Eksploitasi Anak, Dampak Penerapan Sekularisme


Oleh Susci 
(Komunitas Sahabat Hijrah Balut-Sulteng)

Media maya dihebohkan dengan adanya konten menyedihkan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya. Hal tersebut datang dari salah satu publik figur Indonesia yang kian mengalami kritikan pedas akibat perilakunya yang dianggap mengeksploitasi bayi berusia 5 bulan yang mengendarai jetski laju ke tengah laut demi sebuah konten. Hal tersebut terungkap melalui laman instagram miliknya. (liputan6.com, 06/01/2023)

Kasus ini merupakan satu dari banyaknya kasus pengeksploitasi anak. Anak kerap dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan sebasar-besarnya. Tak sedikit dari anak harus terbajakkan dunianya demi menyesuaikan dengan kemauan orang tua. Seperti, seorang anak yang harus dimanfaatkan untuk konten karena kegemasannya atau lain sebagainya.

Anak merupakan amanah yang diberikan Allah Swt. Menjadi kewajiban orang tua dalam mendidik, melindungi dan menjaga seorang anak. Orang tua tidak boleh memanfaatkan anak untuk kepentingannya apalagi sampai mengancam keselamatan nyawa. Tugas orang tua memastikan anaknya terlindungi secara fisik maupun batin.

Namun, hal tersebut tidak didapati dalam kehidupan penerapan sekularisme, sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Sistem ini berhasil mengalihkan peran orang tua dalam menjaga anaknya. Orang tua menjadi tersibukkan dengan pekerjaan luar. Tak sedikit dari sebagian anak mendapatkan pola asuh yang salah. 

Sekularisme pula telah menghilangkan naluri berkasih sayang orang tua terhadap anaknya, mulai dari kasus pemerkosaan anak, penjualan anak, hingga pemanfaatan anak melalui konten yang membahayakan nyawa anak. Mirisnya, pola asuh sekuler terhadap institusi keluarga terpotret sebagai kehidupan yang  mengutamakan kesenangan dunia, dibandingkan menyiapkan amal untuk kembali Kepada-Nya.

Sehingga, pendidikan terhadap anak berputar pada titik poros kesenangan. Tak heran jika seorang anak lebih didorong pada upaya yang bersifat hiburan sekalipun berbahaya, dibandingkan mempersiapkan anak dalam memahami ajaran agama. Selain itu, hukum yang diberlakukan tidaklah bersifat jera. Buktinya, sampai sekarang pengeksploitasi anak kian marak terjadi, bahkan telah membentuk kasus berulang.

Anak dalam Pandangan Islam

Islam merupakan agama sekaligus aturan yang konprehensif dalam mengatur kehidupan masyarakat, khususnya penempatan peran orang tua dalam mengurus, mendidik, dan melindungi anak.

Orang tua dalam Islam akan dibekali keimanan yang kuat dan ilmu dalam mengurusi sang buah hati. Mereka tidak akan mudah mengeksploitasi anak demi mencapai kesenangan dan kemanfaatan, apalagi sampai mengancam keselamatan.

Orang tua dalam Islam akan fokus mendidik anak menuju akidah dan kepribadian yang baik, mengajak pada aktivitas positif, memperkenalkan bentuk kehidupan yang baik, serta memberikan contoh yang benar.

Orang tua dalam Islam memiliki kasih sayang yang murni terhadap anaknya. Mereka tidak tega jika harus melibatkan anak dalam berbagai aktivitas yang memaksa mereka menyesuaikan dengan dunia dewasa, bekerja yang bukan saatnya, dan tindakan menyedihkan lainnya.

Selain itu, hukum yang diberlakukan bagi orang tua yang melakukan pengeksploitasian anak mengandung efek jera. Hukum Islam memiliki bentuk timbal balik yang sama, seperti tangan dibalas tangan, mata dibalas mata, bahkan nyawa dibalas dengan nyawa. Sehingga, hukuman yang diberikan akan disesuaikan dengan bentuk pengeksploitasian anak.

Alhasil, pengeksploitasian anak dapat dilakukan dengan mudah melalui penerapan Islam. Namun, nihil didapati dalam penerapan sekularisme. Oleh karena itu, sudah seharusnya umat mengganti sistem kufur sekularisme menjadi sistem Islam yang sempurna.

Wallahualam bissawab

Post a Comment

Previous Post Next Post