Oleh Zakiah
Ibu adalah sosok yang memiliki peran penting dalam keluarga. Mulai dari urusan kesehatan, ketersediaan gizi, kebersihan bahkan keteraturan dalam keluarga semua ditangani oleh sosok bernama ibu.
Tak bisa dimungkiri ibu adalah sosok yang yang paling dibutuhkan anak dari masa kecil hingga dewasa. Dari mulai mereka belajar berjalan, makan, memakai pakaian, hingga mereka mulai dihadapkan oleh persoalan dunia. Di tengah derasnya arus Barat yang merusak saat ini, mereka butuh sosok ibu yang dapat mendidik mereka. Menjadikan mereka seorang anak yang saleh, salehah, tangguh dan berkualitas dalam menerapkan ajaran agamanya.
Berbicara pentingnya sosok ibu, maka kita pasti ingat, setiap tahun pada tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Sosok perempuan spesial yang menjadi sekolah pertama bagi anak, pencetak generasi unggul, serta suri teladan.
Dilansir dari Tirto (13/12/2022), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) pun memperingati Hari Ibu dengan Tema PEREMPUAN BERDAYA INDONESIA MAJU. Dengan beberapa sub-sub tema pendukung tema utama.
Melihat dari beberapa sub-sub tema pendukung ini jelas akan dapat menghilangkan peran penting ibu sebagai pencetak generasi unggul. Sebut saja pada point sub tema 1 yaitu Kewirausahaan Perempuan, Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan. Tujuan dari sub tema ini adalah memperdayakan kaum perempuan untuk ikut berwirausaha. Ikut melaksanakan kegiatan pemberdayaan guna meningkatkan perekonomian keluarga juga negara.
Tak hanya itu, pada point yang lainnya mengusung kesetaraan gender. Point ini menjamin partisipasi penuh dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat. Padahal laki-laki dan perempuan mempunyai pembagian peran yang seimbang dalam berbagai segi kehidupan. Kesadaran palsu telah membelenggu pemahaman bahwa perempuan berada di bawah laki-laki. Inilah yang menjadi sasaran empuk ala Barat untuk memperdayakan perempuan agar terlepas dari kewajiban utama yaitu mencetak generasi unggul pemimpin masa depan.
Pasalnya, pemberdayaan perempuan agar sesuai tujuannya bukanlah hal yang mudah dalam praktiknya. Di tengah kondisi menguatnya arus pemikiran Barat sekularisme dan kapitalisme. Berkedok kesetaraan gender, pemberdayaan ekonomi justru membuahkan sosok ibu menjadi tulang punggung untuk membantu perekonomian keluarga juga negara. Maka, akibatnya ibu akan kehilangan fokus untuk menjalankan peran utamanya mendidik generasi.
Mengembalikan peran ibu sesungguhnya butuh sistem pendukung yang dibangun oleh negara. Islam yang merupakan diin sekaligus seperangkat aturan yang sempurna. Mengatur bagaimana seharusnya menempatkan kaum ibu. Dalam Islam ibu berperan sebagai al-ummu madrasatul ula, ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya. Wadah pertama untuk mencetak anak-anak yang saleh-salehah yang nantinya akan menjadi generasi unggul yang beriman.
Dalam Islam ibu juga diwajibkan untuk menuntut ilmu guna menjadi bekal dalam menjalankan perannya. Ibu juga dibebaskan terjun di tengah masyarakat guna berdakwah dalam menyampaikan kebenaran.
Sistem Islam memastikan mencetak kaum perempuan menjadi sosok ibu yang taat dan berkualitas. Jika ibu menjalankan kewajiban dan perannya dengan baik dalam rumah tangga dan masyarakat. Pasti akan melahirkan anak-anak yang saleh-salehah yang kelak menjadi generasi Islami pemimpin masa depan.
Wallahu a'lam bisshawab
Post a Comment