Oleh: Luwy Sartika
Indonesia adalah salah satu negara di asia yang sangat kaya akan SDA nya. Selain merupakan negara maritim dengan keluasan wilayah perairannnya juga seringkali menjadi objek wisata karena keindahan alam yang banyak negara didunia tidak memilikinya. Dengan modal seperti ini maka tak dipungkiri jika pendapatan Indonesia sangatlah banyak yang bersumber dari berbagai sektor, mulai dari sektor pariwisata, tambang, dan berbagai sektor lainnya. Kementerian Keuangan melaporkan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang berasal dari pendapatan sumber daya alam (SDA) hingga akhir April 2022 mencapai Rp74,44 triliun atau 61,04% dari target APBN 2022 yang sebesar Rp121,95 triliun. Adapun realisasi tersebut berasal dari Pendapatan SDA minyak bumi dan gas bumi (migas) serta Pendapatan SDA non minyak bumi dan gas bumi (nonmigas). Hal ini utamanya dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas terutama harga minyak mentah global maupun dalam negeri, mineral, dan batubara akibat dampak konflik Rusia dan Ukraina. Pemasukan tersebut belum yang berasal dari sektor pendapatan pajak sehingga jika dikalkulasi maka akan sangat banyak kekayaan negara Indonesia.
Namun sayang dengan banyaknya sumber pendapatan negara ini tidak membuat Indonesia mampu menghantarkan dirinya menjadi salah satu jajaran negara maju, bahkan masih banyak wilayah di Indonesia yang terjerat kemiskinan, mulai dari kemiskinan ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Barat, masalah kesehatan, pendidikan yang tidak memadai terutama di wilayah-wilayah pinggir Indonesia hingga rumah tak layak huni bagi rakyat turut menjadi masalah yang serius bagi Indonesia. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Abdullah Azwar Anas menyatakan total anggaran penanganan kemiskinan yang jumlahnya hampir mencapai Rp 500 triliun justru tak terserap ke rakyat miskin. Mengapa hal seperi ini justru seolah menjadi masalah biasa yang terus mewarnai Indonesia? Penyalahgunaan anggaran hingga korupsi dana bantuan negara kepada rakyat semakin diluar kendali.
Setidaknya ada beberapa alasan yang dapat dijadikan tolok ukur. Pertama, aparatur negara dan petugas yang tidak amanah masih saja terus memegang jabatan yang sebenarnya tidak mampu mereka emban sehingga alasan penggelapan dana dan penyalahgunaan anggaran yang tidak pada tempatnya masih sering terjadi. Kedua, penarikan pajak yang dibebankan kepada rakyat sangatlah berat sehingga terkadang pengeluaran dengan pemasukan yang di didapat rakyat tidak seimbang. Negara yang menganut sistem kapitalisme selalu mengedepankan materi di atas segalanya sehingga banyak dari mereka terutama yang notabenenya dari perekonomian yang cukup semakin serakah dengan menguasai sumber kekayaan yang ada sehingga rakyat kecil pun tidak mampu berbuat apa-apa untuk melawan mereka yang beruang.
Islam adalah satu-satunya agama yang di dalamnya terdapat aturan bagi manusia untuk menjalani seluruh aspek kehidupan, termasuk di dalamnya sistem ekonomi dan sanksi. Syaikh Taqiyuddin an Nabhani menjelaskan bagaimana dalam Islam diatur susunan kepemilikan harta yang terdiri dari harta kekayaan negara, harta kekayaan umum, dan harta kekayaan individu. Dengan ini maka tak akan ada oknum yang menguasai harta kekayaan yang sebenarnya tidak boleh menjadi harta kekayaan individu. Islam akan menerapkan sistem negara khilafah yang akan menerapkan seluruh aturan Allah untuk menjalankan Negara. Setiap orang akan dijamin kehidupannya oleh negara, orang tua dan orang yang lemah akan dinafkahi oleh negara, sedangkan para pemuda akan diberikan pelatihan kerja sesuai keterampilannya serta dibukakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya terutama bagi kaum laki-laki supaya mampu menafkahi keluarganya dengan harta yang halal. Semua kekayaan negara diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat dan negara sendiri sehingga akan tercipta tatanan kehidupan yang makmur dan sejahtera serta di ridhoi Allah karena menerapkan aturan syariat Islam secara sempurna. Begitulah Islam melayani rakyat bukan seperti sistem kapitalisme sekuler yang ditetapkan saat ini yang malah menyengsarakan rakyat karena islam bukan hanya agama ritual tetapi Islam turun dengan seperangkat aturan yang menjadi rahmat bagi alam semesta.
Wallahu'alam
Post a Comment