Oleh : Devi Aryani (Ibu Rumah Tangga)
Dilansir dari Kompas.com
yaitu Gempa berkekutan M 2,8 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan
sekitarnya pada Senin (14/11/2022) pukul 02.41 WIB. Kepala Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu
mengatakan, gempa tersebut masih rangkaian gempa Purwakarta yang terjadi Minggu
(13/11/2022) malam. Ini hanya segelintir fakta yang terjadi di daerah Jawa
Barat, dan menurut BMKG akan terjadi nya gempa kembali yang bepusat di daerah
Jawa Barat yakni Kabupaten Bandung yang titik pusatnya berada di Kota Lembang.
Negeri ini tidak pernah
belajar dari pengalaman buruk yang
pernah dialami. Sudah tahu bahwa Indonesia termasuk wilayah yang memiliki
potensi gempa bumi yang tinggi, tapi pemerintah seolah menutup mata tidak
melakukan pembenahan mitigasi bencana secara
maksimal. Bencana gempa bumi tidak bisa diprediksi waktunya, tetapi
kewajiban negara adalah mengedukasi kepada masyarakat bagaimana mitigasi
bencana. Sehingga korban bisa diminimalkan.
Disisi lain informasi
bencana ini kadang memberikan rasa takut pada masyarakat. Disinilah peran
negara dibutuhkan yakni butuhnya solusi terbaik untuk masyarakat, baik secara
mental atau vinansial. Karena pemerintahlah yang bertanggung jawab atas
kemakmuran warganya. Sudah jelas pula bila hukum nya berasal dari manusia tidak
akan menyelesaikan masalah, berbeda hal nya dengan hukum yang berasal dari sang
Kholiq yakni Al Quran dan As Sunnah. Islam memberi tuntunan untuk
menghindarinya, sekaligus menuntun cara menghadapinya. Termasuk dalam hal ini
mengatur soal mitigasi kebencanaan.
Mitigasi sendiri secara
umum diartikan sebagai serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko
bencana, baik lewat pembangunan fisik ataupun penyadaran, serta peningkatan
kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana. Dalam Islam, mitigasi tentu menjadi
tanggung jawab penuh penguasa karena menyangkut fungsi kepemimpinannya sebagai
rain dan junnah umat tadi, yang pertanggungjawabannya sangat berat di akhirat.
Adapun aktivitas menolong yang bisa dan biasa dilakukan oleh masyarakat secara
swadaya, maka itu merupakan kebaikan yang dianjurkan oleh agama dan tetap
didorong oleh penguasa.
Dalam hal ini, pemimpin
Islam akan membuat berbagai kebijakan khusus, mulai dari penataan lingkungan
dikaitkan dengan strategi politik ekonomi Islam yang menjamin kesejahteraan
orang per orang. Juga sistem keuangan, pertanahan hingga akan menyelesaikan
permasalahan umat secara tuntas. Oleh karenanya, sudah saatnya umat bersegera
mewujudkan kepemimpinan Islam. Tentu dimulai dengan aktivitas dakwah pemikiran
yang bertarget memahamkan umat dengan akidah dan hukum-hukum Islam dengan
pemahaman yang benar dan komprehensif. Tidak hanya menyelamatkan mereka dari
bencana di dunia saja, tetapi juga bencana yang lebih berat di akhirat.
Wallohua'lam..
Post a Comment