Oleh: Ummu Mumtaz
(Aktivis Islam Kaffah)
Jalan adalah salah satu infrastruktur yang sangat penting sebagai sarana yang dibutuhkan masyarakat sebagai akses utama sosial ekonomi masyarakat. Seperti sarana untuk angkutan, baik angkutan manusia ataupun barang juga menjadi penghubung satu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Bagaimana jika keadaan jalan tersebut rusak atau ambruk? Hal itu akan menghambat perputaran ekonomi sosial masyarakat karena jalan merupakan pendukung bagi kemajuan sosial ekonomi masyarakat, makanya jalan perlu penanganan dan tindakan yang cepat jika terjadi kerusakan.
Sebagai fakta yang terjadi di jalan penghubung antara kelurahan Maleber dan kelurahan Sadananya kabupaten Ciamis ambles dan juga bolong. Maka pemerintah melakukan perbaikan jalan tersebut. (10/10/2022).
Fakta lain terjadi di Jembatan Wanasigra pasca terjadi longsor. Jembatan tersebut berada diatas sungai Cigayam desa Wanasigra kecamatan Sindakasih Ciamis, menurut Anggota DPRD Ciamis, Yogi Permadi jalan tersebut sudah tidak bisa dilewati kendaraan selama 6 bulan yang menghubungkan 2 kecamatan yakni Sindakasih dan Cikoneng. Dan terjadi juga di desa Cintanegara kecamatan Jatinegara jembatannya ambruk, Minggu malam ( 9/10/2022 ). Karena menurut Kepala desanya Kokasih, jembatan tersebut sudah tua sebab dibangun pada tahun 1987 melalui swadaya masyarakat.
Peristiwa tersebut menjadi bukti kejadian yang harus cepat ditangani oleh pihak pemerintah.
Namun pada kenyataannya, pembangunan insfrastruktur jalan di daerah yang kena dampak sangat lamban penanganannya seperti jalan yang rusak ringan tidak begitu cepat tanggap apalagi jika daerah tersebut bukan merupakan poros utama perekonomian masyarakat. Namun jika jalannya sudah rusak parah dan banyak menimbulkan kecelakaan baru pemerintah menanggapinya.
Begitulah dalam sistem Kapitalisme, jika menyangkut urusan rakyat semuanya lamban dalam penanganannya tetapi jika ada keuntungan didalamnya mereka sigap melakukannya, terlihat benar dalam sistem kapitalis menjadikan penguasa materialistis tanpa memperdulikan kebutuhan rakyatnya. Negara hanya berperan sebagai regulator saja bukan bertindak melayani rakyat.
Dalam sistem Kapitalis-sekukaris, negara telah gagal dalam mensejahterakan rakyat. Mereka lebih mengedepankan kepentingan kelompoknya daripada berusaha untuk mensejahterakan rakyatnya, semua hanya diukur dengan untung rugi yang bernilai cuan.
Hanya Islam sebagai Solusi Pasti
Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh sehingga dapat menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi rakyatnya, apalagi dalam pembangunan insfrastruktur jalan negara melakukannya secara merata dan menyeluruh tanpa membeda-bedakan wilayah tersebut apakah di pelosok atau kota, mereka memiliki hak yang sama karena negara (Khilafah) memandang jalan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi jalannya pertumbuhan perekonomian rakyat.
Dalam Islam, pembangunan dan perbaikan jalan dibiayai dari hasil pengelolaan kepemilikan umum yang menjadi sumber dana untuk membangun fasilitas umum. Negara tidak akan meraup keuntungan dari pembangunan sarana umum karena pembangunan dan perbaikan jalan merupakan kewajiban negara dan tugas pemimpin untuk mengurusi kebutuhan rakyat bukan untuk mencari keuntungan apalagi pengurusannya diserahkan ke pihak lain/asing. Termasuk dana yang digunakan/dialokasikan bukan berasal dari jalan utang atau investasi asing melainkan secara penuh dari modal pembiayaan pembangunan insfrastruktur yang semuanya berasal dari kas Baitul Mal. Dengan begitu masyarakat tidak dibingungkan untuk mencari dana dalam perbaikan jalan.
Maka, Islam satu-satunya yang dapat mengurusi kebutuhan rakyat bukan yang lain. Segalanya dipermudah tanpa membebani rakyatnya.
Kini saatnya kita berpindah kepada sistem shahih yang bisa menyelesaikan segala permasalahan umat sekaligus mensejahterakannya. Semua itu hanya bisa terwujud dalam kepemimpinan Islam dibawah naungan Daulah Islamiyah 'ala minhaj Nubuwwah. Allohu Akbar
Wallohu'alam bi Shawwab.
Post a Comment