Pelajar di Depok
Baru-baru beredar kabar tentang kasus perselingkuhan, perceraian, nikah beda agama atau bahkan hubungan sedarah yang dilakukan ayah dan anak. Berita tersebut terus bergulir, berganti pelaku bahkan seperti penyakit yang menyebar begitu cepat. Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa berita saat ini seolah tak berganti? Ada apa dengan publik figur yang menjadi acuan untuk bergaya hidup justru terlihat sangat buruk akhir-akhir ini?
Hal ini tentu saja membuat kalangan lain menjadi trust issue satu sama lain. Akibat dari kasus perselingkuhan dan perceraian yang di ekspos ke media membuat beberapa kalangan memilih untuk tidak menikah dan malah melakukan hubungan sesama jenis atau bisa juga melakukan hubungan tanpa sebuah ikatan yang pasti. Seolah untuk melakukan ikatan pernikahan yang suci saja mereka takut dan tidak percaya, mereka lebih memilih hidup bebas tanpa ikatan agar mudah melakukan hubungan dengan banyak orang.
Faktanya hidup seperti itu justru berdampak buruk bagi kehidupan mereka. Bagi yang sering melakukan dengan berbagai macam orang atau bahkan sejenis justru dapat dengan mudah terkena penyakit IMS (infeksi menular seksual). Tanpa disadari akibatnya, sudah ratusan atau bahkan ribuan orang yang terkena penyakit IMS yang terdata ataupun yang tidak terdata. Ini membuktikan saat ini masyarakat negeri ini sedang dilanda krisis moral. Mereka seolah sudah tak malu lagi untuk menunjukkan jati dirinya yang tidak ingin memiliki hubungan tapi suka melakukan.
Bahkan, menurut data yang ada sebanyak 3.186 kasus terdata orang yang terjangkit penyakit sifilis yang disebabkan oleh bakteri yang bersarang akibat melakukan hubungan dengan berbagai orang atau sesama jenis. Data ini baru yang di Provinsi Jawa Barat, belum dengan data yang ada di provinsi lain. Miris sekali melihat kasus sifilis yang terus meningkat akibat trust issue yang terus merajalela.
Media yang terus menerus mengabarkan berita-berita tidak bermutu tentang kehidupan seorang publik figur. Dan memberitakan tanpa mempedulikan akibatnya. Kehidupan seolah menjadi sangat bebas, lelaki sudah tak percaya dengan wanita, begitu pun sebaliknya akibat berita perselingkuhan dan perceraian yang terus di ekspos tanpa henti.
Lalu apa solusinya? Bagaimana media menanggapi akibat yang sudah mereka mulai? Untuk saat ini tidak ada hal yang dapat dilakukan secara spesifik. Yang paling tepat adalah kita sendiri yang harus menjaga diri. Memberikan pemahaman terhadap diri sendiri untuk senantiasa ingat bahwa setiap kegiatan yang kita lakukan setiap niat yang terucap di dalam hati dan pikiran Allah selalu tahu. Bagaimana cara kita untuk mawas terhadap diri sendiri, cara kita untuk bisa mencegah agar diri ini tidak ikut masuk dalam bisikan maksiat setan.
Pemahaman yang tertanam dalam diri inilah yang akan bisa membuat diri kita membentengi diri dari segala hal yang buruk. Sejatinya kita harus pandai memilih berita yang dapat kita baca atau lihat dan ditiru sehingga tidak akan membuat goyah dari hal baik yang sudah kita lakukan.[]
Post a Comment