Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif dalam sektor ekonomi dunia, termasuk di negara kita, yakni Indonesia. Badai COVID-19 yang berlangsung bertahun-tahun sukses memporak-porandakan bisnis di tanah air sehingga terciptalah gelombang PHK (pemutusan hubungan kerja). Berdasarkan data BPS saat virus Corona mulai merajalela per periode Agustus 2020 terjadi lonjakan pengangguran mencapai 2,56 juta orang.
Saat ekonomi bergelut dengan pandemi, digitalisasi bak satria penyelamat, didorong perubahan pola aktivitas akibat pandemi, Era digital tumbuh pesat. Pemerintah Indonesia melalui kementerian Kominfo terus berupaya melakukan akselerasi transformasi digital, salah satunya yakni dengan menyiapkan Roadmap Digital indonesia 2021-2024, Peta jalan itu mencakup empat sektor strategis yaitu insfrastruktur, Pemerintahan, ekonomi, dan masyarakat digital.
Tujuan Strategi Roadmap digital Indonesia ini guna meningkatkan konektivitas dan menjembatani kesenjangan digital. Memang benar bahwa dari adanya transformasi digital ini akan membantu masyarakat untuk mengembangkan bisnis yang digeluti bahkan bisa pula menjadi media mengeluarkan segala potensi yang dimiliki termasuk hal perdagangan atau jual beli, dengan adanya transformasi digital ini akan senantiasa memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli.
Namun sebagaimana bulan yang memiliki sisi tergelapnya, begitupun dalam transformasi digital ini juga memiliki sisi tergelapnya. Seperti pada kasus penculikan anak di Makassar lantaran tawaran jual beli organ manusia dengan iming iming sejumlah uang yang masih banyak beredar di media sosial.
Dilansir dari media online bbc.com, ada seorang bocah berusia 11 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diculik dan dibunuh dua anak remaja, karena tergiur dengan sejumlah uang sebesar Rp 1,2 miliar dari tawaran jual beli ginjal di media Sosial. Usut punya usut hal ini sudah bukan lagi hal baru. Pada 2016, kepolisian juga mengungkapkan jaringan perdagangan ginjal di Bandung, jawa Barat, yang melibatkan 30 korban yang menjual ginjalnya dengan harga Rp 75 juta - Rp 90 juta.
Sungguh mengerikan, dilansir dari CNN Indonesia, setidaknya ada 7 situs yang diblokir usai diduga terkait dengan penjualan organ tubuh yang menjadi inspirasi dari pembunuhan bocah di makassar.
Dalam penelusuran ternyata banyak sekali situs situs yang menjual organ tubuh seperti Organ City, Heavenly Organ, drsamuelbansal. Situs situs tersebut dapat diakses dengan jalur khusus, salah satunya situs Organ City yang ternyata berdasarkan pengakuannya, dalam akun tersebut banyak terjadi transaksi jual beli organ seperti ginjal dan jantung. Yang mana situs tersebut mengklaim memiliki laboratorium dan pakar dari berbagai negara, termasuk India, AS, China, UEA, Uni Eropa.
Sistem pembayarannya menggunakan bitcoin untuk transaksi jual beli organ ini. Sungguh miris sekali. Dalam hal ini seharusnya pemerintah memberikan pengamanan yang tepat karena dari sisi gelap transformasi digital sangat memungkinkan banyak pihak melakukan hal yang sama lantaran kesenjangan faktor ekonomi seperti saat ini.
Transformasi digital ini memang sangat masif dikembangkan namun sayangnya literasi digital masyarakat masih sangat rendah. Selain itu dalam segi pengamanannya juga lemah. Akibatnya terjadilah penyalahgunaan yang membahayakan nyawa manusia.
Padahal seharusnya digitalisasi dapat membawa banyak sekali manfaat dan juga kebaikan, apabila negara memiliki Visi yang lebih mulia. Namun faktanya digitalisasi di negeri ini digenjot untuk kepentingan ekonomi semata.
Inilah salah satu dampak kesalahan dalam menentukan visi negara, ketika negara mengabaikan keamanan rakyatnya dalam segi digitalisasi ini maka yang terjadi banyak kesalahan, salah satunya nyawa mnusia hilang sia sia.
Islam memiliki aturan rinci bagaimana memanfaatkan digitalisasi dalam bingkai keimanan, dan untuk meraih kebaikan sehingga aman dari konten konten berbahaya. Karena database servernya akan diatur sedemikian rupa, hingga fakta dan data yang disampaikan pada masyarakat lebih banyak mengedukasi dan menginspirasi pada hal hal yang baik seperti semakin bertaqwa kepada Al Khaliq bukan hanya sekedar mencari cuan belaka. Wallahu 'alam bisshowab
Post a Comment