Nusantaranews.net, Sumbar - Kurikulum merdeka diharapkan menjadikan anak didik lebih fleksibel, menyesuaikan perkembangan zaman, lebih sederhana dan lebih mendalam. termasuk memberikan "kemerdekaan” bagi satuan pendidikan dalam mengembangkannya.
Hal tersebut disampaikan Kakanwil Kemenag Sumbar H Helmi saat menutup kegiatan Pengembangan implementasi Pendidikan Agama Islam (PAI) menengah kurikulum merdeka tahun 2022 di Aula Mifan Padang Panjang, Rabu (07/12).
Yang melatarbelakangi lahirnya kurikulum merdeka sebut Kakanwil yaitu karena hasil dari penilaian asesmen kompetensi pendidikan di Indonesia dari sisi literasi dan numerasi masih tergolong rendah.
" literasi dan numerasi berkaitan dengan kemampuan berpikir tentang, bahasa serta matematika dibutuhkan dalam berbagai konteks, baik personal, sosial, maupun profesional dan hasil penilaian asesemen pendidikan Indonesia masih tergolong lemah," ungkap Kakanwil.
Literasi bukan hanya kemampuan membaca, terang Kakanwil tetapi kemampuan menganalisis bacaan, serta memahami konsep di balik bacaan atau tulisan tersebut dan ini salah satu yang melatarbelakangi pentingnya kurikulum merdeka.
H Helmi memaparkan Kurikulum Merdeka dirancang dengan kelebihan yang menyesuaikan perkembangan zaman dengan struktur kurikulum merdeka lebih fleksibel, materi lebih beragam dan mendalam.
Kelebihan yang kedua, terang Kakanwil bahwa kurikulum merdeka lebih Fokus pada materi esensial dan berbeda dengan kurikulum sebelumnya dengan materi pelajaran yang terlalu padat membuat tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.
Lebih lanjut kelebihan yang ketiga disebut H Helmi yaitu kurikulum merdeka mengadakan penggunaan beragam perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik siswa.
" yang keempat, kelebihan kurikulum merdeka adalah memaksimalkan dan memanfaatkan teknologi digital berbasis aplikasi, " terang Kakanwil. Ikut mendampingi Kakanwil saat menutup kegiatan , Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam ( Papkis) H Naharuddin dan Kepala Kankemenag Padang Panjang H Alizar.
Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak hari Senin lalu, selama tiga hari dengan melibatkan peserta dari 40 Guru PAI tingkat SMA dan SMK se Provinsi Sumatera Barat.
Adapun judul materi dari tiga narasumber yang disampaikan pada kegiatan ini yaitu pertama Implementasi PAI pada Kurikulum Merdeka & Teknik Pemanfaatan Aplikasi Platform Merdeka Mengajar oleh Rimelfi, S.Pd.I, MM, kedua Tekhnik Penyususnan Administrasi PAI pada Kurikulum Merdeka oleh Tuti Alawiyah, MA dan Tekhnik Implementasi PAI pada Project Profil Pelajar Pancasila oleh Agusrizal, MA. rzk
Post a Comment