Oleh : Ranti H
Gempa
Cianjur pada 21 November 2022 yang menewaskan 271 korban jiwa diduga terjadi
karena aktivitas dari pergeseran Sesar Cimandiri ini membuat masyarakat menjadi
lebih waspada. Di Jawa Barat sendiri setidaknya terdapat 5 sesar yang aktif
yaitu Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Jati, Sesar Cicalengka, Sesar Legok
Kole, dan Sesar Lembang.
Bencana
gempa yang terjadi secara berulang ulang dan ditempat-tempat yang berbeda
tersebut memang bagian dari qada Allah SWT yang harus diterima dengan ikhlas
dan sabar, tetapi meski bencana termasuk ketetapan Allah yang tidak dapat
dipastikan kedatangannya, setidaknya manusia dapat memperkirakan dan memiliki
alarm pertama untuk menghadapi bencana alam karena sejatinya manusia dikaruniai
akal oleh Allah SWT untuk berfikir dan ini merupakan ranah kuasa yang dapat
dioptimalkan oleh manusia.
Manusia
dapat mengupayakan mitigasi bencana agar tidak menimbulkan banyak korban dan
meminimalkan dampak kerugian dan semua
itu bisa terjadi jika ada penggeraknya dan yang berkewajiban melakukan itu
adalah negara, tetapi sayang negeri ini tidak pernah belajar dari pengalaman
buruk yang pernah terjadi. Terlebih Indonesia termasuk wilayah yang memiliki
potensi gempa bumi yang tinggi, tetapi pemerintah seolah menutup mata tidak
melakukan pembenahan mitigasi bencana secara maksimal.
Karena
bencana gempa bumi tidak bisa diprediksi datangnya, tetapi tetap pemerintah
harus mengedukasi kepada masyarakat bagaimana mitigasi bencana, sehingga hal
tersebut akan sangat meminimalkan jumlah korban dan harus memberikan informasi
yang baik mengenai bencana karena tidak dipungkiri informasi informasi mengenai
bencana malah membuat rasa takut berlebih yang dirasakan oleh masyarakat.
Perlu
diketahui bahwa segala musibah dan kesusahan dunia adalah disebabkan dosa kita
dan akibat perbuatan manusia sendiri. Allah Ta’ala berfirman, : “Telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Ar-Rum: 41).
Waalahuallam bii shawab.
Post a Comment