Pendidikan Dalam Sistem Kapitalis, Mustahil Lahirkan Generasi Yang Kuat Dan Akhlak Yang Mulia



Oleh : Rani Haryati

Dikutip dari BBCOM, Bupati  Bandung H. M. Dadang Supriatna terus berupaya mengoptimalkan pembelajaran tiga muatan lokal (mulok) untuk para siswa di sekolah, yaitu Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda serta Belajar Mengaji dan Menghafal Al-Quran.

“Pembelajaran tiga muatan lokal ini bisa menjadi langkah konkrit untuk meningkatkan kualitas akhlak dan moral (mentalitas), terutama di kalangan para pelajar di Kabupaten Bandung,” kata Bupati Bandung, beberapa waktu yang lalu.

Tiga pembelajaran muatan lokal yakni pancasila, budaya Sunda dan hafal Qur'an di percaya mampu membentuk ahklak siswa sholeh dan berkarakter. Betulkah? Faktanya hari ini siswa semakin mati nuraninya. Sejatinya jika Qur'an hanya di hafal maka tidak akan membentuk akhlak yang qurani. Diperlukan penerapan oleh pribadi, masyarakat dan negara.

Kita melihat kondisi pemuda atau remaja saat ini, kita sebagai orang tua atau sebagai tenaga pendidiktentu sangat prihatin. Potret pemuda saat ini sangat jauh dari harapan. Pemuda saat ini kebanyakan dikungkung oleh pola asuh sekularisme yang menjauhkan agama dari kehidupan secara sistematis dan akibatnya menjadi generasi yang lemah secara mental.

Tujuan pendidikan yang di usung oleh para founding fathers negri ini untuk menciptakan pribadi yang beriman dan bertakwa serta memiliki kepribadian yang luhur boleh di bilang masih sebagai mimpi. Pemuda dan remaja masih di sibukkan oleh permasalahan-permasalahan yang menunjukan lemahnya mental generasi ataw rendahnya moral dan kepribadian remaja dan pemuda di negri ini.

Banyaknya kasus di kalangan pemuda mulai dari kekerasan fisik, kriminal seperti pembunuhan, pencurian, penggunaan narkoba serta kebebasan seksual. Pemuda seolah tidak memiliki prinsip atau petunjuk dalam menjalani kehidupannya, hidup hanya berasa kan manfaat, selama pola pikirnya menjadi manfaat sebagai tolak ukur, mereka akan bersikap oportunis, pragmatis, liberal dan hedonis, inilah ciri khas dari sebuah generasi yang di ciptakan  dari sistem kapitalis sekuler.

Berbeda ketika Islam menjadi sebuah way of life yakni pada masa kekhalifahan. Aturan pendidikan dalam kehidupan Islam membentuk kepribadian Islam. Adab dan ilmu di terapkan sehingga mewujudkan manusia yang memiliki akhlak yang baik serta bermanfaat bagi banyak orang. Dari sejak dini, islam sudah di ajarkan bahkan di praktikkan dalam kehidupan para remaja dan pemuda. Tentu dengan penerapan syariat Islam di tengah kehidupan yang akan menjaga mereka untuk senantiasa menyelaraskan perbuatan atau sikapnya sesuai dengan aturan Islam yang luhur. Sistem islam menciptakan generasi yang kuat, tidak hanya berorentasi kepada penguasaan materi secara fisik, tetapi juga menginternalisasikan idiologi yang berasal dari Allah SWT yakni Islam, maka dengan aturan ini maka akan lahir generasi yang bermental kuat.

Wallahua'alam

Post a Comment

Previous Post Next Post