Pegawai Swasta
Belum lama ini warga Bandung, Jawa Barat dihebohkan dengan sebuah video asusila yang diduga memperlihatkan aksi tak senonoh yang dilakukan oleh pasangan muda. Diketahui, dugaan aksi tersebut dilakukan di Teras Cihampelas, Bandung (pikiran-rakyat.com).
Video itu sempat viral setelah diupload Instagram @infotibandung, Selasa (3/1). Dari video yang dilihat detikJabar, terlihat sepasang kekasih dimana pemuda laki-laki mengenakan kemeja kotak-kotak dan perempuannya mengenakan hijab berwarna hitam memadu kasih di tempat tersebut. Dalam video itu juga terlihat bahwa situasi Teras Cihampelas lumayan sepi. Mengetahui lokasi tersebut sepi, setelah memastikan situasi di sekitar aman, keduanya tak malu untuk berpelukan lalu berciuman.
Setelah kejadian tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung akhirnya segera melakukan patroli rutin di beberapa lokasi ruang publik. Hal ini dilakukan untuk mencegah aksi tindak asusila seperti yang diduga terjadi di Teras Cihampelas beberapa waktu lalu.
"Kita tempatkan petugas 24 jam, pagi, siang, sore, dan malam. Tidak hanya patroli, kita juga buat jaringan di sana. Apabila patroli petugas sudah lewat, bisa diawasi oleh RT atau PKL di sana. "Apabila masyarakat melihat kejadian seperti itu segera laporkan kepada petugas. Bisa melalui WhatsApp maupun media sosial agar penanganan semakin cepat dan kejadian serupa tidak terulang lagi," ujar Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi di Balai Kota, Senin 9 Januari 2023 (bandung.go.id).
Namun, apakah gerakan Satpol PP yang menggiatkan patroli ini akan mencegah aksi tindak asusila tidak terjadi lagi?
Dalam paham liberalisme, pergaulan bebas akan sangat mudah ditemukan, perzinahan menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan. Padahal, pergaulan bebas adalah ancaman bagi generasi muda, karena mereka adalah aset negara di masa yang akan datang. Bagaimana jadinya, kalau pemuda hari ini rusak. Namun, hari ini, budaya tersebut tak dipandang serius sebagai ancaman. Sebab sistem kehidupan manusia saat ini dipengaruhi oleh sistem sekularisme liberal. Sekularisme adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Manusia tidak menggunakan tolak ukur agama sebagai dasar perbuatan mereka, yang ada manusia terkungkung dengan kebebasan duniawi. Akhirnya lahir kualitas keimanan dan ketakwaan yang rendah.
Solusi yang diberikanpun tidak menyentuh akar permasalahan dan membuat pelaku menjadi jera. Sekolah juga bukan menjadi tempat untuk menanamkan pemahaman agama, sekolah hanya tempat transfer ilmu semata. Sekolah juga tidak membentuk anak didik agar menjadi saleh dan salehah. Alhasil, pergaulan bebas dan perzinahan menjadi masalah yang sistemik yang harus diselesaikan secara sistemik pula.
Solusi yang seharusnya adalah mengganti paradigma sistem kehidupan sekularisme liberal dengan sistem Islam. Sebab sistem Islam terbukti memiliki konsep pendidikan maupun pergaulan yang menjaga generasi muda yang bersumber dari akidah Islam. Aqidah Islam menuntut manusia senantiasa terikat dengan hukum-hukum syariat, termasuk dalam memandang pendidikan dan pergaulan. Dalam Islam, pendidikan berfungsi untuk menjaga tsaqafah Islam dalam benak generasi. Maka dalam menyusun kurikulum dan mata pelajaran haruslah diperhatikan tujuan utamanya, yakni membangun kepribadian Islam dan menolak semua jenis pemikiran yang bukan berasal dari Islam, seperti sekularisme, liberalisme, dan sejenisnya.
Sistem pergaulan dalam Islam juga mengatur kehidupan antara pria dan wanita, yang pada dasarnya terpisah. Interaksi yang boleh hanya dalam perkara pendidikan, peradilan, kesehatan, dan perdagangan. Tidak ada interaksi khalwat (berdua-duaan) bukan dengan mahramnya, maupun ikhtilat yaitu campur baur antara laki-laki dan perempuan. Islam juga memerintahkan laki-laki dan perempuan menundukkan pandangannya. Perempuan dalam kehidupan publik di depan laki-laki asing wajib menutup auratnya secara sempurna.
Konsep pendidikan dan pergaulan Islam ini hanya akan bisa saling berintegrasi dan diwujudkan dalam sebuah negara yang menerapkan sistem Islam secara kafah yakni Daulah Khilafah Islamiyah. Menyerahkan penanganan pergaulan bebas hanya kepada Satpol PP hanya ilusi dalam sekularisme. Saatnya, umat mencampakkan akar masalahnya, yaitu penerapan sistem kapitalisme sekuler di negeri ini.
Wallahu a'lam bishshawab
Post a Comment