Pemuda VS Halloween



Oleh Durothul Jannah 
(Ibu Rumah Tangga)

Sedih, prihatin dan sangat menyayangkan adanya tragedi halloween di Korsel sekitar 151 jiwa  melayang di malam perayaan tersebut sebagaimana di lansir oleh media online berikut https://www.liputan6.com “Jenazah para korban, yang diyakini menderita serangan jantung, ditutupi di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022).

Data terbaru yang dirilis pihak berwenang menyebut setidaknya 146 orang telah tewas dan 150 orang lainnya terluka dalam tragedi Halloween Itaewon. (Photo by JUNG YEON-JE / AFP) Liputan6.com, Itaewon -

Penyebab yang saat ini masih menjadi alasan utama tewasnya 151 orang di tragedi Itaewon yaitu jumlah kerumunan dalam jumlah besar yang memadati kawasan tersebut. 

Dalam laporan BBC, tak tanggung-tanggung, warga yang hadir ke Itaewon, Korea Selatan untuk merayakan Halloween diprediksi mencapai 100.000 orang. Kemudian, kerumunan dilaporkan memadati gang sempit di Itaewon -- sebuah distrik kehidupan malam yang populer di ibukota Korea Selatan. 

Tentu nya tragedi ini membuat semua pihak merespon dengan penuh simpatik dari berbagai negri dan lapisan masyarakat. Tidak ketinggalan dengan penguasa negri 62 yang mengucapkan bela sungkawa berikut yang di lansir oleh media online (www.Kompas.tv)
Jokowi menyampaikan dukacita kepada keluarga korban dan mendoakan korban luka lekas sembuh."Sangat berduka atas impitan kerumunan yang tragis di Seoul. Belasungkawa mendalam saya bagi mereka yang kehilangan orang-orang tercinta. Indonesia berduka bersama rakyat Korea Selatan dan mendoakan mereka yang terluka lekas sembuh," kata Jokowi via akun Twitter resminya, Minggu (30/10).

Selain Jokowi, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga menyampaikan ungkapan belasungkawa atas peristiwa tragis di Itaewon."Belasungkawa mendalam dan simpati saya untuk para korban dan keluarga mereka atas peristiwa Halloween tragis di Seoul. Saya mengharapkan mereka yang terluka segera pulih," kata Retno melalui akun Twitter resminya. 

Bela sungkawa adalah bagian dari pada adab dalam bersosial, namun sangat di sayangkan bahwa respon – respon tersebut berbeda dengan cara penguasa tersebut dalam merespon kejadian kanjuruhan dalam negri, disayangkan pula ada nya pembiaran perayaan hal yang sama di negri, padahal perayaan tersebut adalah budaya asing, yang  tidak sesuai dengan budaya negrinya, bahkan bisa dikatakan tidak memberi manfaat terhadap pembangunan karakter pemuda masa depan. 

Jelas dengan pembiaran ini menunjukkan abainya proses pembentukan karakter pemuda yang seharusnya dibentuk untuk membangun peradaban bangsa di masa yang akan datang.

Membentuk pemuda dengan karakter tersebut adalah bagian dari tanggungjawab para penguasa dari aspek pendidikan dan non pendidikan. Dimana, pemuda adalah  aset peradaban generasi penerus dalam sebuah perjuangan yang harus dibina dalam kecondongannya pada kebenaran. 

Sebagaimana hadis Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya "Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shabwah" [HR. Ahmad].

Shabwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran. 

Wallahua’lam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post