Oleh: Nur Laily
(Aktivis Muslimah)
Kita sering kali melupakan peran laki- laki dalam keluarga, padahal Allah berfirman yang artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka (TQS. An-Nisa: 34).
Surat ini adalah panduan bagi laki-laki dalam kehidupan rumah tangga. Setiap suami adalah qowwam bagi istri dan anak-anaknya. Tapi sayang, tidak semua suami sanggup dan berani menegakkan qawwam pada istri mereka, akhirnya banyak terjadi KDRT.
Seperti dilansir dari media online Beritasatu.com, Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali terjadi di Depok, Jawa Barat. Tanpa belas kasihan, seorang suami tega memukul sang istri berkali-kali. Ironisnya, penganiayaan tersebut dilakukan sang suami di pinggir jalan di Pangkalan Jati, Cinere disaksikan sang anak yang masih balita dan warga sekitar. Peristiwa tersebut direkam warga dan viral di media sosial.
Kenapa sering terjadi kekerasan atau KDRT terhadap istri? Karena para suami telah kehilangan fungsi sebagai qowwamah dalam rumah tangga dan jauh dari ilmu agama sehingga tak ada bekal dalam membina rumah tangga. Ditambah hidup di sistem kapitalis yang segalanya serba sulit, baik dalam urusan mencari nafkah maupun menjaga agama. Wajar saja jika akhirnya mereka tak bisa mengendalikan dirinya dan tak segan melakukan KDRT terhadap istri dan anak-anaknya. Padahal hilangnya qawwamah pada diri suami bukan hanya menghancurkan harga dirinya, tapi juga akan merusak keluarganya.
Kenapa fungsi qawwam suami bisa hilang? Sistem sekuler Kapitalis secara fasih menebar problem dalam segala lini kehidupan, tak terkecuali di bidang rumah tangga. Suami menanggung beban begitu berat. Mulai dari tingginya beban hidup, gaya hidup yang buruk dan lemahnya kemampuan untuk mengendalikan diri. Tak bisa dipungkiri, perekonomian yang terpuruk bisa menyebabkan keretakan dalam rumah tangga semakin besar. Karena banyak hak istri dan anak yang tak tertunaikan. Ini bukan hanya persoalan individual yang lahir dari kesalahan fungsi sebagai suami dan istri saja, namun persoalan sistemik. Oleh karena itu membutuhkan solusi yang sistemik.
Hanya sistem Islam yang mampu memberikan solusi tuntas atas probematika kehidupan secara mendasar dan menyeluruh.
Di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah di jelaskan hakikat kehidupan, yang mengatur hak dan kewajiban suami istri. Allah juga memberikan sebuah amanah ke para laki-laki untuk menjadi pemimpin bagi perempuan.
Apabila seorang suami melaksanakan fungsinya dengan benar, maka akan mengantarkan pada ketaatan kepada Allah. Sehingga keluarga harmonis dan tak akan ada lagi tragedi suami KDRT kepada istrinya.
Tak kalah pentingnya juga, dalam sistem pendidikan islam. Anak-anak akan di ajari aqidah islam, sehingga kelak jika sudah dewasa, meraka akan mampu menjalankan fungsi qowwamnya.
Sungguh, jika sistem islam diterapkan secara sempurna maka akan mengantarkan pada keberkahan bagi rakyat. KDRT dan probelmatika umat manusia akan selesai dan umat pun akan kembali hidup sesuai fitrahnya. Maka keluarga akan tercipta sakinah mawadah warohmah. Wallahu'alam bi shawab
Post a Comment