Oleh: Ani (Aktivis Dakwah)
"Beri aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akar-akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncang dunia" ( Ir. Soekarno )
Sebuah kalimat dari Presiden pertama Republik Indonesia Bapak Ir Soekarno itu menunjukkan bagaimana pemuda memiliki potensi dan peran yang sangat penting. Pemuda adalah agent of change yaitu agen perubah untuk masa depan yang gemilang. Tentu saja pemuda yang bisa membawa perubahan adalah pemuda cerdas dan berkarakter.
Pemuda dengan segala potensinya merupakan aset bangsa yang sangat berharga. Pemuda diyakini sebagai agen perubahan yang memiliki kedudukan dan posisi strategis dalam mengawal setiap perubahan yang terjadi di setiap belahan dunia. Pemuda adalah generasi harapan dan pemimpin di masa yang akan datang. Sejarah telah mencatat banyak perubahan-perubahan penting yang di torehkan oleh para pemuda.
Sayangnya para pemuda hari ini disibukkan dengan hal-hal yang remeh temeh. Mereka terjebak dengan gaya hidup yang serba matrealistis, dimana materi menjadi tujuan utama dalam kehidupannya. Banyak pemuda yang justru jadi pelaku kerusakan seperti kekerasan, pecandu narkoba, pelaku seks bebas dan penyuka sesama jenis. Dengan melihat fakta yang ada, bagaimanakah pemuda saat ini akan melanjutkan kepemimpinan masa depan yang gemilang?
Pemuda dan politik
Menjelang tahun politik 2024, potensi pemuda mulai dilirik oleh para pengusung demokrasi dan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk terjun ke panggung politik. Para pengusung demokrasi menganggap bahwa mereka perlu melakukan regenerasi dengan merekrut anak muda yang potensial, baik secara intelektual, karakter maupun potensi lainnya. Mereka berpandangan ditangan pemudalah masa depan Indonesia 10 atau 20 tahun ke depan, dengan harapan terjunnya anak muda ke ranah politik diharapkan jadi pengobatan kekecewaan atas kinerja parpol saat ini.
Para pengusung demokrasi mengharapkan anak- anak muda untuk tidak bersikap apatis. Partai politik tidak boleh dijauhi melainkan harus didekati dan terlibat aktif kedalamnya. Karena parpol adalah pilar utama demokrasi. Mereka beranggapan ketika parpolnya bagus maka bagus pula pemerintahannya.
Mereka juga menganggap politik praktis dianggap alat paling efektif untuk membuat sebuah perubahan dan kemajuan bagi negara. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari peran yang dilakukan pemuda-pemuda Indonesia saat mengambil bagian dari perubahan. Kalau saat ini masyarakat termasuk pemuda di dalamnya bersikap apatis dan menurun kepercayaannya terhadap lembaga politik disebabkan ada anggapan bahwa politik itu kotor, ganas, dan jauh dari kata baik. Menurut pengusung demokrasi disinilah perpolitikan di Indonesia membutuhkan sosok yang membuka gerbang kesempatan untuk berkarya, bersuara dan berperan dalam perubahan Indonesia ke arah lebih baik.
Indonesia butuh pemuda yang mampu membuat perubahan, tidak hanya mendamba perubahan. Diharapkan para pemuda ikut andil dalam perubahan secara menyeluruh, baik sebagai penyelenggara, pengawas maupun peserta dalam alur demokrasi.
Wajar jika para pengusung demokrasi mulai sibuk mendorong partisipasi para pemuda untuk ikut menyukseskan pemilu 2024 dengan argumen inilah bentuk peran pemuda mewujudkan demokrasi yang inklusif. Apalagi menurut survei lembaga Centre For Strategic & Internasional Studies (CSIS) jumlah pemilih muda 17-39 tahun diprediksi mendekati 60% (Liputan 6, 26/9/2022). Besarnya jumlah pemilih muda ini menjadi sangat penting dalam politik demokrasi, dimana jumlah kepala lebih berharga dari pada isi pemikirannya. Maka berbagai seminar dan diskusi publik pun banyak di gelar di kampus-kampus demi melakukan edukasi politik kepada para pemilih muda.
Demokrasi Dan Kapitalisme Membelokkan Arah Perubahan Yang Sesungguhnya
Akankah pemuda dapat mewujudkan perubahan dalam sistem politik demokrasi kapitalis? Ini hanyalah sebuah ilusi dan angan-angan belaka. Karena dalam politik demokrasi pemuda justru di jadikan tumbal untuk meraih suara.
Demokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Namun sejatinya kedaulatan rakyat dalam demokrasi adalah ilusi, karena yang berdaulat sesungguhnya adalah golongan yang berpengaruh kuat dalam masyarakat yakni para kapitalis. Selain itu demokrasi juga merupakan suatu sistem pemerintahan untuk melanggengkan penjajahan kapitalisme.
