Sedih miris melihat pemuda generasi penerus bangsa yg seharusnya menjadi tonggak peradaban bangsa,malah Konser "Berdendang Bergoyang" yang diadakan di Istora Senayan Jakarta Pusat pada Sabtu 29 Oktober dihentikan. Pasalnya, penonton membludak, over kapasitas. Kapolre s MetroJakarta Pusat, Komarudin juga mengungkap adanya indikasi minuman keras di konser tersebut. Pun berdasarkan laporan beberapa penonton, terjadi tindak kejahatan seperti pencopetan (tvonenews.com, 30/10/2022).
Selain memeriksa panitia penyelenggara, Komarudin juga menyebut pihaknya tengah mendalami indikasi minuman keras (miras) di konser 'Berdendang Bergoyang' tersebut. "Ini masih kita dalami, informasi yang kami dapat memang banyak sekali yang duduk di luar sambil minum. Tapi belum diketahui itu miras atau tidak, ada indikasi" bebernya. dihentikan sekitar pukul 22.10 WIB karena penonton yang membludak. Sesungguhnya kerusakan di muka bumi ini diakibatkan oleh tangan tangan manusia sendiri.
Tindakan aparat menghentikan konser ini patut diapresiasi. Namun, seharusnya sedari awal setelah tampak penjualan tiket yang over kapasitas, aparat langsung bertindak tegas. Bukan justru ketika tampak kekacauan dan ketidak kondusifan baru dihentikan. Pun seharusnya, tragedi kerumunan yang berakibat nyawa melayang di awal Oktober dijadikan pembelajaran untuk hal yang beraroma kesia-siaan.
Tentunya, kita sepakat konser "Berdendang Bergoyang" penuh kesia-siaan dan kontraproduktif. Bagaimana mungkin negara dengan legawanya memberi izin untuk acara nirfaedah semacam ini? Pun acara-acara lain seperti konser CNT dan jumpa fans di awal November ini, juga lainnya yang problemnya tak jauh beda dari ini.
Generasi saat ini diibaratkan generasi strawbery yang mudah lembek dan busuk. Bagaimana tidak, remaja remaja saat ini jika punya masalah kebanyakan pasti sering frustasi. Bahkan ada yang bunuh diri. Nauzdubillahhimindzalik. Padahal mereka punya islam sebagai solusi atas segala permasalahan mereka. Tidakkah mereka berpikir jika melakulan jalan pintas akan sangat merugikan mereka sendiri. Di dunia menderita di akherat apalagi. Selain karena kurangnya pondasi aqidah mereka, lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap psikis mereka ,bergoyang goyang hanya akan menumbuhkan nafsu nafsu birahi seseorang. Karena dalam acara dangdutan pasti terjadi banyak kemaksiatan seperti ikhtilat (campur baur laki laki dan perempuan), mengumbar aurat, meminum khamr, perzinaan dll.
Tuntutan hidup yang serba hedonis dan gaya hidup yang materialistis. Membuat mereka menghalalkan segala cara tanpa memperhatikan aturan syariat. Gaya hidup kapitalisme yang di usung barat sangat besar sekali terhadap pengaruh jiwa jiwa mereka yang sedang tumbuh. Mereka hanya mementingkan kesenangan nafsu belaka tanpa memperhatikan aturan aturan syariat baik dalan sikap ataupun tingkah laku.
Dibalik itu semua tentu ada sesuatu yang harus kita cermati.
Ada apa dengan generasi hari ini yang sangat suka dengan sesuatu yang meriah? yaaa itu semua tidak lepas dari sistem kapitalisme yang tertancap didalam jiwa jiwa generasi bangsa. Kapitalisme yang berasaskan kebebasan membentuk pola pikir dan pola sikap para generasi bangsa yang berumur tua, muda dan anak anak semuanya terjangkiti virus hedonisme. Sungguh miris nasib bangsa ini,sebagai umat Islam tentunya kita tidak bisa berpangku tangan melihat bangsa ini yang generasinya pesakitan. Kita umat Islam adalah umat yang diseru untuk amar makruf nahi mungkar.
"Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)", (HR. Abu Dzar).
Kita tidak boleh diam ketika kemaksiatan dan kerusakan didepan mata kita sekecil apapun langkah kita insyaallah Allah Swt akan memberi kita pahala kebaikan. Yaa dengan keterbasan tentu Allah masih memberi kita kesempatan dengan nikmat umur. Wahai saudaraku mari kita bahu membahu meninggikan kalimat Allah dengan amar makruf nahi mungkar salah satunya kita bisa mengkaji Islam, berkumpul dengan orang orang yang memperjuangkan Islam.
Berbeda dengan sistem Islam yang selalu melindungi para generasi penerus. Mereka selalu membina generasi penerus bangsa dengan penguatan penguatan akidah. Memberikan fasilitas belajar yang mumpuni. Mendorong wanita wanita yang bergelar ibu untuk mencetak generasi generasi emas Rabbani. Ibu sebagai madrasatul 'aula harus fokus mendidik putra putri mereka agar menjadi generasi emas cemerlang. Negara memberikan fasilitas pendidikan terjangkau bahkan gratis.
Dalam sistem Islam yang menerapkan syariat Islam secara keseluruhan, individu Muslim terkhusus generasi muda terhujam kuat keimanannya yang hidupnya berorientasi pada ketaatan bukan materi. Keluarga yang menjadi pendidik pertama, telaten tangannya merawat dan menanamkan akidah padanya. Begitu pula pendidikan, berlandas akidah Islam, bertujuan membentuk generasi bersyakhshiyah Islam yang berkontribusi besar untuk Islam.
Begitulah sistem Islam, melahirkan pemuda yang bersyakhsiyah Islam, tumbuh menjadi generasi pembebas nan penakluk. Sedang kapitalisme, alih-alih seperti itu, justru melahirkan generasi yang haus akan kebebasan, jauh dari agama, pun condong pada aktivitas kesia-siaan yang bermuara pada kesenangan semu belaka.
Kita tidak boleh diam ketika kemaksiatan dan kerusakan didepan mata kita sekecil apapun langkah kita insyaallah Allah Swt akan memberi kita pahala kebaikan. Yaa dengan keterbasan tentu Allah masih memberi kita kesempatan dengan nikmat umur. Wahai saudaraku mari kita bahu membahu meninggikan kalimat Allah dengan amar makruf nahi mungkar salah satunya kita bisa mengkaji Islam, berkumpul dengan orang orang yang memperjuangkan Islam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ÙŠٰۤـاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْۤا اِÙ†ْ تَـنْصُرُوا اللّٰÙ‡َ ÙŠَÙ†ْصُرْÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙŠُØ«َبِّتْ اَÙ‚ْدَا Ù…َÙƒُÙ…ْ
"Menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
(QS. Muhammad 47: Ayat 7).
Saudaraku mari kita menyebar kebaikan yaitu dengan dakwah Islam kaffah dengan cita-cita agung menegakkan syariah dengan bingkai khilafah Rasyidah.
Post a Comment