Ada Apa Dibalik Kepercayaan Publik yang Semakin Menurun


Oleh : Sarinah 
(Komunitas Literasi Islam Bungo)

Laporan Lembaga Survei Indonesia ( LSI) menyebutkan bahwa tingkat kepercayaan Publik terhadap sembilan lembaga negara, ada dua terendah dibangdingkan yang lainya.  yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Partai Politik( PARPOL) hanya sebesar 6,6 persen untuk PARPOL, dan menyusul diatasnya, peringkat kedua dari bawah adalah lembaga DPRD dengan tingkat kepercayaan publik yang hanya mencapai 7 persen.

Peneliti Formappi (Forum Masyarakat Peduli Parlemen) Lucius Carus mengatakan, peringkat terburuk tersebut Bukanlah kabar baru, keduanya memang langganan menjadi lembaga yang paling tidak dipercaya. Mirisnya seperti tidak ada upaya dari kedua lembaga tersebut untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hal demikian karena serendah apapun tingkat kepercayaan publik, tidak akan mempengaruhi  kekuasaan seseorang.
Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan pada 20-24 juni 2023. 

Rendahnya kepercayaan menunjukkan tingginya ekspektasi publik terhadap kinerja DPR. khususnya dalam menjalankan tiga fungsi utmanya, yakni legislasi, pengawasan, dan anggaran.

Dalam 34 negara yang tergabung dalam Organization For Economic Coorperation and Development (OECD), kepercayaan publik terhadap perlemennya beradadi kisaran 30 smpai 40 persen, Jerman, Belanda, Inggris , hingga Jepang  diketahui merupakan anggota dari OECD. Data tersebut menunjukan bahwa parlemen yang dipilih oleh rakyat  memang notabanenya tidak disukai oleh rakyat.

Bila kita telaah secara mendalam, tentu ada sebab yang menghantarkan rendahnya kepercayaan publik. Faktor utama yang menjadi penyebab randahnya kepercayaan publik terhadap DPR adalah karena lembaga tersebut kerap menetapkan kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. Sebagai contoh undang-undang Omnibus law cipta kerja yang sangat kental dengan kepentingan oligarki dan asing. Undang- undang tersebut disahkan ditengah demonstrasi penolakan warga. Dan juga undang-undang IKN ( Ibu kota negara) yang dianggap penuh dengan kepentingan oligarki, disahkan saat publik masih mempertanyakan  urgenitas pembangunanya.

DPR pun kerap mendapat peringkat pertama sebagai lembaga terkorup dimengeri ini. Telah banyak anggota DPR , termasuk para ketuanya masuk jeruji besi lantaran terbukti melakukan korupsi. Dengan demikian, wajar saja kepercayaan rakyat terus menurun terhadap DPR sebagai lembaga legislatif yang seharusnya mampu membuat kebijakan yang meng akomodasi  kepentingan rakyat.

Parpol Yang seharusnya menjadi kendaraan rakyat dalam menyalurkan aspirasinya, malah menjadikan kendaraan untuk meraih kekuasaan. Dengan demikian , yang terlihat oleh publik adalah bahwa pejabat partai yang diberikan amah sebagai wakil rakyat malah sibuk memenuhi tautan partai dan sponsornya. Sedangkan tautan rakyat banyak yang tidak terpenuhi,  individu dalam parpol pun banyak memiliki visi yang hanya di nasbahkan pada materi, sehingga wajar saja anggota parpol banyak yang terlibat korupsi. Inilah yang menyebabkan kepercayaan publik terhadap partai politik sangat rendah.

Inilah politik ala demokrasi yang melahirkan individu yang tidak amanah dan kapabel. Sebab terpilihnya ia sebagi kandidat bukan karena kapabilitasnya, tetapi karena dana politik yang dikuasainya. Kebijakan ya ditetapkan  hanya diperuntukan untuk pihak tertentu. Sedangkan rakyat hanya dijadikan pendulang suara  agar bisa menang dalam pemilihan. Politik demokrasi adalah biang kerok terciptanya individu parpol dan anggota dewan  yang tidak amanah dan kapabel. 

Parlemen dalam sistem demokrasi sering kali memproduksi hukum yang tidak berdasarkan agama, sehingga sering kali kebijakan tersebut bertentangan dengan agama.

Dalam suruh Al-Imran ayat 104,
"Dan  hendaklah ada  diantara kamu segolongan orang yang menyuruh ( berbuat)  yang mkruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang- orang yang beruntung"
 Allah Swt . telah mewajibkan kaum muslim membentuk sebuah partai politik yang ber idiologi  islam sehingga bergabungnya seseorang menjadi bagian dari parpol tersebut merupakan wajud taatnya ia  kepada syariat . bahkan Allah Swt. Menyebutkan orang-orang yang tergabung didalam parpol tersebut adalah orang-orang yang beruntung.


Ayat tersebut menjelaskan bahwa aktifitas parpol adalah berdakwah . Aqidah islam harus menjadi qiadah berfikirnya. Bukan sekulrisme. Ikatan antar partainya pun hrus ikatan akidah, bukan ikatan materi. Sebab akidah akan menjadi tali yang kuat untuk parpol tersebut bergerak.

Begitupun wakil rakyatnya di dalam sistem islam, ia akan sepenuh hati menjalankan amanahnya sebagai pelayan umat. Ia akan membuat kebijakan berdasarkan Al-quran dan Sunnah  serta semata ditujukan untuk terpenuhinya kebutuhan umat. Kecintaanya kapada umat melahirkan ikatan yang kuat antar rakyat dan wakil rakyat.

Pemimpin amanah akan dicintai rakyatnya, inilah yang akan menjadikan rakyat percaya dengan sepenuhnya kepada wakil rakyat dan juga anggota parpol , mereka akan memimpin umat menuju  kehidupan yang mulia.

Sungguh mustahil akan terwujud individu wakil rakyat dan anggota parpol yang amanah dan dipercaya umat jik kita msih berada didalam sistem demokrasi. Oleh karenanya melepaskan demokrasi lalu mengambil islam akan menghantarkan pada terwujudnya hubungan yang harmonis antara penguasa dan rakyatnya . pemimpin tidak hanya mendapatkan kepercayaan, tetapi juga doa kebaikan dari rakyatnya.
Allahu a'lam bishawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post