan tingkah laku manusia dalam kehidupan hanya didorong hawa nafsu, hidup tak lagi di orientasikan untuk akhirat, akan tetapi semata-mata untuk mencari kesenangan duniawi. Karena inilah standar kebahagiaan menurut paham sekularisme kapitalisme. Mirisnya negara membiarkan masyarakat terjangkiti paham sekularisme dari semua lini kehidupan manusia, baik dari sistem pendidikan yang mencetak pribadi yang lemah iman dan bertindak sesuka hatinya dalam kehidupan. Alhasil muncullah pegawai negara yang tidak amanah dalam menjalankan tugas.


Begitupula sistem sanksi yang dinilai gagal memberi efek jera bagi pelaku kejahatan 


Kebijakan Khilafah dalam Menjamin Kejehateraan


Salah satu bentuk keagungan khilafah yang tidak dimiliki peradaban lainnya adalah kesempurnaan dan jaminan kehidupan terbaik bagi rakyatnya. Sejarah telah membuktikan secara jelas akan hal ini yang bertahan hingga seribu empat ratus tahun lebih yang pada akhirnya diruntuhkan pada 03 Maret 1924 M.


Jaminan kesejahteraan era khilafah dapat terwujud bukan karena kebetulan, namun karena khilafah memiliki seperangkat aturan atau kebijakan . Aturan maupun kebijakan ini bersumber dari Islam. Karena sejatinya khilafah adalah representasi dari penerapan Islam secara menyeluruh dan utuh. Aturan-aturan ini mencakup ranah individu, keluarga, masyarakat dan negara. Sehingga secara sederhana semua keagungan khilafah terwujud karena Islam diterapkan secara penuh.


Beberapa bentuk aturan atau kebijakan dalam khilafah sehingga ada keterjaminan kesejahteraan bagi rakyat antara lain: Pertama. Khilafah adalah sebuah negara yang Islam diterapkan menetapkan bahwa setiap muslim laki-laki, khususnya kepala rumah tangga memiliki tanggung jawab untuk bekerja guna memberikan nafkah baginya dan bagi keluarga yang menjadi tanggung jawabnya.


Kedua. Islam mengatur ketika masih ada kekurangan atau kemiskinan yang menimpa seseorang, maka tanggung jawab itu menjadi tanggung jawab sosial. Maksudnya keluarga dan tetangga turut dalam membantu mereka yang masih dalam kekurangan dengan berbagai macam aturan Islam seperti zakat, sedekah dan lainnya.


Ketiga. Khilafah melalui pemimpin tertingginya yaitu seorang khalifah adalah pihak yang mendapatkan mandat untuk mengayomi dan menjamin kesejehteraan rakyat. Dia yang akan menerapkan syariah Islam, utamanya dalam urusan pengaturan masyarakat seperti sistem ekonomi dan lainnya.


Dalam sistem ekonomi, khilafah memiliki kebijakan dalam mengatur kepemilikan kekayaan negara sesuai Islam. Ada kepemilikan individu, umum dan negara yang semua diatur sedemikian rupa untuk kemakmuran rakyat. Pengaturan tersebut kemudian akan masuk dalam Baitul Mal yang menjadi pusat kekayaan khilafah. Arahnya adalah untuk menjamin kehidupan per-individu rakyat agar benar-benar mendapatkan sandang, pangan dan papan. Serta untuk mewujudkan jaminan bagi rakyat dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, pertanian, industri, infrastruktur dan lainnya.


Secara rinci akan dijumpai dan merujuk dalam aturan Islam mengenai pengaturan ekonomi dalam negara yang disebut dengan sistem ekonomi Islam. Dan dalam era khilafah dulu ataupun yang akan tegak nantinya, sistem ekonomi Islam menjadi salah satu paket dari sistem lainnya seperti politik-pemerintahan, hukum dan sebagainya yang akan diterapkan secara utuh dan menyeluruh.


Wallahu A'lam Bisshowab

Post a Comment

Previous Post Next Post