Luka ini masih belum mengering
Mengapa kembali kau robek
Dengan beling ke naifan
Kau berpura mengobati luka
Namun menjulur lidah
Membusungkan dada
Dan menghempas nafas permusuhan
Di tengah ketidak berdayaan
Kau lingkup diri kami
Melalui sebuah harapan
Sebuah janji kebahagiaan
Yang terbungkus dalam tirani kepalsuan
Seolah tawar dahagamu
Mengeluarkan kami dalam jerat kebebasan
Lalu kau bersorak, berteriak
Saat kami tergilas dan tersungkur
Dalam bias senyumu yang kufur
Post a Comment