Dalam sistem kapitalisme sekuler makna politik adalah kekuasaan untuk kepentingan kapitalis bukan untuk kemaslahatan rakyat. Maka setiap kritik yang di tujukan untuk membela kepentingan rakyat di anggap ancaman bagi kepentingan kapitalis dan merongrong kekuasaan rezim. Berbagai cara di lakukan demi menguatkan hegemoni penjajahan kapitalisme, mulai dengan mengaruskan definisi peran politik ala demokrasi bahkan menstigma lawan ideologinya.
Maka peran pemuda pun dipangkas dengan pemahaman politik yang salah ala sistem sekuler demokrasi. Mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi para pemuda di suguhi dengan pemahaman bahwa demokrasi adalah sistem terbaik. Jadi politik demokrasi terbatas pada upaya meraih kekuasaan dan peran politik pemuda dalam demokrasi sebatas tentang pergantian kekuasaan rezim saja.
Peran Pemuda Dalam Politik Demokrasi Berbahaya
Ketika pemuda di arahkan pada pemahaman yang salah tentang makna politik bahkan kemudian berperan dalam perpolitikan demokrasi adalah suatu kebahayaan karena beberapa alasan, yaitu :
Pertama, peran politik pemuda justru dijadikan jalan untuk mempertahankan demokrasi itu sendiri. Artinya pemuda dijadikan alat untuk menancapkan hegemoni penjajah.
Kedua, pergerakan pemuda gagal untuk mencapai perubahan hakiki. Karena ketika muncul pergerakan yang aktif akan dipangkas dengan definisi bahwa "politik demokrasi adalah sistem terbaik "
Ketiga politik demokrasi sejatinya tidak memberi ruang bagi para pemuda dalam menjalankan peran politik yang hakiki. Berbagai regulasi hukum seperi UU ITE dan UU KUHP telah membungkam daya kritis masyarakat termasuk para pemudanya.
Keempat, demokrasi juga senantiasa mengkambinghitamkan sistem politik Islam sebagai sumber masalah dan ancaman bangsa. Maka para pengusung demokrasi semakin getol menyuarakan pemuda untuk tidak terjebak pada politik identitas dan senantiasa menjaga inklusifitas dengan penguatan moderasi beragama.
Politik Islam Akan Membawa Pemuda Pada Perubahan Yang Hakiki
Pemuda adalah kekuatan di antara dua kelemahan sebagaimana Alloh Swt, berfirman dalam Al Qu'ran Surah Ar-Ruum ayat 54
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْقَدِيرُ {٥٤}
"Alloh, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat. Kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia yang menciptakan apa yang dikehendakiNya dan Dialah yang maha mengetahui lagi Maha Kuasa."
Masa muda adalah masa yang paling istimewa di mana akan ada pertanyaan khusus terkait seorang pemuda "dihabiskan untuk apa masa mudanya?", bahkan Alloh menjadikan pemuda salah satu golongan yang mendapat naungan di hari ketika tidak ada naungan kelak
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ , يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ : إِمَامٌ عَادِلٌ , وَشَابٌ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu Pemimpin yang adil; Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya.
Pemuda sebagai agen perubahan, calon pemimpin di masa depan harus mempunyai kepedulian terhadap nasib rakyat dan daya kritis mereka terhadap kebijakan zalim. Ini merupakan identitas pergerakan yang harus mengawal terwujudnya negara yang menjamin perlindungan keamanan, kesejahteraan dan pendidikan serta terwujudnya kemaslahatan hidup rakyat. Inilah peran politik pemuda sesungguhnya. Pemuda harus memastikan dan mengawal berjalannya peran negara dalam mengurusi rakyat.
Dalam pandangan Islam, politik negara adalah untuk mengatur urusan umat berdasarkan syariat Alloh Swt, kekuasaan (khilafah) merupakan jalan menerapkan syariat Islam kaffah demi kemaslahatan umat. Sebagai pelaksana penerapan syariat adalah seorang khalifah yang merupakan manusia biasa yang tidak luput dari salah dan lupa. Maka hanya dengan sistem Islam pemuda bisa membawa pada perubahan yang sesungguhnya untuk mengenal Rabb-nya dengan pemahaman yang benar tentang kehidupan.
Dan pemuda yang hebat tidak bisa lahir dari sebuah sistem yang nyata kerusakannya. Maka sistem Islamlah yang akan melahirkan profil generasi muda muslim produktif dan tangguh yang akan mengetahui arah jalan perubahan terbaik menurut standar Alloh Swt, yakni perubahan yang selalu terikat dengan aturan Islam. Maka sangatlah penting bagi semua pihak untuk mengkaji Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan. Umat dan remaja muslim butuh kerjasama termasuk keluarga yang harus memahami dan mendakwahkan politik Islam demi terwujudnya perubahan yang hakiki.
Semua perubahan itu tidak bisa terwujud kecuali dengan menerapkan Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan tak lain hanya dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah sesuai manhaj kenabian.
Wallohu A'lam bisshowab
Post a Comment