Badai PHK Indikasi Rapuhnya Sistem Kapitalis



Oleh: Ucik Ummu Al Fatih 

(Aktivis Muslimah)


Gelombang badai PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada sejumlah industri startup merupakan berita buruk yang harus diterima menjelang akhir tahun. Ditengah kabar akan adanya guncangan ekonomi pada tahun 2023 yaitu resesi ekonomi global yang akan berdampak buruk bagi sebagian besar negara dan pelaku usaha, justru diawali dengan badai PHK dalam industri startup.


CEO GoTo Andre Soelistyo menyatakan bahwa PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dilakukan manajemen karena adanya tantangan makro ekonomi global. Sehingga memutuskan untuk merumahkan 1.300 karyawannya. Sedangkan Shopee telah merumahkan 7.000 orang karyawan diseluruh dunia dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Selain PHK, shopee juga membatalkan ekspansi disejumlah negara seperti Spanyol, Prancis dan India. Ruangguru juga mengambil keputusan serupa dengan merumahkan ratusan pegawainya. (cnbcindonesia.com 20 november 2022).


Selain perusahaan tersebut di atas, dikutip dari bisnis.tempo.co tanggal 13 november 2022 ada Febalio dan Fahamify yang disebutkan telah pailit dan mengalami kebangkrutan. Ada juga JD.ID, Tokocrypto, Tanihub, Zenius, LinkAja yang juga mengambil langkah PHK untuk karyawannya. Bahkan startup dunia semacam amazon telah mengkonfirmasi akan tetap melakukan PHK pada tahun 2023 mendatang.


Fenomena PHK yang terjadi pada sejumlah start up dalam waktu yang berdekatan ini bisa dibilang bubble burst. Bubble Burst atau ledakan gelembung adalah suatu kondisi ekonomi yang melambung tinggi kemudian diiringi oleh kejatuhan yang signifikan dalam waktu relatif cepat.


Banyaknya startup yang tumbuh di Indonesia bahkan seluruh dunia disambut dengan banyaknya gelontoran dana dari para investor. Sayangnya pada saat industri ini lagi memuncak, situasi ekonomi makro memicu kepanikan. Sehingga perubahan perilaku investor menyebabkan ledakan gelembung, turunnya investasi, pasar saham turun serta anjloknya harga aset yang terjadi dalam waktu yang relatif cepat.


Sebenarnya ambruknya startup sudah bisa diprediksi sebelumnya karena sistem bisnisnya yang rapuh. Diantaranya karena tidak berbasis pada ekonomi riil, nilai aset yang lebih tinggi dari nilai intrinsiknya dan sangat bergantung pada investor. Pada awal kemunculannya, startup didengungkan bisa menjadi penyelamat ekonomi dan penyedia lapangan pekerjaan. Namun ketika bisnis tidak berjalan dangan baik karena berbagai sebab akhirnya ambruk satu persatu. Inilah buah kapitalisasi ekonomi yang hanya mengejar keuntungan materi tanpa didukung oleh sistem yang kuat serta pendanaan yang kuat.


Kondisi di atas semakin membuktikan bahwa sistem yang dijalankan saat ini menjadi sumber utama dari masalah ekonomi yang semakin hari semakin runyam. Badai PHK start up tidak bisa dihindari selama yang dipakai masih menggunakan sistem kapitalis.


Dalam sistem ekonomi Islam, seluruh bisnis yang ada harus bertumpu pada sektor riil, termasuk startup sehingga nilai aset akan sama dengan nilai intrinsiknya. Ini karena diperjualbelikan nyata dipasar riil, bukan pasar saham yang bersifat spekulatif. Sistem mata uang pun akan relatif stabil karena di back-up oleh emas sehingga nilai mata uang pun stabil.


Semua ini menjadikan sistem ekonomi islam kuat, tahan krisis dan tidak pernah mengalami bubble ekonomi. Selain itu yang berkewajiban untuk menyediakan lapangan pekarjaan adalah negara. Negara tidak bergantung pada swasta dalam mengatasi masalah pengangguran. Urusan jaminan kesejahteraan pekerja dan seluruh rakyatnya, seperti tersedianya lapangan pekerjaan, terjaminnya iklim usaha yang kondusif,  menyediakan layanan publik yang memadai dan murah, bahkan memastikan tidak ada kezaliman dan semacamnya. Islam menetapkan semua itu sebagai kewajiban asasi negara. Artinya negara menjamin kebutuhan asasi bagi warganya bahkan kebutuhan sekunder dan tersiernya.


Dalam islam, syariah telah menetapkan negara berkewajiban penuh mengurus dan mensejahterakan rakyatnya. Bahkan pemimpin negara akan ditanya tentang rakyat per kepala. Bukan hanya urusan kesejahteraan mereka didunia saja, tetapi juga keselamatan di akhirat.

Post a Comment

Previous Post Next Post