Belakangan ini pengguna media sosial terutama TikTok dihebohkan dengan konten “pengemis online.” Di dalam konten tersebut ditampilkan seseorang yang telah lanjut usia membasahi tubuhnya secara terus menerus bahkan sampai ada yang mandi lumpur. Semakin banyak penonton dan gift yang diberikan, maka semakin lama kegiatan tersebut berlangsung. Bahkan pada beberapa cuplikan terlihat bahwa pelaku konten tersebut sampai menggigil kedinginan akibat terlalu lama melakukan hal tersebut. Dengan demikian, banyak dari netizen menyebut konten tersebut sebagai konten “pengemis online.”
Sebagaimana diketahui bahwa seseorang yang telah lanjut usia sangatlah jarang mengetahui fitur-fitur media sosial. Maka, sudah jelas di balik konten tersebut ada pemuda yang mengontrolnya. Hal itu terlihat dari suara di belakang kamera saat siaran langsung dalam meminta gift kepada para penonton.
Melihat hal demikian, netizen terbagi menjadi dua dalam menanggapinya. Pertama, mereka yang terhibur dan selalu memberikan gift kepada mereka. Dan kedua, mereka yang tidak habis pikir dengan tindakan ini bahkan menjadi barisan terdepan untuk menolak konten tersebut.
Sampai-sampai ada seorang pengusaha bernama John LBF selaku Direktur PT. Lima Sekawan Indonesia (Hive Five) yang menawarkan kepada pemuda pemilik akun tersebut untuk bekerja di perusahaannya dengan syarat menghentikan konten tersebut. Tetapi hal itu malah mendapatkan penolakan dan dengan mudahnya pemuda tersebut meminta 200 juta kepada pengusaha tersebu. Beliau mengatakan, “Kalau Masa John LBF tidak mau melihat kami siaran langsung di TikTok seperti ini, transfer kami 200 juta untuk modal usaha di keluarga kami.”
Respon pun tidak hanya datang dari pengusaha, tetapi juga dari Menteri Sosial Tri Rismaharini. Beliau mengatakan bahwa akan menyurati para pemerintah daerah agar menindak fenomena “pengemis online” ini. Dikutip dari media online CNN Indonesia, beliau mengatakan, “Nanti saya surati ya. Ndak, ndak (bukan ke kepolisian). Saya imbauan ke daerah, tugas saya itu untuk menjalankan. Itu (pengemis online) memang gak boleh.”
Di dalam sistem Kapitalis Sekuler hari ini apa saja dapat dimanfaatkan untuk meraih keuntungan materi. Terlebih kemajuan teknologi yang memiliki segudang manfaat malah dengan mudah digunakan seenaknya dan jauh dari sikap bijak. Yaitu seperti menemukan jalan pintas guna meraih keuntungan secara instan dan tidak peduli lagi perkara demikian baik atau buruk. Bukan hanya itu, bahkan dengan mudah hari ini merendahkan harkat dan martabat diri sendiri, orang lain dan juga orang tua yang seharusnya dihormati keberadaannya.
Bukan hanya pelaku konten yang perlu dikritisi, tetapi juga para penonton yang selalu meramaikan dan memberikan gift kepada mereka. Semakin banyak yang mereka dapat maka semakin semangat mereka membuat konten bodoh tersebut. Semua ini menggambarkan bahwa masyarakat telah sakit karena hidup dalam sistem yang rusak. Yaitu sistem yang tidak mampu menyejahterakan dan mamantik masyarakat untuk melakukan apa saja tanpa melihat norma dan agama.
Sampai hari ini, solusi yang disodorkan masihlah solusi serba tanggung yang jauh dari penyelesaian. Masih sangat jauh bila dibandingkan dengan sistem Islam dalam menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat. Dengan Islam, negara mampu menyelesaikan permasalahan kemiskinan dari akar tanpa harus merendahkan manusia. Dengan Islam pula masyarakat akan terhindar dari memanfaatkan kemiskinan demi meraih keuntungan pribadi.
Solusi tuntas untuk persoalan ini tentu membutuhkan kerja sama dari semua pihak. Mulai dari individu yang memiliki kesadaran untuk menjaga kemuliaan manusia dan menggunakan teknologi serta media sosial dengan bijak. Karena seharusnya media sosial menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan dan kemanfaatan antar manusia, bukan sebaliknya.
Lalu, masyarakat pun memiliki tugas sebagai pengontrol kebijakan-kebijakan dari negara. Dengan itu, dibutuhkan sikap kritis untuk menjadi barisan terdepan ketika melihat ketidaksesuaian yang terjadi di dalam negara. Karena tentu dibutuhkan kebijakan dan asas yang tepat dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa dan kemaslahatan umat manusia.
Dengan itu, semua haruslah berjalan di bawah aturan yang satu yaitu aturan Allah SWT sebagai Sang Pencipta. Masyarakat juga membutuhkan pemimpin yang memenuhi standar yang Allah tetapkan. Karena dengan itulah kebijakan dan solusi yang hadir di tengah masyarakat akan sesuai dengan kebutuhannya dan tentunya mampu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dengan tuntas. Semua itu hanya bisa didapatkan di bawah naungan sistem Islam secara kaffah.
Sebagaimana perintah dari Allah SWT, “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208).
Maka, tidak ada alasan lagi untuk berpihak kepada hawa nafsu yang melenakan. Karena semua itu adalah tipu daya setan yang menenggelamkan. Jangan biarkan diri ini terbeli dengan gemerlapnya hal-hal duniawi sampai dengan leluasa memalingkan diri dari peraturan Sang Ilahi.
Wallahu a’lam.
Post a Comment