Oleh: Endah Ratnasari
Aktivis Dakwah
Sejumlah ruas jalan di
wilayah Kalimantan Timur mengalami kerusakan sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Padahal pembangunan infrastruktur terus dikembangkan. Dan dana yang dikeluarkan
juga tidak main-main besarnya. Sebagaimana yang disebutkan Ketua Komisi III
DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Veridiana Huraq Wang, alokasi anggaran
untuk jalan nasional di Kaltim sebesar Rp10,63 triliun.
Namun, anggaran itu lebih dominan dialokasikan untuk pembangunan jalan di
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Meski begitu, Komisi
III tetap mengapresiasi alokasi anggaran yang ada, sebab jika dibandingkan
2022 jalan wilayah Provinsi Kaltim mendapatkan anggaran
Rp1,5 triliun. Maka dalam hal ini, anggaran yang ada mengalami kenaikan sebesar
Rp300 miliar menjadi Rp1,8 triliun.
Jika dilihat dari
angkanya cukup fantastis, tapi belum ada realisasi dari alokasi anggaran
tersebut. Jika fakta di lapangan masih banyak jalanan yang rusak bahkan
berakibat fatal untuk para pengendara. Ini merupakan kezaliman penguasa.
Penguasa yang seharusnya bertanggung jawab penuh atas keselamatan dan
kenyamanan rakyat dalam berkendara malah abai.
Pemerintah sudah
melakukan peninjauan sejauh mana keparahan atau kerusakan yang ada. Sejauh ini
pemerintah belum melakukan tindakan yang nyata untuk menyelesaikan masalah
ini.
Berbeda halnya
dengan penguasa dalam Islam. Saat Amirul Mukminin Umar bin Khattab yang
terkenal tegas dan tegar memimpin kaum Muslimin, tiba-tiba menangis dan kelihatan
sangat terpukul. Informasi dari salah seorang ajudannya tentang peristiwa yang
terjadi di negeri Iraq membuatnya sedih dan gelisah.
Waktu itu, seekor
keledai tergelincir kakinya dan jatuh ke jurang akibat jalan yang dilewati
rusak dan berlobang. Melihat kesedihan khalifahnya sang ajudan pun berkata,
“Wahai khalifah, bukankah yang terjatuh hanya seekor keledai!”
Dengan nada serius
dan wajah menahan marah Umar bekata, “Apakah engkau sanggup menjawab di hadapan
Allah ketika ditanya tentang apa yang engkau lakukan saat menjadi pemimpin?”
Masya Allah begitu
luar biasanya pemimpin dalam sistem Islam yang menerapkan syariat Islam.
Keimanan dan ketakwaannya terjaga. Tidak pernah sedikit pun terbesit untuk
melakukan kecurangan atau bahkan merasa kekuasaan adalah segalanya. Sehingga
tidak akan ada rakyat yang terzalimin bahkan jalanan yang baik dan mulus akan
selalu diperhatikan oleh penguasa agar tidak ada rakyat yang menjadi korban
karena rusaknya jalan.
Sistem Islam dan
penerapan syariat Islam yang sesuai dengan manhaj kenabian yang diterapkan
penguasa akan menyelesaikan semua problema yang ada serta, salah satunya
terkait sarana umum yakni jalan raya.[]
Post a Comment