Aktivis Dakwah
Pada zaman milenial seperti sekarang ini, tentunya kebutuhan hidup berupa sandang, pangan dan papan semakin meningkat. bagi kalangan menengah ke atas, gaya hidup akan menjadi lebih penting dibanding kebutuhan pokok sehari-hari. Tak jarang demi memenuhi kebutuhannya, meminjam uang atau barang dengan sistem beli sekarang bayarnya nanti alias "paylater" menjadi solusi. Tentu fenomena seperti ini sangat miris. Karena tak hanya satu aplikasi saja yang menawarkan layanan paylater ini, tetapi hampir semua transaksi elektronik menyediakan layanan ini. Bahkan iklannya pun sangat terpampang jelas di setiap media elektronik maupun internet. Adapun syarat yang diberlakukan untuk pengambilan paylater ini begitu mudah. Hanya dengan KTP saja sudah bisa lolos untuk meminjam. Sehingga paylater ini makin populer di kalangan masyarakat karena merupakan "jalan ninja" termudah saat membutuhkan pertolongan masalah keuangan.
Dilansir dari data survei CNN, ada 55% pengguna paylater baru selama pandemi kemarin berlangsung. Tentu hal ini sangat disayangkan, karena Ribawi kian marak di negeri ini. Dan menurut suara.com di tahun 2022 pengguna paylater meningkat hingga 38%. Apalagi di tahun 2023 ini yang diprediksi akan terjadinya resesi global, mungkin akan lebih meningkat lagi pengguna paylater ini.
Melihat fakta dan realita yang semakin marak terjadi, sungguh sangat disayangkan karena dengan dimudahkannya layanan paylater ini, maka akan meningkatkan kaum hedonisme. Sehingga yang dipikirkan mereka hanya untuk bagaimana cara membeli apa-apa yang mereka inginkan dengan cara mudah padahal layanan ini sesungguhnya bukan menjadi "penolong" mereka tetapi justru lebih menjerumuskan mereka kepada dosa dan hutang yang tak kunjung usai.
Bagaimana tidak tergoda, siapapun dengan iming-iming paylater ini, karena suku bunga yang mereka tawarkan cenderung seperti ringan dan kecil. Padahal aktualnya mereka terus dicekoki modus-modus agar kita bersifat konsumtif. Para pengguna layanan paylater ini merasa bahwa ini adalah solusi. Padahal tanpa mereka sadari, mereka hanya menyelesaikan masalah dengan masalah baru.
Tak jarang dari para pengguna mengambil paylater di satu e-commerce itu untuk membayar e-commerce yang lainnya. Maka permasalahan ini tidak akan pernah selesai jika hanya terus seperti itu.
Adapun layanan paylater ini berkedok seolah-olah kita benar meminjam barang dari sebuah e-commerce. Padahal setelah diselidiki ternyata kita dibodohi ,karena ternyata barang yang kita pinjam di toko tersebut sudah langsung dibayarkan oleh perusahaan e-commerce itu. Berarti jika begitu sama saja kan kita meminjam uang dan dilebihkan. Ini merupakan transaksi bersifat ribawi. Nauzubillah, jika masa depan generasi kita hancur hanya karena jeratan Ribawi yang kini digencarkan oleh kaum kapitalis ini.
Maka solusi terbaik dari semua permasalahan yang ada di dunia ini hanyalah dengan menerapkan Islam secara menyeluruh (kaffah). Karena di dalam Islam masyarakat benar-benar disejahterakan oleh Khalifah bukan malah menjerat seperti uang terjadi di masa kita ini. Hanya dalam Al Qur'an semua masalah pasti ada solusinya. Bukan tidak mungkin kita bisa merubah sistem kapitalis ini, dengan bersama-sama berjuang untuk merubah dunia yang sudah berabad-abad tanpa adanya pemimpin/Khalifah yang memperjuangkan kemaslahatan umat dengan sebaik-baiknya. Istiqamah di jalan dakwah merupakan cara efektif untuk menggapai cita-cita menuju peradaban cemerlang. Agar janji Allah Swt bahwa akan tegaknya Daulah Islam.
Wallaahu a’lam Bishshawaab[]
Post a Comment