Bangkit dari Rebahan Untuk Masa Depan


Oleh. Kak Nabila
Aktivis Remaja

Rebahan memang tidak asing lagi di telinga para remaja sekarang. Sebenarnya apa sih rebahan itu?. Rebahan merupakan sebuah aktivitas memanjakan diri dengan beristirahat dirumah sambil tiduran melepas lelah. Tapi saat ini rebahan menjadi sebuah sebuah aktivitas kebiasaan sehingga menimbulkan kecanduan. Dimana rebahan harusnya untuk melepas lelah, namun salah artian dalam diri remaja saat ini. 

Remaja yang seharusnya lebih banyak berjuang untuk masa depan. Namun kini terkalahkan oleh trend rebahan yang bisa merusak masa depan mereka. Apabila rebahan menjadi sebuah kebiasaan,maka menjadikan waktu remaja terbuang sia sia. Karena waktunya hanya dihabiskan tiduran di kamar. Survei yang digelar oleh BPS sepanjang Februari-September 2020 didapati jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa (27,94%). Sebagai generasi dengan populasi terbanyak Generasi Z dan milenial diidentikkan dengan kaum rebahan. Mereka tumbuh di tengah kemajuan teknologi maka tak bisa dijauhkan dengan teknologi khususnya gadget.

*Jatidiri Remaja*
Remaja merupakan masa dimana belum stabilnya emosi. Mudah sekali marah,sedih ataupun bahagia. Remaja yang seharusnya memanfaatkan waktunya untuk mencari dan mengeksplor dunia, tetapi kenyataannya sekarang remaja lebih suka rebahan sambil membuka hp bermain sosmed. Alhasil mereka mereka meluapkan emosi nya ke sosmed seperti di Instagram, facebook dll. 

Saat seorang remaja sedang Bahagia dia akan memposting foto dengan caption bahagia untuk menarik perhatian orang lain dan mengharapkan komentar ataupun pujian yang baik atas postingannya itu. tapi sering kali tanggapan atau komentar orang tak sesuai dengan harapan dia. Banyak orang mencari kesalahan-kesalahan dia, menggunjing bahkan membully-nya dikolom komentar tersebut.

Efek selanjutnya adalah seorang remaja itu down bahkan stress karena memikirkan komentar tadi. Dan membuat remaja tidak percaya diri lalu banyak remaja yang berniat mengubah penampilannya hanya untuk mengharapkan penilaian orang lain.
Akibat dari rebahan tadi,  banyak sekali remaja yang hanya mengejar kesenangan dunia, kurang besyukur, bahkan stress karena menanggapi perkataan orang lain. 

Dari peristiwa itu dapat disimpulkan bahwa remaja yang hoby rebahan hanya akan membuat diri seorang remaja itu jauh dari Allah. Yang mana tempat sebaiknya kita menaruh harapan-harapan itu hanya kepada Sang Pencipta,bukan sebaliknya malah berharap kepada manusia yang ternyata menyakitkan. 

Dari sini, penting sekali bagi remaja mengetahui bagaimana jatidiri menuju pribadi yang berdaya atau bermanfaat bagi banyak orang. Dan tentunya kebaikkan diakhirat kelak.

*Islam is Controller*
Islam sungguh unik. Islam adalah satu-satunya agama di Dunia yang memiliki seperangkat peraturan yang sempurna, yang didalamnya pun mengatur bagaimana sejatinya remaja menjadi agen perubahan yang tangguh.

Dari seperangkat aturan ini maka remaja saat ini akan mampu mengarahkan jatidirinya. Islam menjadi pengontrol utama dalam beraktifitas.

Berhubungan dengan pengontrol utama segala perbuatan. Maka sejatinya para remaja paham betul bahwa segala penilaian atas perbuatan kita, tentunya sudah dicatat oleh malaikat. Sehingga remaja akan berhati-hati dalam menjalani hidupnya yang sifatnya sementara ini.

Tatkala saat ini kaum remaja aktiv dengan per-sosmed-an, maka dengan pondasi Islam yang kuat, mereka tak mudah menjadi kaum rebahan. Alasannya Islam akan mengatur para remaja untuk lebih produktif dalam menjalani kehidupan. Tak lagi mnjalankan yang tak berguna baik di dunia maupun untuk kepentingan akhirat kelak.

Sehingga jangan sampai ada lagi kayak kaum rebahan pada umumnya yang mereka masih mengharapkan penilaian orang lain.Padahal tentunya tidak sesuai harapan bahkan juga menyakitkan.

Firman Allah swt, _“Dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (QS. Al-Insyirah : 8)_  menjadi penjelas bagi kita bahwa tempat untuk menaruh harapan hanyalah kepada Allah swt. Yang  mana Allah swt tidak pernah memberikan kekecewaan bila kita berharap hanya pada-Nya.

So, yuk jd remaja yang bangkit untuk masa depan.

*Peran Negara Membangun Remaja*
Sungguh hal yang patut tak boleh dilupakan adalah bagaimana peran negara mengatasi kaum rebahan ini. Negara merupakan kunci yang akan membuka terbentuknya generasi yang tangguh. 

Tentunya peran negara harus benar-benar memperhatikan segala metode untuk merubah kaum rebahan ini. Semua tiada lain, tiada bukan hanya dengan Negara mengambil konsep Islam Kaffah dan menerapkannya pada tatanan sistem.

Islam mengatur agar negara mampu mengarahkan kaum remaja atau kaum pemudanya. Diantaranya seperti 1).Mencegah hidup sekuler yang senantiasa memisahkan agama dengan kehidupan, 2). Menyandarkan kurikulum pendidikan yang Islami, 3). Menata pergaulan interaksi antara pria dan wanita, 4). Mewajibkan pemberlakuan pembinaan keislaman untuk membentuk kepribadian Islam.

Tentunya hal semua ini akan mampu membangkitkan kaum rebahan untuk berdaya guna di masa depannya. Hal ini pula tanpa disadari juga bermanfaat bagi non muslim. Semua terbukti dalam catatan sejarah bahwa peradaban Islam mampu membangkitkan pemuda untuk berdaya baik dari kalangan muslim maupun non muslim. Dan ini sudah berlangsung berabad-abad.
Wallahu 'alam bi ash showwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post