Mimpi Sejahtera di Negeri Kapitalis



Oleh: Ika Ummu Al Fatih 

(Aktivis Muslimah)


Philips memutuskan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), menyusul anjloknya penjualan akibat penarikan ventilator dan peralatan medis dari pasar. Jumlah pekerja yang bakal terkena PHK mencapai 4.000 orang.


Dikutip dari media Reuters, Senin (24/10/2022), Roy Jakobs yang baru diangkat menjadi CEO Philips, mengatakan permintaan menurun di beberapa negara, terutama China dan melambat di Eropa Barat akibat inflasi. Pada kuartal III tahun ini, penjualan turun 6 persen menjadi 4,3 miliar euro, disebabkan masalah pasokan Philips telah kehilangan sekitar 30 miliar euro dari nilai pasarnya sejak mengejutkan investor pada Juni tahun lalu, dengan menarik 5,5 juta ventilator yang digunakan untuk mengobati sleep apnea, karena kekhawatiran busa yang digunakan dalam mesin dapat menjadi racun.


Adapun kebijakan PHK terhadap 4.000 pekerjanya, merupakan 5 persen dari total jumlah pekerja Philips yang pada tahun lalu mencapai 78.000 orang. (kumparanbisnis 22/10/22)


Kondisi ekonomi yang semakin carut marut, kebutuhan pokok melonjak naik, kebutuhan lainpun ikut meningkat, tak ayal membuat rakyat semakin menjerit. Berharap sejahtera malah sengsara. Di tambah lagi dengan banyaknya kabijakan perusahaan yang ingin memPHK pekerjanya karena dalih kebangkrutan. Hal ini menambah lagi kesengsaraan rakyat mimpi sejahtera semakin sirna, jangankan mimpi hidup sejahtera untuk  hidup cukup pun tidak bisa.


Dalam sistem ekonomi kapitalis saat ini memang hanya mimpi belaka untuk hidup sejahtera karena mau tidak mau hasil jerih payah kita dalam bekerja di habiskan hanya untuk kebutuhan sehari-hari bahkan masih kurang. Kita di paksa miskin oleh sistem yang ada, bagaimana tidak dengan upah saat ini yang bisa di bilang kurang kebutuhan semakin melejit sehingga banyak dari masyarakat semakin hari semakin merasa miskin karena sulitnya memenuhi kebutuhan hidup. Rakyat bekerja hanya untuk gaji yang jauh dari angka sejahtera dan mereka bekerja hanya untuk mensejahterkan korporasi hal ini dibuktikan mereka bekerja banting tulang dan mendapat upah. Upah itu akan di belanjakan lagi untuk prodak prodak perusahaan  demi kebutuhan mereka. Dan siapa yang untung? Ya jelas koorporasi lagi.


Sistem ekonomi kapitalis memang berbeda dengan sistem ekonomi islam karena  Islam sebagai agama yang universal dan komprehensif. Universal mempunyai  makna bahwa Islam diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di muka bumi dan dapat diterapkan dalam setiap ruang dan waktu sampai akhir zaman. Komprehensif berarti bahwa Islam mempunyai ajaran yang lengkap dan sempurna (Kaffah). Kesempurnaan ajaran Islam dikarenakan Islam tidak saja mengatur aspek ibadah ritual semata, tetapi seluruh kehidupan manusia yang meliputi sosial, politik, budaya, hukum, ekonomi, dan lain-lain.


Dalam ekonomi islam memiliki prinsip yang bersumber dari Al quran dan Al hadits. Yang dalam hal ini jelas islam tidak hanya mementingkan keuntungan semata akan tetapi bepergang teguh pada syariat islam yang jelas menentang kedzoliman, dalam ekonomi islam kesejahteraan termasuk dalam urusan periayahan umat  yang menjadi amanah dari pemerintah yang berkuasa, apabila rakyat tidak sejahtera dan sensara maka sudah terjadi kedzoliman disitu sehingga hal ini akan sangat di hindari oleh pemerintahan islam sebab kedzoliman adalah suatu kemaksiatan yang mengakibatkan dosa bagi pelakunya.  Kesejahteraan rakyat akan di perhitungkan betul oleh pemerintah islam. Islam mempunyai konsep kesejahteraan yang jauh lebih baik dibanding konsep – konsep ekonomi barat. Konsepnya pun telah diterapkan dengan baik mulai dari zaman Rasulullah saw sampai para khalifah penggantinya. Kesejahteraan dalam pandangan islam bukan hanya dinilai dengan ukuran material saja, melainkan juga dengan ukuran non material seperti terpenuhinya kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai moral, dan terwujudnya keharmonisan sosial. Dalam pandangan islam masyarakat dikatakan sejahtera apabila terpenuhi kebutuhan pokok setiap individu rakyat baik pangan, sandang, papan, pendidikan maupun kesehatan. Serta terjaga dan terlindungi agama, harta, jiwa, akal, dan kehormatan manusia.


Salah satu bukti kebijakan sistem ekonomi islam yang mensejahterkan adalah pada masa khalifah umar ibn abdil aziz Banyak inovasi yang beliau lakukan ketika kepemimpinannya. Inovasi kepemimpinan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Beliau menganggap jabatan publik adalah bentuk pengabdian dan tanggung jawab, bukan fasilitas yang bisa digunakan untuk hidup hedonis. Sikap beliau sangat jelas sekali dalam pidato pengangkatan khilafah “wahai orang-orang, aku dicoba menjadi khalifah tanpa bisa memilih, tidak juga meminta, tanpa ada musyawarah”.


Kebijakan populer yang dilakukan beliau adalah mencabut semua fasilitas para pejabat yang melebihi kehidupan dalam mengemban tugas. Semua jenis pemborosan harus dikembalikan ke baitul mal. Tentu saja ini banyak menimbulkan gejolak diantara intern pemerintahan beliau. Tetapi kebijakan ini bukan hanya kebijakan untuk bawahannya, beliau memberikan contoh dengan mengembalikan fasilitas yang berlebihan ke baitul mal


Pada masa beliau, negara mencapai puncak kesejahteraan. Zakat terkumpul dalam jumlah yang sangat besar. Kesejahteraan pada masa beliau terekam dengan sangat baik di buku-buku sejarah, salah satu cerita yang masyhur adalah ketika beliau menyuruh Yahya ibn Said untuk memungut zakat di benua Afrika. Setelah itu, beliau bermaksud untuk membagikan harta zakat ke fakir miskin, anehnya beliau tidak menemukan orang yang mau menerima zakat karena tidak ada orang miskin. Lalu oleh beliau harta zakat itu digunakan untuk memerdekakan budak.


Kesejahteraan masyarakat sampai-sampai dalam sejarah islam disebutkan bahwa umar ibn abdil aziz pernah menyuruh membeli gandum dan menaburkan diatas gunung, jangan sampai ada burung yang lapar ketika masa pemerintahannya. Ini adalah bukti bahwa zakat mampu untuk mengubah kesejahhteraan negara.


Sungguh luar biasa kebijakan sistem islam dalam mensejahterkan rakyat. Akankah kita masih enggan untuk terhadap diterapkanya syariat islam setelah bukti- bukti nyata kebobrokan sistem ekonomi kapilasis? Akankah kita masih enggan untuk terhadap diterapkanya syariat islam setelah bukti- bukti nyata kegemilangan sistem islam dalam mesejahterkan rakyat?

Wallahuallambishowab

Post a Comment

Previous Post Next Post