Oleh Nasywa Adzkiya
(Aktivis Muslimah Kalsel)
Baru-baru ini viral di sosial media seorang qariah yang sedang melantunkan ayat suci Al-Qur'an disawer oleh dua orang laki-laki. Dari rekaman yang viral diduga peristiwa itu terjadi di Tangerang, Banten, di mana qariah bernama ustazah Nadia Hawasyi melantunkan ayat Alquran di panggung peringatan maulid Nabi Muhammad saw. Dalam video tersebut nampak dua orang laki-laki naik ke atas panggung dan menyelipkan uang di kerudung qariah tersebut. Sontak video ini mendapatkan komentar dari berbagai pihak termasuk MUI.
Ketua MUI Pusat Cholil Nafis geram dengan adanya aksi sawer qoriah tersebut. Ia menyatakan saweran uang kepada qari atau qariah merupakan cara yang salah dan tak menghormati majelis.
"Ini cara yang salah dan tak menghormati majelis. Perbuatan haram dan melanggar nilai-nilai kesopanan," kata Cholil yang dicuitkan melalui akun Twitternya @cholilnafis, Kamis (5/1)
Adab Terhadap Al Qur’an
Al Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang jelas kesakralan dan kesuciannya. Al-Qur'an adalah kalamullah. Cara memuliakan Al-Qur'an adalah dengan memperlakukan Al Qur'an dengan adab yang baik. Salah satu adab terhadap Al- Qur'an adalah diam dan mendengarkan ketika ayat Al-Qur'an dilantunkan. Alunan ayat Al-Quran tidak bisa disamakan dengan penyanyi dangdut. Saweran terhadap qariah yang sedang membaca ayat suci sama saja dengan menodai kemuliaan dan kehormatan Al-Qur’an.
Dalam ayat lain, Allah Swt. memerintahkan kita agar diam dan memperhatikan ketika dibacakan Al-Quran sebagai bentuk pengagungan dan penghormatan.
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: "Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Al-A’raf: 204)
Orang-orang yang mendengar pembacaan Al-Quran, hendaknya memperhatikan adab dan etika di atas, bukan hanyut dalam aktivitas dengan obrolan-obrolan yang bisa menjauhkan dari memperhatikan bacaan tersebut. Jika berbicara saja tidak diperkenankan apalagi melakukan saweran terhadap pembacanya. Tentu perbuatan ini sangat dilarang.
Sekularisme Biang Masalah
Tindakan sawer terhadap qariah meskipun bermaksud baik namun salah cara. Sawer biasa dilakukan kepada penyanyi dangdut. Sementara dalam hal ini sawer dilakukan pada seorang pembaca Al-Quran. Perbuatan ini jelas telah mendesakralisasikan Al-Quran.
Kehidupan sekuler hari ini telah menjauhkan umat dari ajaran Islam. Sehingga tanpa sadar telah menjadikan Islam hanya sebagai identitas semata namun tidak menjadikan Islam sebagai pandangan kehidupan. Oleh karena itu umat semakin asing dari Islam dan jauh dari nilai-nilai Islam. Alhasil banyak kita dapati hari ini, mereka yang mengaku muslim namun melangar syariat Islam atau bahkan memusuhi ajaran agamanya sendiri.
Standar kebahagiaan di dalam sistem kehidupan kapitalis hari ini disandarkan pada materi semata. Umat telah jauh dari syariat Islam. Baik dan buruk perbuatan tidak lagi disandarkan pada syariat melainkan pada materi.
Meskipun di dalam syariat dilarang dan haram hukumnya tetapi hal itu dapat menguntungkan secara materi, maka umat hari ini tak perduli akan halal dan haramnya.
Tindakan sawer terhadap qariah ini menunjukan bahwa umat menjadikan materi sebagai standar kebahagiaan. Mereka berpikir bahwa materi dapat menjadi bentuk penghormatan terhadap pembaca Al-Quran. Padahal Tindakan ini jelas menodai kesucian kitab suci umat Islam.
Menjaga Kemuliaan Al-Quran
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang harus dijaga kemuliaannya. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya desakralisasi Al-Qur’an harus dengan membentuk lingkungan yang kondusif, yaitu lingkungan yang mencintai dan dekat dengan Al-Qur’an.
Sesungguhnya dalam memuliakan Al- Qur’an tidak cukup hanya dengan mendengarkan lantunannya saja, menyimpannya di rak-rak atau menghafalnya. Melainkan juga harus menerapkan Al-Qur’an di dalam kehidupan.
Allah Swt. berfirman;
"Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur`ân) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. " (TQS. Al A’raf: 52).
Di dalam sistem kehidupan sekuler hari ini, memuliakan dan mensakralkan Al-Qur’an dengan sempurna sulit untuk dilakukan. Mengingat kehidupan yang memisahkan agama dari kehidupan menjadikan umat jauh dari nilai-nilai syariat Islam. Sehingga kemuliaan Al-Qur’an hanya akan dapat dilakukan dengan sempurna ketika kehidupan juga dilandaskan dengan syariat Islam. Hanya dengan hidup di bawah naungan syariat Islam lah Al-Qur’an dapat dimuliakan dengan sempurna.
Wallahu a'lam bishawab
Post a Comment