Anak Indonesia Darurat Diabetes Siapa Yang Harus Disalahkan


Oleh : Yanti Mursida Lubis - Aktivis Dakwah Muslimah

Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Muhammad Faizi, mengatakan kejadian diabetes mellitus pada anak makin meningkat, Dan paling banyak anak yang teridap di usia 10 sampai 14 tahun baik itu di dunia maupun Indonesia. Di Indonesia sebanyak 1.645 anak mengidap diabetes mellitus tipe satu. Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam waktu yang kronis.

Ini hanya laporan dari 13 kota, tentu Indonesia luas sekali jadi lebih banyak lagi. Ini peningkatan dari 2010 sampai 2023 saja. Kalau kita hitung 70 kali lipat itu. Tapi sebenarnya riilnya itu lebih besar.

Inilah fakta nyata bahwa abainya bahkan gagalnya negara dalam mewujudkan keamanan pangan bagi rakyatnya. Ditambah lagi negara kurang mengawasi pangan yang diciptakan ileh beberapa perusahaan.

Kasus ini sekaligus bukti bahwa rakyat belum memiliki pola makan sehat, tidak bisa dipungkiri bahwa tingginya angka Kemiskinan juga akan menambah besarnya kesalahan dalam pola makan. Disisi lain, terbatasnya modal karena kemiskinan membuat para pedagang menggunakan bahan yang murah walaupun itu berbahaya dalam berdagang.

Keserakahan manusia juga mengakibatkan industri makanan abai dalam menunaikan syarat syarat kesehatan semuanya demi ingin meraup keuntungan yang besar alih alih rakyat yang menjadi korban. Sungguh betapa miris hidup dibawah sistim kapilatis sekularisme yang hanya mementingkan keuntungan walau harus mengorbankan rakyat.

Berbeda dengan sistim Islam ketika menentukan makanan yang dikonaumsi harus halal dan thoyyib. Oleh karena itu hanya negara Islam Yang mampu memberikan jaminan perlindungan atas terpenuhinya kebutuhan makanan yang halal lagi thoyyib bagi rakyat. Demikian pula dengan pedagang pedagang nakal tidak akan lepas dari awasan negara. Tidakkah kita merindukan negara yang seperti Islam??.. Semoga Islam tegak kembali ...Wallohu'alam biasshowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post