PEMUDA UJUNG TOMBAK LITERASI KEUANGAN DAN DIGITAL,TUMBAL KEPENTINGAN KAPITALIS.


OLEH  :  UMMU ALVIN

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia memiliki visi Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 yakni “Indonesia yang Mandiri, Makmur, Madani, dan menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah terkemuka di dunia".Untuk mencapai visi ini, pemerintah menempuh berbagai strategi seperti penguatan regulasi dan tata kelola, pengembangan kapasitas riset, peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, serta peningkatan kesadaran dan literasi publik.

Strategi tersebut membuahkan hasil yang ditunjukkan oleh berbagai indikator ekonomi dan keuangan syariah global yang konsisten berada di peringkat atas. Bahkan berdasarkan Global Islamic Financial Report, Indonesia berhasil menempati peringkat pertama pada Islamic Finance Country Index 2021, diikuti oleh Arab Saudi pada urutan kedua dan Malaysia pada urutan ketiga.Hal ini sejalan dengan potensi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Dalam rangka meningkatkan penetrasi ekonomi dan keuangan syariah, Menko Airlangga selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan termasuk keuangan syariah.Salah satunya dengan menyelenggarakan Seminar Nasional dalam program Ekon Goes to Campus dengan tema “Menuju Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Syariah Terkemuka di Dunia” yang diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Upaya peningkatan inklusi keuangan masih mempunyai kendala terutama literasi keuangan yang belum optimal. OJK tentunya mendorong agar ini bisa ditingkatkan agar angkanya lebih dari 50 persen. "Forum ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari percepatan tingkat literasi dan inklusi keuangan. Dan saya lihat mahasiswa dan pemuda seharusnya menjadi bagian daripada unsur untuk peningkatan literasi keuangan dan digital,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).

Dan menurut Wakil Rektor Bidang Akademik UNY Prof. Dr. Margana, M.Hum.,M.A. yang memberikan welcoming remarks pada seminar tersebut turut mengatakan bahwa kegiatan seminar yang bertajuk ekonomi syariah ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam rangka menumbuhkan kewirausahaan, agar tidak lagi menjadi job seeker tetapi job creator

Sepanjang sejarah peradaban, pemuda memiliki potensi besar. Selain potensi perubahan, pemuda diharapkan menjadi pembangun peradaban. Begitu juga di Indonesia, potensi demografi pemuda Indonesia diharapkan mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045. Mirisnya, potensi besar pemuda muslim saat ini diarahkan sesuai target pembangunan dalam bingkai kapitalisme.

Di era kapitalisme digital saat ini, potensi berharga pemuda justru dibajak  untuk study oriented, lalu lulus dan sekedar bekerja atau menjadi pebisnis atupun job creator  tanpa harus memikirkan masalah umat. Pada akhirnya muncul istilah "generasi santuy", saking kurangnya kepedulian terhadap berbagai problematika umat.

Barat dengan skenario yang terstruktur terus memasifkan berbagai tawaran program e-commerce, start  up digital untuk menjerat para pemuda menjadi pekerja, memberi gambaran indahnya menjadi pengusaha muda, sukses, mapan tanpa perlu kritis dan membebani diri dengan beragam persoalan umat.

Potensi pemuda saat ini sudah dialihkan, kepada sesuatu yang diyakini dan menjadi cita-cita pemuda untuk hal-hal yang berorientasi keduniaan. Menjadi pengusaha saja, atau petani milenial saja. Tanpa memberikan pemuda sesuatu hal yang lebih krusial untuk diperjuangkan. Apalagi dasar pembentukan cita-cita atau orientasi pemuda tadi adalah kapitalisme dan liberalisme. Tidak akan ada keberkahan dan perubahan bagi nasib bangsa ini.

Ini tentu saja berbahaya, potensi pemuda yang besar sebagai agent of change akhirnya termarginalkan. Potensi berharga sebagai penyambung lidah umat atas berbagai problematika yang terjadi menjadi kaku. Maka harus ada upaya serius untuk mengembalikan pemuda sebagai pelopor perubahan hakiki. Meningkatkan taraf berpikir mereka, dengan menancapkan aqidah yang kokoh serta tsaqofah Islam yang akan menjadi pijakan dalam berpikir dan berprilaku. Membina jiwa jiwa mereka dengan taqarrub ilallah hingga akan terbentuk pemuda pemberani dan ikhlas berjuang karena Allah.

Pemuda muslim harus disadarkan akan kejinya tipu daya Barat, pemuda muslim juga harus sadar bahwa mereka adalah kunci keberhasilan Barat melawan Islam,tapi sekaligus bisa menjadi kunci kemenangan Islam.Kemuliaan senantiasa menunggu para pemuda muslim untuk menjadi pejuang terdepan dalam proyek mengembalikan kehidupan Islam dalam naungan Khilafah.

Islam adalah agama yang lengkap yang mengatur kehidupan dengan aturan yang terbaik.Hanya dengan penerapan Islam secara keseluruhan dari bidang pendidikan, ekonomi,sosial, budaya, maupun politik dan pemerintahan,akan menghasilkan umat terbaik dan generasi terbaik.

Wallahu a'lam bish shawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post