Geng Motor Marak Beraksi, Potret Buram Generasi


Oleh Maya Herlinawati


Geng motor makin meresahkan saja. Baru-baru ini Polresta Bogor menangkap empat anggota remaja geng motor “Batavia” yang telah melakukan pembacokan dengan celurit terhadap seorang remaja di jalanan kota Bogor. Setelah mengeroyok dan membacok, pelaku merampas ponsel dan uang milik korban. Pelaku mengaku konvoi mencari lawan secara acak di jalanan untuk dieksekusi. (Detik, 13-2-2023).

Tidak sedikit korban yang menjadi sasaran geng motor hanya bermodalkan motor dan senjata tajam. Gerombolan remaja tega menganiaya siapapun yang melewatinya. Mereka menerjang malam mencari mangsa.

Kenakalan remaja dan generasi menjadi potret buram yang menimbulkan kriminalitas yang sangat meresahkan. Mengapa fenomena geng motor kian marak terjadi?

Sistem Kehidupan Sekuler Liberal

Sekularisme adalah pemahaman yang menjauhkan agama dari kehidupan manusia, alhasil manusia bertingkah laku berdasarkan nafsunya semata. Konsekuensi dari kehidupan sekuler adalah liberalisme yakni pemahaman yang membebaskan agama, membebaskan berpendapat, membebaskan tingkah laku manusia, dan membebaskan berkepemilikan. Manusia dianggap mampu menyelesaikan urusannya tanpa bantuan Sang Pencipta. Padahal akal manusia lemah dan terbatas, yang jika dibiarkan tanpa bimbingan wahyu akan mengantarkan pada kerusakan. Inilah yang menjadi pangkal malapetaka umat saat ini. Kepemimpinan Barat lah yang telah menghembuskan “kebebasan’ ke seluruh penjuru dunia, terlebih ke negara-negara muslim agar umatnya meninggalkan agamanya. Tujuan mereka hanya satu, yaitu menguasai dunia.

Faktor Pemicu Liberalisme 

Setidaknya ada tiga faktor pemicu maraknya geng motor: Pertama, faktor keluarga yang mengabaikan pengasuhan. Keluarga tidak dibangun berlandaskan iman dan takwa, sehingga ayah dan ibu tidak memahami bahwa anak adalah amanah yang harus dijaga. Kesibukan bekerja menyebabkan pengasuhan anak terlalaikan atau diserahkan kepada pihak lain/pembantu, padahal anak sangat membutuhkan sandaran dari orang tuanya.

Kedua, faktor sekolah dalam sistem pendidikan sekuler. Pendidikan sekolah saat ini jauh dari nilai-nilai agama. Akidah Islam generasi terus dijejali dengan akidah liberal yang membebaskan perilaku manusia. Mereka tidak bisa membedakan mana perilaku yang benar dan salah. Gagasan liberal membebaskan mereka untuk berbuat dan sesuka mereka dan mengejar apa pun yang mereka mau. Ajaran kebebasan yang bertanggung jawab hanya menjadi slogan basi yang saling kontradiktif. Kebebasan perilaku dijunjung tinggi, menimbulkan kenakalan remaja semakin menjamur, termasuk munculnya geng motor.

Ketiga, faktor negara. Keberadaan geng motor yang kian meresahkan masyarakat salah satunya disebabkan oleh sanksi yang tidak menjerakan. Misalnya seperti baru-baru ini ketua geng motor di Bandung menebas leher seorang remaja hingga tewas di tempat. Polisi menjerat pelaku dengan pasal 338 KUHP dan pasal 80 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. Padahal pelaku sudah menghilangkan nyawa. Namun, atas nama HAM, hukuman qisas tidak bisa diberlakukan.

Hukum tumpul bagi pemilik uang dan oknum aparat dan pejabat menjadikan keadilan bagai mimpi di siang bolong bagi rakyat.

Islam Menyelamatkan Generasi

Ajaran Islam berasal dari wahyu Allah Swt. sudah pasti menjadi solusi menyelesaikan seluruh persoalan manusia, termasuk fenomena geng motor. 

Agama menjadi landasan amal yang akan mengantarkan pada bangunan rumah tangga yang berlandaskan akidah Islam. Fungsi ayah dan ibu dikembalikan kepada syariat, yakni ayah mencari nafkah, sedangkan ibu menjadi ummun wa rabbatul bait. Teladan kedua orang tua menjadi bekal membentuk anak-anaknya yang memiliki kepribadian Islam. Sistem pendidikannya wajib berbasis akidah. Pola sikap anak akan sesuai dengan tuntutan syariat sehingga syahsiyah islamiyah akan terbentuk.

Kesimpulan 

Fenomena geng motor yang merebak adalah buah dari penerapan sistem sekuler liberal. Islam membina pemuda memiliki kepribadian Islam dan menjaga lingkungan dalam sistem pendidikan Islam. Islam menjadikan keamanan tanggung jawab negara.

Dalam asuhan Islam, pemuda tumbuh menjadi generasi terbaik, dan berkontribusi besar demi terbangunnya peradaban yang gemilang.

Wallahualam bissawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post