Rusaknya Sistem Pendidikan Saat Ini


Oleh : Silmi Safirah
(Generasi Penerus Dakwah)

Melihat kondisi remaja yang sangat memprihatinkan saat ini, hati terasa teriris. Perilaku remaja yang masih berstatus pelajar kian banyak mencuri perhatian. Serentetan kasus amoral bahkan mengarah pada tindak kriminal yang dilakukan para remaja saat ini, mulai dari terlibat narkoba, pembunuhan hingga seks bebas (perzinaan).  

Terdapat di beberapa kota, banyak siswa SMP/SMA yang hamil sebelum menikah meminta dispensasi nikah. Dilansir dari Sindonews.com  (11/2/2022) bahwa kota yang memiliki angka kehamilan remaja terbanyak adalah Yogya, Tangerang Selatan dan Madiun. Akibat dari pergaulan bebas dan kurangnya pengawasan remaja ini bukan saja mengakibatkan banyaknya permohonan dispensasi menikah. Hamil yamg dilakukan  di luar pernikahan tersebut dapat menyebabkan pula jumlah pengguguran kandungan di generasi muda meningkat.

Dari data yang terdapat di BKKBN, ada 19,6% dari jumlah penduduk, pelajar yang mengalami kehamilan tak diinginkan. Juga masalah pengguguran kandungan di Indonesia terhitung 20% dilakukan oleh pelajar. 

Selain seks bebas, persoalan lain yang juga nersifat amoral pada para pelajar yaitu terlibat narkoba. Mulai dari yang sekadar mengedarkan hingga menjadi pengguna. Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang berhasil menemukan jaringan narkoba, dan para pelajar merupakan pengirim obat terlarang tersebut. 

Masih banyak perbuatan-perbuatan menyimpang lain yang dilakukan oleh para pelajar saat ini. Perilaku yang sangat memprihatinkan, seharusnya negara ikut membina dan mengawasi mereka itu agar tidak terus berkubang dalam perilaku yang rusak juga maksiat.

Sistem Pendidikan Sekuler Merusak Generasi

Dari berbagai kasus di atas, mungkin sebagian orang hanya menyalahkan kelalaian orang tua dalam mengawasi anak ataupun minim/gagalnya pihak sekolah dalam mendidik. Tetapi moral remaja yang rusak ini juga diakibatkan oleh sistem pendidikan yang rusak. Karena sistem pendidikan yang diterapkan kini adalah sistem sekuler. Sistem tersebut bertujuan untuk memisahkan agama dari kehidupan. Maka dari itu sudah tidak heran jika moral remaja saat ini sangat bertentangan dengan moral pemuda yang dididik oleh sistem Islam.

Beberapa waktu lalu ketika Kemendikbud membuat visi pendidikan Indonesia dalam draft Peta Jalan Pendidikan Nasional (PJPN) 2020-2035, ternyata tidak menyebutkan kata 'agama' di sana. Banyak pihak khususnya umat Islam tentu tidak menyetujuinya. Kemendikbud pun mencoba untuk merevisinya, tetapi tetap saja tidak dimasukkan kata 'agama' di dalamnya.

Dari situ kita paham, bahwa agama sudah tidak lagi dijadikan pedoman dalam berkehidupan. Padahal negara Indonesia ini merupakan negara dominan Muslim, tentu sangat berbahaya jika generasi muda/pelajar dijauhkan dari agama.

Di sisi lain, PJPN tersebut tampak hanya memfokuskan kepada aspek pragmatis, yaitu hanya mempertimbangkan pasar dan ekonomi. Agama sudah tampak sangat diabaikan. Hal ini akan menjadikan moral generasi muda rusak, karena agama dijauhkan dari mereka. Mereka hanya akan unggul dari sisi sains dan teknologi, tetapi rapuh dari sisi ajaran agama. Generasi seperti itu justru akan membahayakan negeri ini. Itu karena perilaku mereka tidak dibentuk dengan agama (Islam).

