Oleh: Rahma
Aktivis Dakwah
Setiap hari kita saksikan para politisi di stasiun televisi
mana saja membahas koalisi dan koalisi. Seperti tidak ada pemikiran sesaat saja
untuk memperhatikan kondisi umat saat ini yang serba kesusahan dan kesulitan
ekonomi. Padahal masalah yang dihadapi rakyat sangat kompleks sekali, mulai
dari masalah ekonomi, krisis sosial dan masih
banyak lagi permasalahan yang terjadi. Sangat terlihat, abainya penguasa
terhadap nasib rakyat
Terkadang masyarakat berharap besar untuk perbaikan kesejahteraan umat saat pemilihan pemimpin negeri tapi yang terjadi justru masyarakat malah terbelah. Masyarakat terbelah akibat isu-isu keagamaan dan politik yang kurang kondusif yang seharusnya dapat diredam dengan berbagai sikap aparatur yang lebih adil dan tanpa memihak.
Namun, jika adanya perbedaan pendapat atau ideologi dalam realitas masyarakat kemudian malah diberangus atau dipaksa untuk “disesuaikan” dengan keinginan penguasa. Hal ini malah semakin menjauh dari cara-cara demokratis yang selalu dijunjung tinggi penguasa. Padahal, masyarakat berharap dengan pergantian penguasa akan membawa kesejahteraan dan masalah terselesaikan. Namun, sejatinya sampai hari ini tidak membawa kesejahteraan dan tak menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat.
Menyedihkan sekali, suara rakyat hanya saat pesta
demokrasi diadakan. Bahkan, mengabaikan yang menjadi aturan yang mendasar dalam
kepemimpinan sebuah negeri yakni yang berjalan sesuai yang Allah perintahkan
dan Rasul-Nya contohkan. Kepemimpinan yang dicontohkan itu yang bisa menyejahterakan
dan memuliakan manusia.[]
Post a Comment