(Pemerhati Umat)
Umat muslim ibarat satu tubuh, jika sebagian tubuh merasa sakit, maka tubuh yang lain akan merasakan. Demikian juga tubuh yang menjadi bagian kita. Maka, jika ada sebagian yang terluka ataupun sakit, tentu rasa itu akan menjalar ke seluruh tubuh. Karena tubuh adalah kesatuan yang kuat dan saling dibutuhkan dan melengkapi.
Rohingya adalah sebagian kecil umat Islam yang ada di dunia.. Berita tentang Rohingya sering terdengar dengan segala dukanya. Di penghujung tahun 2022 rakyat Rohingya kembali menjerit. Mereka terzalimi di negara sendiri, sehingga mencari tempat yang aman untuk meneruskan kehidupannya.
Mereka pergi meninggalkan negaranya untuk bisa mendapatkan pengayoman di negara lain. Para pengungsi Rohingya tersebut tersebar ke berbagai negara. Mereka hanya menggunakan kapal yang sarat muatan. Semua itu demi mencari perlindungan kepada negara lain. Pengungsi Rohingya rela menempuh lautan yang membahayakan nyawanya. Mereka menggunakan kapal mengikuti arah angin kemana terdampar.
Dikutip dari BBCNews.com (26/01/2022), ratusan orang Rohingya kembali terdampar di Aceh dalam dua hari berturut-turut. Pertama, tiba di pesisir Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar (25/12/2022). Kapal yang mengangkut 57 pengungsi Rohingya. Esok harinya (26/12), 174 orang sampai di pesisir Desa Ujung Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie, Idhami, saat mengetahui keberadaan para pengungsi Rohingya langsung berkoordinasi dengan Bupati dan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Akhirnya ditempatkan di gedung sekolah SMP Negeri 2 Muara Tiga.
"Sebelum dipakai untuk sekolah Minggu depan sambil menunggu koordinasi dengan UNHCR dan BPBD," ujar Idhami kepada wartawan Hidayatullah di Aceh yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Selasa (27/12).
Potret buruk yang terjadi di negara liberalisme kapitalisme, sebuah sistem yang berasal dari manusia dengan meninggalkan aturan yang datang dari Allah Swt. Semestinya pemimpin harus bertindak cepat untuk menangani bahwa pengungsi Rohingya. Mereka adalah termasuk dari amanah yang diembannya. Mereka meminta suaka untuk dilindungi. Mereka butuh penanganan cepat, agar kehidupan terselamatkan. Nyawa mereka sangat berharga untuk segera dilindungi. Banyak dari mereka yang kelaparan sehingga perlu tindakan darurat.
Dalam Islam, orang yang datang ke suatu wilayah negara untuk meminta perlindungan, maka seorang pemimpin harus segera mengulurkan tangannya. Segera memberikan tempat dan kebutuhan hidupnya. Tanggap darurat dengan sigap tanpa perlu birokrasi yang berbelit.
Pada dasarnya seluruh bumi Allah ini diperuntukkan untuk semua umat manusia. Manusia diberikan kebebasan untuk bertindak dan memilih tempat tinggal yang nyaman tanpa harus merusak alam. Menikmati apa yang telah Allah karuniakan tanpa harus menentang syariat. Mereka bebas memilih tempat tinggal untuk kelangsungan hidupnya.
Begitu pun dengan pengungsi Rohingya. Mereka meninggalkan negaranya karena mereka terzalimi oleh penguasa. Mereka tidak bisa hidup nyaman di wilayahnya. Sehingga mereka bertekad pergi meninggalkan kampung halamannya. Mencari tempat yang tepat untuk berlindung.
Allah Swt. berfirman:
"وَإِنْ أَحَدٌ مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ ٱسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُۥ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُونَ
Wa in aḥadum minal-musyrikīnastajāraka fa ajir-hu ḥattā yasma'a kalāmallāhi ṡumma ablig-hu ma`manah, żālika bi`annahum qaumul lā ya'lamụn
"Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (TQS: At-taubah: 6)
Betapa Islam sangat menghargai dan melindungi umat manusia. Islam memberikan perlindungan yang sama untuk seluruh umat. Sesungguhnya Islam itu datang untuk memberikan rahmat bagi seluruh alam. Hal ini telah contohkan oleh Rasulullah saw. karena sesungguhnya dalam diri Rasulullah saw. telah terdapat suri teladan yang lengkap untuk semua manusia.
Hal ini bisa kita lihat bagaimana Rasulullah saw saat selalu menjumpai seorang pengemis Yahudi yang buta. Pengemis itu selalu menjelekkan Rasulullah saw saat siapapun yang datang kepadanya. Amirul mukminin tidak pernah memperdulikan perkataan pengemis Yahudi tersebut. Dia tidak tahu bahwa yang dicacinya adalah orang yang setiap hari membawakan makanan untuknya bahkan selalu sedang menyuapi makanan untuknya. Hal ini pun ditiru oleh Umar bin Khattab sahabat Rasulullah saw.
Contoh yang sangat luar biasa dari para Khalifah dalam mengayomi umatnya. Mereka benar-benar bertanggung jawab secara penuh terhadap umatnya. Tidak membedakan antara umat muslim maupun non muslim. Para pemimpin negara Islam bahkan turun tangan sendiri ke masyarakat, sebagai wujud peri'ayahan terhadap umat.
Wallahualam bissawab
Post a Comment