Pembangunan Gedung Pusat Informasi Pariwisata Solok Selesai Akhir 2023


 Pembangunan Gedung Pusat Informasi Pariwisata (tourism information centre) Kabupaten Solok yang dibangun menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ditargetkan rampung akhir 2023.


"Pembangunan gedung ini dilakukan dengan skema kerja sama antara Pemprov Sumbar dan Kabupaten Solok melalui BKK. Ditargetkan akhir tahun ini bisa selesai dikerjakan," kata Kabag Kerja Sama Biro Pemerintahan dan Otda Setdaprov Sumbar Zaki Fahminanda di Padang, Jumat (23/6/2023).


Ia mengatakan Pemprov Sumbar menganggarkan BKK sebesar Rp3 miliar untuk membantu pembangunan tempat yang akan menjadi pusat informasi pariwisata bagi wisatawan yang datang ke Kabupaten Solok tersebut.


Karena anggarannya berasal dari APBD Sumbar, kata Zaki, Pemprov Sumbar membentuk tim monitoring dan evaluasi (Monev) untuk melakukan peninjauan langsung ke lapangan.


"Tim sudah ke lapangan. Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan, diketahui tahap perencanaan pembangunan gedung tersebut telah selesai pada 2022. Namun, untuk pembangunan fisik saat ini baru memasuki tahapan pengadaan/ lelang di Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)," katanya.


Ia yang juga menjadi bagian dari tim monev tersebut, merekomendasikan agar setelah ada pemenang lelang, pembangunan gedung segera dilakukan, sehingga bisa selesai dalam tahun anggaran 2023.


Dinas Pariwisata Sumbar akan memberikan pendampingan dan pembinaan dalam kegiatan pembangunan Gedung Pusat Informasi Pariwisata tersebut.


Pemerintah Provinsi Sumbar, pada 2022 menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan delapan pemerintah kabupaten/kota di daerah itu terkait kerja sama BKK untuk pembangunan dan pengembangan destinasi wisata, salah satunya dengan Pemerintah Kabupaten Solok.


Kerja sama tersebut, bertujuan untuk mewujudkan pembangunan dan pengembangan destinasi wisata di daerah, mewujudkan jejaring kerja sama dan sinergi antar-pemerintah, swasta, masyarakat, dan pelaku industri wisata.


Kemudian, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas kawasan dan objek wisata, kunjungan wisatawan ke destinasi wisata, pendapatan asli daerah (PAD).


Destinasi wisata yang akan dibangun dan dikembangkan di Kabupaten Solok adalah Kawasan Wisata Geopark Singkarak dan Danau Kembar dengan total anggaran kerja sama sebesar Rp7,5 miliar.


Berdasarkan PKS yang ditandatangani, anggaran itu dibagi 60 persen dari APBD kabupaten Solok dan 40 persen dari APBD Provinsi Sumatera Barat dengan jangka waktu kerja sama selama dua tahun.


Penggunaan anggaran 60 persen dari APBD Kabupaten Solok sebesar Rp4,53 miliar telah dilakukan pengembangan destinasi wisata, fasilitasi pemasaran, pembinaan SDM, peningkatan kapasitas tata kelola lembaga kesenian daerah. Kemudian, rehabilitasi gedung kantor, pembangunan, dan pemeliharaan jalan.


Meski demikian, realisasi fisik dan keuangannya belum dilaporkan. Untuk itu disarankan agar segera dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Biro Pemerintahan dan Otda serta Dinas Pariwisata. Sementara untuk pembangunan Gedung Pusat Informasi masih dalam tahap lelang.


Zaki mengatakan Gubernur Sumbar Mahyeldi menginginkan seluruh kegiatan kerja sama yang dilakukan antara Pemprov Sumbar dan kabupaten/kota harus bermanfaat bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, perlu diturunkan tim monev untuk meninjau pelaksanaan kegiatan di daerah.


Ia menyebut secara umum kegiatan monev bertujuan untuk mengukur sejauh mana capaian pelaksanaan kegiatan kerja sama daerah.


Selain itu, mengetahui pembangunan dan pengembangan destinasi wisata dan manfaat yang bisa dirasakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat di Kabupaten Solok.


Pelaksanaan monitoring dan evaluasi itu sekaligus untuk mengetahui permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan kerja sama daerah yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan kerja sama lainnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post