INDONESIA DARURAT, L68TQ MERUSAK GENERASI BANGSA


Oleh: Melagustina Dewi S.sos.I
(Aktifis Muslimah peduli ibu dan generasi wilayah wonosari tanjung morawa)

Rencana pertemuan aktivis L68TQ+ di Indonesia sempat membuat geger. Bahkan penolakan dilakukan sejumlah pihak, termasuk dari sejumlah politisi. Akhirnya pihak penyelenggara memutuskan untuk membatalkan kegiatan tersebut karena banyaknya kecaman. Meskipun acara pertemuan perkumpulan LGBT di Jakarta batal dilakukan, namun acara itu dikabarkan akan tetap digelar namun di luar Indonesia.

“Penyelenggaran ASEAN Queer Advocacy Week memutuskan untuk merelokasi tempat acara menjadi di luar Indonesia," tulis pihak penyelenggara dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023) dikutip dari media online. Menurut penyelenggara, relokasi acara diputuskan demi memastikan keselamatan dan keamanan peserta maupun panitia.

Anggota Komisi I DPR RI Al Muzzammil Yusuf menyerukan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memastikan bahwa agenda pertemuan aktivis Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) Se-ASEAN melalui agenda ' ASEAN Queer Advocacy Week' (AAW) betul-betul tidak terlaksana. Muzammil mengecam komunitas LGBT tersebut yang berpotensi merusak generasi bangsa dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan Undang-Undang bangsa Indonesia.

Merusak Generasi
Miris memang ketika banyak berita yang sliweran di beranda medsos kita. Semua pemberitaan yang paling mendominasi kerusakan dan kelemahan. Hingga bisa dikatakan darurat generasi cerdas. System kapitalis sekuler berusaha terus mencekoki pemikiran generasi dengan racun-racun ide, salah satunya adalah L68TQ yang baru-baru ini menuai kontroversi. 

Sepanjang perjalanan pergerakan kaum pelangi ini kian kesini kian meningkat khususnya dinegara-negara barat. Dari seni, budaya, pendidikan, komunitas, public figure, pengakuan ditengah masyarakat bahkan undang-undang yang dilegalisakan untuk menjamin keberadaan mereka di mata dunia. Dari mulai pendeklarasian bendera pelangi, pengakuan atas nama hak asasi manusia, melalui para pendukungnya mereka tumbuh subur bak jamur ditengah cuaca yang mendukung. Terus berlanjut dan tersistem.

Diantar kerusakan L68TQ ini rusaknya generasi dimasa depan. Bagaimana tidak? Realita menunjukkan kerusakan peradaban di masyarakat akibat mewabahnya berbagai penyakit mematikan seperti AIDS, kesehatan Mental, Perslingkuhan, KDRT, perceraian, dan penyakit social lainnya. Sebanyak 43% kaum gay yang berhasil didata, mengaku melakukan aktivitas homoseksual lebih dari 500 orang, 28% lebih dari 1.000 orang. Pasangan mereka banyak yang hanya semalam atau beberapa menit saja.[6] Sungguh, perilaku menyimpang kaum Sodom modern ini sangatlah destruktif. Jelas ini bukan fitrah.

Selain itu juga lemahnya pemikiran generasi yang seharusnya memikirkan peradaban gemilang apa yang mereka cetak di kemudian hari.

Kembalikan ke fitrah
Kembali ke fitrah adalah kembali kepada jalur yang sebenarnya, sesuai dengan ketentuan dari Allah swt, memberantas kasus L68TQ ini tentu membutuhkan peran besar lebih dari kekuatan individu ataupun kelompok masyarakat. Harus ada pemimpin kuat yang berada pada institusi tersistematis dan terorganisir untuk menghadang ide-ide rusak yang di sebarkan oleh negeri-negeri kufur dalam menghancurkan generasi.

Umat Islam memerlukan pemimpin adil dan bervisi demi mengadang gelombang kerusakan yang terus dikampanyekan oleh negeri-negeri kufur. 

Nabi Muhammad saw. bersabda, “Sesungguhnya, al-imam (khalifah) itu perisai, (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya.” (HR Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll.)

Islam memiliki ide yang solutif dalam menuntaskan dorongan seksualitas seseorang yaitu dengan ikatan pernikahan, pengaturan hak dan kewajibannya. Memberikan sanki tegas terhadap pelaku L68TQ sebagimana laknat Allah Taala pada kaum nabi Luth. Wallahu’alam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post