Jadikan Sistem Islam sebagai Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada materi-materi umum. Karena pada dasarnya generasi tidak semestinya hanya dicetak menjadi para ilmuwan, pengusaha, dokter, atau karyawan di perusahaan besar saja. Tetapi mereka juga akan menjadi pemimpin, baik bagi dirinya, keluarga, bahkan negara. Maka dari itu generasi saat ini sangat membutuhkan bekal untuk menjadikannya pemimpin. Mereka tidak cukup jika hanya dibekali dengan ilmu-ilmu umum seperti  matematika, IPA, IPS dan lain sebagainya. Pelajar/remaja juga harus dibekali ilmu agama untuk membawa rakyat dan negara ini ke jalan yang benar yang diridhai Allah Swt..

Negara yang mayoritas Islam ini sudah seharusnya menyertakan ajaran agamanya dalam sistem pendidikannya. Bukan hanya menyertakan bahkan juga wajib menjadi landasan untuk membuat kebijakan pendidikan di negeri ini. 

Pelajar Indonesia mesti dididik dengan sistem Islam. Karena sistem Islam berorientasi kepada teladan terbaik yakni Rasulullah saw..

Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 21: "Sungguh pada diri Rasulullah saw. itu terdapat teladan yang baik."

Dengan adanya sosok seperti Rasulullah yang menjadi ciri khas sistem Islam, Rasulullah yang menjadi suri teladan  hingga bisa membuat umatnya berakhalakul karimah. Dan generasi pemuda saat itu menjadi pemuda yang tangguh juga berkepribadian Islam.

Hasil dari pendidikan Islam adalah berupa generasi yang cemerlang, keimanan dan pemahamannya terhadap syariat Islam pun demikian kokoh.

Hasil dari Sistem Pendidikan Islam

Sistem pendidikan Islam  akan memberikan dampak positif yang sangat besar untuk masa depan para generasi pemuda. Buktinya adalah pada masa pemerintahan Islam dahulu mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam aspek pendidikan. Bermunculannya berbagai lembaga pendidikan Islam, majelis ilmu pengetahuan, hingga melahirkan banyak ilmuwan juga ulama.

Pada masa itu di bidang tsaqafah Islam juga terlahir banyak ulama. Karena dengan adanya tsaqafah Islam akan menjadi motivasi pada pengembangan ilmu-ilmu umum. Tsaqafah Islam yang saat ini kita pelajari adalah hasil menuntut ilmu dari para ulama dan ilmuwan Muslim.

Ulama-ulama tersebut di antaranya adalah Ibnu Sina bidang kedokteran, Khawarizmi bidang matematika, Al-Idris bidang geografi, dan masih banyak lainnya.

Dalam buku What Islam Did for Us: "Understanding Islam's Contribution to Western Civilization" (London : Watkins Publishing, 2006) oleh Tim Wallace-Murphy, menerangkan bahwa ada banyak fakta mengenai penerimaan pengetahuan dari dunia Islam ke dunia Barat di Abad pertengahan. 

Bahkan Barat mengakui merasa berutang pada Islam mengenai pendidikan. Utang semacam ini tidak dapat terbayarkan oleh apapun. Karena Barat juga merasakan hasil pendidikan dari para ilmuwan Islam. 

Maka dari itu untuk melahirkan generasi cemerlang, berkualitas, juga yang bertakwa, sudah semestinya kita kembali mengikuti cara pemerintahan Islam dalam mendidik generasi, yakni salah satunya dengan menerapkan sistem pendidikan Islam. 

Untuk menerapkan sistem pendidikan Islam butuh adanya penopang yaitu penerapan Islam secara kaffah. Itu semua hanya akan terwujud apabila negara menerapkan syariat Islam yang utuh melalui sistem pemerintahan yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah  saw.. 

Wallahu a'lam bi ash-shawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post