(Komunitas Wanita Sholihah)
Di tengah isu resesi dan isu peperangan pada November tahun ini, Indonesia menjadi pusat perhatian dunia. Pasalnya, pada 2-3 November bertempat di Nusa Dua, Bali berlangsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Internasional Para Pemimpin Agama atau Forum R20 yang dihadiri oleh 32 negara dengan 45 pembicara dari 5 benua. Acara ini digelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League. Peserta utamanya adalah negara-negara yang menjadi anggota G20 dan juga negara non-anggota Presidensi. Hadir dalam forum ini para perwakilan pemimpin agama dan sekte-sekte dunia. R20 dibentuk untuk menyatukan pandangan para pemimpin agama dan sekte-sekte yang ada dinunia. Serta mencari solusi dari semua persoalan yang tengah dihadapi dunia.
Yang menarik dari R20 adalah tema yang diusung. Yakni, " Menyatakan dan Menjaga Agama sebagai Sebuah Sumber Solusi Global: Gerakan Global untuk Menebar Nilai Moral dan Spiritual" Artinya menjadikan agama sebagai solusi atas persoalan dunia.Mengapa agama kian dilirik untuk jadi problem solver. Sementara sebelum ini agama dijadikan kambing hitam. Sebelumnya tak pernah ada ide akan menjadikan agama sebagai solusi.
Akankah benar-benar terwujud agama sebagai problem solver? Faktanya, keinginan menyelesaikan persoalan dengan agama tidak dimaskud untuk menyentuh akar persoalan. Sedangkan akar persoalan dunia adalah karena saat ini negara-negara yang ada di dunia menerapkan sistem kehidupan sekuler-kapitalis. Yang dari sistem ini muncullah ketidak adilan, kebebasan tanpa batas, kedholiman dan persoalan-persoalan lain. Bisa dikatakan ketika mengamnil agama sbagai solusi, bagi mereka agama hanya dijadikan "alat pendingin". Ini bisa dilihat dari sudut pandang mereka mengambil agama dari nilai ruhiah dan ibadah semata. Sementara ketika Islam sebagai ideologi yang menawarkan solusi tuntas atas smua persoalan dunia dianggap radikal. Tatkala Islam sebagai idologi yang menjadi jawaban atas semua masalah manusia ramai-ramai ditolak, dan dimonsterisasi. Jadi omong kosong jika menginginkan semua persoalan dengan agama namun menolak sisi politik Islam.
Islam adalah dien yang diturunkan Allah ï·» kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatur seluruh sisi kehidupan manusia. Mengatur bagaimana manusia menyembah penciptanya. Mengatur bagaimana seharusnya manusia memperlakukan dirinya sendiri. Mengatur bagaimana seharusnya manusia bersosialisasi. Mengatur bagaimana mengelola tanahnya dan kekayaan alam. Bagaimana manusia bisa memenuhi kebutuhan dasarnya secara merata. Alam yang sedemikian luas, telah disediakan Allah untuk menusia. Dan Allah mewajibkan manusia mengelolanya dengan adil. Maka dalam Islam harus ada satu pemimpin yang nantinya akan mewujudkan apa yang telah Allah tetapkan diatas tadi yang disebut Khalifah. Khalifah akan menerapkan semua hukum-hukum Allah dengan landasan ketaqwaan. Dan inilah yang akan mendatangkan kemashlahatan bagi semua. Bukan hanya bagi muslim tapi juga bagi non muslim bahkan bagi alam sekalipun.
Jika menginginkan dunia yang damai, sejahtera dan adil ambillah ideologi Islam sebagai solusinya.
Post a Comment