Miris, Perilaku Anak Makin Sadis


Oleh: Farah Sari, A. Md
(Aktivis Dakwah Islam) 
 
Berbagai tindak bullying makin marak terjadi. Bahkan ditingkat sekolah dasar. Tidak hanya bullying yang bersifat non fisik, tapi juga bullying yang bersifat fisik. Beberpa kasus bullying diantaranya:
MHD (9), bocah kelas 2 di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), meninggal dunia akibat dikeroyok oleh kakak kelasnya (kompas.com, 20/05/23) 

Tahun sebelumnya juga pernah terjadi kasus serupa. Seorang siswa baru, AK (12 tahun), dikeroyok 3 orang kakak kelasnya di hari pertama masuk sekolah atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Dari hasil rontgen, pengeroyokan itu membuat kaki korban retak serius.(kompas.com, 19/07/22) 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata perundungan adalah proses, cara, perbuatan merundung yang dapat diartikan sebagai seseorang yang menggunakan kekuatan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang-orang yang lebih lemah darinya. Biasanya dengan memaksanya untuk melakukan apa yang diinginkan oleh pelaku. Arti lainnya dari perundungan adalah arti dari kata dalam bahasa inggris yaitu bully.

Pertanyaan adalah kenapa diusia anak-anak yang begitu belia mereka bisa menyakiti orang lain bahkan dengan cara yang sadis? 
Banyak hal yang mempengaruhi perilaku  anak. Mulai dari aspek dalam keluarga, aspek di masyarakat dan sekolah, aspek kebijakan negara yang diterapkan untuk melindungi anak. Serta aspek  tonton diberbagai media. Baik media cetak, elektronik dan media sosial. 

Pertama, aspek keluarga. Dibutuhkan penanaman keimanan dan ketakwaan yang kokoh di lingkungan keluarga. Ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anak. Dengan peran besar dan strategis ini ibu bisa menjadikan keimanan sebagai landasan dan benteng pelindung bagi anak saat melakukan perbuatan. Keimanan akan menjaga anak agar selalu merasa diawasi oleh Allah Swt. Berupaya untuk selalu terikat dengan syariat islam. 

Anak akan menjadikan syariat islam yang datang dari Allah Swt sebagai pemutus perbuatannya. Akan melakukan jika sesuai syariat, akan meninggalkan jika bertentangan dengan syariat. Bullying adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah Swt. Sehingga anak yang memiliki keimanan yang kokoh tidak akan melakukan tindakan bullying. 

Besarnya peran dan pengaruh keluarga, sekolah, masyarakat dan negara terhadap keberhasilan mendidik anak. Dan menjaga mereka dari kerusakan berhubungan erat dengan tanggung jawab semua pihak tersebut. Karena anak adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt.

Rasulullah Saw bersabda: "Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya" (HR al-Bukhari)

Lalu bagaimana kondisi keluarga muslim saat ini? Apakah keluarga menjadi tempat yang aman, nyaman bagi seorang anak? Apakah anak mendapatkan penanaman keimanan yang kokoh dikeluarganya. 

Hilangnya lapis pelindung dari keluarga dikarenakan banyak faktor. Diantaranya: ketidak pahaman orang tua tentang tanggung jawabnya menjaga dan mendidik anak, gagal menanamkan iman yang kokoh pada anak dan himpitan ekonomi yang membuat peran ibu sebagai pendidik bergeser menjadi tulang punggung keluarga dan faktor  lainnya. 

Kedua, aspek lingkungan sekolah dan masyarakat. Dibutuhkan hadirnya sekolah yang mampu mencetak anak yang memiliki kepribadian islam. Yaitu memiliki pola fikir islam dan pola sikap islam. Ini akan semakin mengokohkan keimanan anak yang sudah dibentuk pada aspek keluarga. Selain itu, hadirnya masyarakat yang bertakwa juga sangat dibutuhkan. Mereka akan melakukan aktivitas amar makruf nahi mungkar jika ada yang melanggar syariat Allah Swt.

Kondisi ini juga hilang ditengah masyarakat saat ini. Belum mampunya sekolah mencetak anak berkepribadian islam menjadi penyumbang maraknya bullying saat ini. Diperparah dengan masyarakat yang individualis dan cuek dengan lingkungan sekitar. Tidak mengambil peran amar makruf nahi munkar saat melihat pelanggaran syariat Allah Swt. 

Ketiga, aspek negara. Dibutuhkan penjagaan terhadap anak-anak melalui peran negara. Misalnya dengan memfasilitasi setiap orang tua muslim dengan pemahaman islam yang utuh. Sehingga akan menjadi bekal bagi mereka mendidik anak sesuai perintah Allah Swt. Bisa diwujudkan dengan menghadirkan sistem pendidikan islam. Sekaligus akan mampu mencetak anak memiliki kepribadian islam. 

Negara juga harus berperan dalam memfasilitasi tersedianya lapangan pekerjaan bagi para ayah. Sehingga ibu tidak perlu terpaksa bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Ibu bisa fokus pada tugasnya yang mulia sebagai pendidik generasi. 

Hal ini juga tidak terwujud dalam sistem demokrasi saat ini. Minimalisnya peran negara dalam menjaga anak dari perilaku rusak dan merusak menjadi penyumbang maraknya bullying pada anak. 

Keempat, aspek tonton. Dibutuhkan tontonan yang baik dan mendidik bagi anak. Yang mampu menguatkan keimanannya. Menjadikan mereka semakin kuat terikat pada syariat Allah Swt.  Yang mampu mengendalikan tayangan yang ada ditengah masyarakat adalah negara. Melalui lembaga informasi dan penerangan. Sehingga dibutuhkan media informasi dan penerangan yang sesuai dengan syariat islam.

Namun yang terjadi saat ini adalah marak beredarnya informasi dan tayangan yang tidak sesuai dengan islam. Ini akan memberi pengaruh pada perilaku anak. Apa yang mereka saksikan di media akan mereka ikuti. Disinilah negara harus mengambil peran. Memastikan konten yang beredar hanya konten yang baik dan mendidik. Yaitu konten yang sesuai dengan aturan Allah Swt. 

Demikianlah gambaran singkat kesempurnaan ajaran islam. Tindakan sadis, bullying dan lainnya akan mampu dicegah dengan adanya penerapan syariat islam. Melalui sistem pendidikan islam, sistem ekonomi islam, sistem informasi dan penerangan islam, dan aspek lainnya. Bukankah ini yang kita butuhkan untuk menyelamatkan Anak-anak kita dari kerusakan yang luar biasa.

Post a Comment

Previous Post Next Post