Indonesia menjadi negara keempat di Dunia dengan kasus perselingkuhan terbanyak. Berdasarkan survei yang dilakukan tentang perselingkuhan di Amerika Serikat, setengah dari orang yang sudah menikah berselingkuh setidaknya satu kali selama pernikahan.
Hampir tiga perempat pria dan lebih dari dua pertiga wanita mengakui bahwa mereka telah berselingkuh. Sebagian besar perselingkuhan dimulai dengan teman dekat atau rekan kerja. Begitu perselingkuhan dimulai, hubungan tersebut berlangsung rata-rata dua tahun lamanya.
Menurut laporan World Population Review, ada beberapa negara dengan perselingkuhan yang sangat umum terjadi. Di wilayah Eropa, mereka memperlakukan orang-orang diperbolehkan tidur dengan orang lain di luar pernikahan.
Banyak alasan yang mungkin membuat seseorang memutuskan untuk berselingkuh, meskipun alasan-alasan tersebut tidak selalu beralasan atau benar. Mulai dari ketidakpuasan dalam hubungan, kesenangan, masalah dalam diri sendiri, dan kurang nya komitmen terhadap hubungan mereka.
Maraknya perselingkuhan menunjukkan rapuhnya ikatan pernikahan dan bangunan keluarga. Betul ada banyak penyebab, namun tak bisa dipungkiri faktor ketertarikan secara fisik dan mencari kesenangan adalah hal yang dominan. Dan kondisi ini adalah hal yang wajar dalam sistem sekuler kapitalis di mana manfaat dan kesenangan jasmani menjadi tujuan . Terlebih dengan rendahnya keimanan, selingkuh dianggap sebagai salah satu solusi persoalan . Juga maraknya berbagai hal yang justru mengkondisikan selingkuh sebagai pilihan. Bebasnya sistem sosial/ tata pergaulan, rusaknya sistem pendidikan, bebasnya media dll, yang dilandasi sekulerisme kapitalisme memudahkan terjadinya perselingkuhan.
Retaknya ketahanan rumah tangga tidak terlepas dari penerapan sistem kapitalis saat ini. Tidak bolehnya agama mengatur kehidupan jelas-jelas melahirkan banyak problem dalam kehidupan. Masyarakat terbiasa menjadikan kesenangan dunia yang berlandaskan nafsu sebagai puncak kebahagiaan mereka ditambah lagi tidak adanya peran negara dalam pembinaan bagi pasangan suami istri dengan pembekalan ilmu agama.
Kondisi seperti inilah mejadi faktor rapuhnya rumah tangga saat ini. Karena kebahagiaan dalam sistem kapitalis adalah ketika terpenuhinya nafsu. Sehingga sangat wajar banyaknya perselingkuhan yang terjadi karena ketidak puasan terhadap pasangan.
Berbeda dengan sistem Islam, hubungan sakral antara suami dan istri semata-mata adalah ibadah.
Visi misi keluarga akan sama yakni mendapatkan rida-Nya. Seperti firman Allah Swt., “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Rum: 21).
disisi yang lain negara juga ikut Andi dalam menjaga ketahan rumah tangga bagi rakyatnya. Dengan diterapkannya sistem Islam dalam bernegara akan melahirkan individu yang bertaqwa, melakukan perbuatan bukan berlandaskan kepuasan nafsu belaka melainkan untuk memperoleh keridhaan Allah SWT.
Maka terwujudnya keluarga sakinah, mawadah, warahmah dapat dirasakan ketika negara hadir ditengah-tengah masyarakat dengan mengembalikan kehidupan Islam
Post a Comment