Oleh: Ummu Muntaz
(Aktivis Dakwah)
Pergantian tahun masehi dan Natal tinggal menghitung hari saja, banyak kebutuhan pokok masyarakat yang ternyata menjelang Tahun Baru dan Hari Natal selalu melambung naik salah satunya harga telur yang semakin mahal harganya ditambah dengan harga-harga bahan pokok lainnya.
Harga telur ayam yang melambung tinggi akhir-akhir ini tidak hanya dikeluhkan para pedagang dan konsumen saja, tapi juga para peternak ayam. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan ( DKP3 ) Kota Banjar Jawa Barat, menaggapi perihal tingginya harga telur ayam ras, maupun pakan yang dikeluhkan peternak. Pit Kepala DKP3 Kota Banjar, Wawan Gunakan melalui Pit Kabid Ketahanan Pangan, Yadi Mulyadi mengatakan, tingginya harga ayam bukan karena kurangnya pasokan barang. Tetapi karena pergantian tahun.
Sementara harga telur ayam melonjak di Pasar Manis Ciamis, Jawa Barat hingga mencapai harga Rp. 32 ribu per kilogramnya dari harga sebelumnya Rp. 28 ribu. Sama halnya yang terjadi di wilayah lain di Ciamis pun para pedagang dan para pembeli mengeluh. Menurut salah satu pedagang telur Erwan di Blok A Pasar Manis Ciamis yang mengatakan harga kenaikan tersebut sudah berlangsung beberapa hari ke belakang. " Yang tadinya Rp. 25 ribu naik menjadi Rp. 27-28 ribu, kemudian menjadi Rp. 30-31 ribu dan sampai saat ini tembus Rp.32 ribu per kilogram. Tuturnya, harga telur merangkak naik".(07/12/2022 ).
Kenaikan ini karena kurangnya produksi dan pasokan, sementara permintaan banyak sehingga harga telur ayam terus melambung naik.
Terkait fakta-fakta yang terjadi yang berkaitan dengan kenaikan harga telur ini disebabkan karena bukti lemahnya pengawasan pemerintah dalam menstabilkan harga pangan terutama harga telur. Di sisi lain negara dianggap lemah mengawasi ketersediaan bahan pangan terutama telur padahal pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat adalah tanggung jawab negara yang harus diberikan secara gratis kepada rakyatnya.
Walaupun dalam keadaan apapun harga kebutuhan pokok seharusnya stabil, tidak seperti dalam sistem kapitalis selalu ada saja alasan untuk menaikkan harga seolah dijadikan moment tertentu, seperti Tahun Baru, Hari Natal, Idul Fitri, dan moment-moment yang lainnya sehingga dijadikan ajang untuk meraih keuntungan bagi para kapitalis tersebut karena masyarakat mau tidak mau akan tetap membelinya.
Para kapitalis tersebut tidak akan memikirkan masyarakat walaupun dalam keadaan sekarat mereka hanya memikirkan keuntungan dan dalam hal ini pemerintah dalam kapitalis hanya sebagai regulator bukan sebagai pengelola langsung kebutuhan dasar/ pokok rakyat. Pemerintah hanya menarik keuntungan dari para kapitalis tanpa memikirkan kepentingan dan kemampuan daya beli masyarakat terhadap bahan-bahan kebutuhan pokok.
Seharusnya pemerintah tidak boleh membebani masyarakat dengan kebutuhan pokok yang mahal harganya, sudahlah hidupnya susah untuk memikirkan biaya pendidikan, biaya kesehatan dan biaya yang lainnya sehingga kesejahteraan pun sulit didapatkan. Inilah kenyataannya jika kehidupan manusia diatur dengan aturan manusia bukan aturan yang datangnya dari sang Al Khalik sekaligus pengatur kehidupan seluruh umat manusia, makanya kehidupan di dalam dunia kapitalis tidak pernah mendapat kesejahteraan apalagi kebahagiaan yang ada hanya kesengsaraan yang dirasakan.
Tentu berbeda jika kehidupan ini semuanya diatur dengan aturan Islam, semuanya akan berjalan sesuai dengan yang kita harapkan apalagi dalam pemenuhan kebutuhan pokok semuanya diatur dan akan dikelola oleh negara dengan penuh tanggungjawab.
Dengan Islam ketersediaan stok pangan adalah perkara utama yang harus dipenuhi oleh negara. Islam juga selalu melakukan pengawasan dalam bidang pangan untuk menjamin stabilnya harga pangan dan Islam juga mengatur distribusi hasil produksi pangan agar ketersediaan pangan merata dan harga pangan terjaga kestabilannya.
Dengan Islam semua permasalahan akan tertuntaskan, karena dengan Islam kehidupan ini akan berjalan sesuai dengan aturan tanpa ada penyimpangan dan penyelewengan sehingga kehidupan ini berjalan dengan aman, damai dan bahagia. Semoga kebahagiaan ini segera terwujud dengan kembalinya kejayaan Islam dengan lahirnya kembali Islam dalam Daulah Islamiyah minhaj nubbuwah yang merupakan kabar gembira Rasulullah dan janji Alloh Swt,.
Wallohu'alam
Post a Comment