Jadilah Generasi Pejuang Islam Bertaqwa bukan Generasi Narkotika


Oleh: Siti Fatimah

Aktor sinetron "Ada Apa Dengan Cinta" Revaldo Fifaldi Surya Permana harus kembali berurusan dengan pihak kepolisian terkait penyalahgunaan narkoba untuk ketiga kalinya. Saat ini, Revaldo sudah diamankan di Polda Metro Jaya usai ditangkap di apartemen Green Pramuka City, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

"(Ditangkap) di Green Pramuka dan dikembangkan ke tempat lain," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada awak media. 

Penangkapan Revaldo berawal dari adanya informasi dari masyarakat yang menyampaikan bahwa tempat kejadian perkara kerap digunakan sebagai tempat penyalahgunaan narkoba. Lalu pada hari Senin (9/1) sekitar pukul 04.30 tim mengamankan Revaldo dan ditemukan barang buktk pada saat dilakukan penggeledahan. 

Adapun barang bukti yang turut diamankan diantaranya satu buah handphone, hasil urine positif Methamfetamin Amfetamin dan THC satu buah plastik klip yang berisi Ganja dengan berat brutto 0,39 gram. Lalu satu buah toples kecil yang berisi ganja dengan berat brutto 0,84 gram, satu buah cup kecil yang berisi biji Ganja dengan berat brutto 0,34 gram.

Berbicara terkait Revaldo ini sebelumnya ia sudah tiga kali ditangkap polisi. Dua kali di antaranya terkait penyalahgunaan narkoba. Pertama, pada 2004 Revaldo harus mendekam di balik jeruji besi setelah terlibat pemukulan terhadap Fahmi Fatur Rachman. Kedua, pada 10 April 2006 Revaldo dan temannya tertangkap tangan sedang berpesta narkoba. Akibatnya, dia kembali menginap di penjara selama dua tahun. Namun dengan riwayat ia sebelumnya ini, tak membuatnya jera.

Peredaran narkoba bukanlah isu baru di Indonesia. Barang haram ini menjerat berbagai lapisan masyarakat, dari masyarakat biasa, pesohor, aparat, publik figur dan bahkan pejabat. Meski pemberantasan narkoba tidak pernah reda, namun para sindikat pemasok narkoba seakan tak pernah jera.

Sayangnya, berbagai upaya pemberantasan peredaran narkoba ini seolah menemui jalan buntu. Begitu satu kasus selesai, kasus-kasus baru bermunculan.   Munculnya kasus baru ini tak hanya dipicu karena sifat dari zat narkoba itu sendiri yang menimbulkan efek ketergantungan bagi penggunanya, lebih dari itu, penyalahgunaan narkoba terus terjadi karena hukum yang diberlakukan cenderung tak berefek jera.

Penangkapan yang dilakukan pun terkesan setengah hati. Wajar jika penyebaran narkoba terus merajalela dan sulit diberantas. Kerakusan kapitalisme diperparah dengan watak sekuler sistem yang tidak mengakui aturan agama dalam kehidupan. Dalam sistem busuk ini tidak dikenal halal-haram, tidak ada ketakutan pada sanksi berat yang akan didatangkan pada para pelaku maksiat. Jadilah agama sebatas keyakinan, namun kosong dari pengamalan berupa keterikatan pada hukum syariat sebagai bukti keimanan.

Adapun dalam Islam penyalahgunaan narkoba termasuk hukumnya haram dan peran negara begitu penting dalam menjaga generasi seluruh umat, para ulama pun sepakat terkait keharamannya. Ada yang mengharamkannya karena meng-qiyaskannya pada keharaman khamr merujuk pada QS.Al-idah ayat 90, Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.

Sebagian lainnya mengharamkan narkoba barang yang melemahkan baik jiwa dan akal manusia. Maka sudah seharusnya kita menjauhi dan memberantas narkoba yang bisa merusak generasi ini.

Pemuda adalah harapan masa depan. Merekalah pewaris tongkat estafet perjuangan, apalagi bagi seorang Muslim dan kelak kita akan dimintai pertanggung jawaban dan begitu penting juga peran orang tua dalam menyiapkan generasi yg akan menjadi pembela Islam ketika orang tua memahami hal ini. Dengan izin Allah akan dihasilkan generasi yang berkualitas, generasi yg memiliki keimanan yang kuat, memiliki kepribadian Islam yang tinggi, berjiwa pemimpin sehingga mampu mempengaruhi dan melakukan perubahan di lingkungannya. Oleh karena itu para pembela Islam harus menyiapkan keluarganya agar mereka berada dalam barusan dakwah, penerus estafet perjuangan. Hanya sistem Islam yang bisa menyelesaikan semua permasalahan sampai tuntas hingga ke akarnya dalam naungan negara Khilafah.

Wallahu'alam bish-shawab

Post a Comment

Previous Post Next Post