(Jurnalis Muslimah Kendari)
Polisi akhirnya menghentikan festival musik “berdendang bergoyang” yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta. Acara tersebut dihentikan pada hari kedua penyelenggaraan. Festival musik berdendang bergoyang sedianya telah dimulai sejak Jumat (28/10/2022) dan rencananya berlangsung selama tiga hari, hingga Minggu.
Polisi sebenarnya telah menegur panitia pada hari pertama ihwal kapasitas penonton yang kelebihan. Berdasarkan analisis kepolisian pada festival musik hari pertama, terdapat beberapa kekurangan yang mesti diperbaiki panitia pada hari kedua. “Kami minta ditambah dua tenda kesehatan,” ujar Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Komisaris Besar Komarudin .
Selain itu, polisi melihat terjadi kelebihan kapasitas pada dua panggung di luar Istora Senayan, tempat berlangsungnya acara. Sekadar gambaran, terdapat lima panggung dalam festival musik berdendang bergoyang. Satu panggung berada di dalam Istora Senayan, sementara empat panggung lagi berada di luar.
Terlebih, pada hari kedua pelaksanaan, terjadi kelebihan kapasitas sehingga banyak pengunjung yang pingsan akibat berdesak-desakan. Pada saat bersamaan, jumlah penonton semakin membludak sehingga penonton saling dorong di salah satu akses masuk.
Situasi semakin kacau karena pengunjung yang terlanjur membeli tiket menuntut panitia untuk mengembalikan uangnya lantaran mereka tidak bisa masuk ke area festival musik.
Polisi pun memutuskan untuk menutup gate lantaran kapasitas gedung tak mampu lagi menampung pengunjung yang membludak.
Dalam situasi berdesakan tersebut, sejumlah penonton pun jatuh pingsan. Mereka yang pingsan langsung ditangani oleh petugas medis. “Saat ini (panitia) masih kami interogasi, status masih interogasi. Artinya, dalam penyelidikan,” ujar Komarudin. (Kompas.Com/30/10/2022).
Memanfaatkan Waktu dengan Bijak
Dalam Islam, waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin, karena diantara nikmat besar yang sering dilalaikan manusia adalah nikmat mendapatkan waktu luang. Rasulullah saw bersabda, “Ada dua nikmat yang banyak membuat manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang” (HR Bukhari No 6412)
Rasulullah saw juga mengingatkan bahwa diantara tanda baiknya Islam seseorang adalah dengan meninggalkan hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Rasulullah saw bersabda,” Diantara (tanda) kebaikan islam seseorang adalah (dia) meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Karena itu seorang muslim yang berilmu tentunya tidak akan melakukan hal-hal yang bersifat mubah, karena hal itu akan membawa pada kesia-siaan. Berbeda dengan sistem saat ini, saat sistem Islam masih tegak, anak-anak dididik sejak dini akan pentingnya ilmu agama. Begitu pula sistem pendidikannya yang berbasis akidah, berkepribadian dan bersyakhsiyah islam.
Dalam hal pergaulan, pemerintah sistem Islam akan menerapkan sistem pergaulan berdasarkan syariat islam, yaitu tidak berkhalwat (berdua-duaan) dan berikhtilat, kecuali pada bidang tertentu misalnya pendidikan dan muamalah.
Guna meminimalisir terjadinya hal-hal yang melanggar syariat, pemerintah islam pun mengawasi media massa baik cetak maupun elektronik serta media social. Pemerintah memastikan tidak ada tontonan yang bersifat SARA, serta pornografi dan pornoaksi.
Selain itu agar para pelaku jera dan mencegah agar perbuatan melanggar syariat tidak kembali terjadi, pemerintah menerapkan sanksi tegas sesuai syariat. Yang mana sistem sanksi dalam islam bersifar mencegah zawajir dan penebus di akhirat (jawabir).
Dengan keteraturan pengaturan kehidupan tersebut, kesejahteraan dan ketentraman masyarakat akan terjamin. Tidak heran, saat ini masyarakat terus berjuang mengembalikan kehidupan islam dibawah kepemimpinan pemerintahan islam. Wallahu’alam bishowab[].
Post a Comment