Isu Listrik Naik, Bagaimana Nasib Rakyat?



Oleh: Ummu Mumtaz
(Aktivis Dakwah)

Di tengah mahalnya kebutuhan pokok masyarakat, pemerintah menaikkan pemakaian listrik dari 450 VA bersubsidi ke  angka 900 VA dan 900 VA menjadi 1.200 VA, dan kemungkinanan daya lstrik 450 VA untuk rumah tangga akan dihapus,  tentu hal ini akan berimbas pada kenaikan tarif listrik yang semakin mencekik rakyat.

Rakyat tidak bisa berbuat apa-apa, demo yang digaungkan kadang tidak membuat hasil yang ada bikin menggeremet aza. Bukannya pemenuhan kebutuhan yang didapat tetapi penderitaan dan kesengsaraan yang dirasakan.

Kenapa sebenarnya kenaikan atau penghapusan daya itu dilakukan karena pemerintah berdalih untuk meningkatkan permintaan terhadap listrik sebab saat ini PLN tengah mengalami oversupply yang cukup besar. 

Menurut Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan tahun ini kondisi surplus listrik PLN mencapai 6 Giwawatt (GW) menjadi 7,4 GW pada tahun 2023, yang diperkirakan mencapai 41 GW di 2030.

Ini membuktikan bahwa negara saat ini kurang peduli terhadap rakyat, kenapa ?  Karena dengan bertambahnya daya yang dibebankan kepada masyarakat berarti naik pula beban rakyat untuk membayar tarif listrik tiap bulannya.

Bukannya berkurang beban rakyat di saat kondisi serba naik, mulai dari BBM naik sampai kedelaipun naik yang menjadi bahan baku tahu tempe yang merupakan mata pencaharian sebagian rakyat.

Ketika semuanya ditimpakan kepada rakyat apalah upaya negara atas apa yang dirasakan rakyat mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri segala sesuatu yang seharusnya dinikmati masyarakat mereka mengalihkannya kepada pihak asing / swasta. Semuanya demi uang dan keuntungan semata.

Beginilah peran negara dalam sistem  kapitalisme sekuler segalanya diukur dengan manfaat padahal negeri ini kaya akan sumber daya alam ( SDA ), seandainya pengelolaannya langsung oleh negara tak mungkin ada tambahan beban listrik hingga kenaikan tarif listrik.

Padahal pemenuhan kebutuhan akan listrik / penerangan adalah sepenuhnya tugas negara sehingga menjamin dan memenuhi kebutuhan rakyat.

Dalam sistem kapitalis negara berperan sebagai regulator saja tidak secara langsung mengambil peran untuk pemenuhan BBM dan listrik sehingga hasilnya tidak dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Dalam hal ini ada pengelolaan yang salah karena pengelolaan SDM diserahkan kepada pihak asing / swasta.

Dengan banyak lagi fakta yang terjadi pada sistem kapitalis ini, negara enggan dan abai mengurus rakyat padahal rakyat adalah tanggungjawab negara masalah kesejahteraan, selain didukung oleh pribadi masing-masing dan kerjasamanya antara sesama masyarakat yang lainnya. 

Nabi bersabda dalam hadisnya sebagai berikut :

فالامام راع ومسءول عن رعيته

Artinya : Seorang imam ( pemimpin ) adalah pengurus rakyat dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dia urus. ( HR. Al Bukhori dan Muslim ).

Sangat berbeda dengan fakta saat ini, dalam sistem kapitalis masyarakat selalu dibebankan dengan apa-apa yang menjadi kebijakan - kebijakan negara bagaikan peribahasa orang  lain makan nangka kita yang kena getahnya. Begitulah kehidupan yang berjalan dalam sistem kapitalis sekuler sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sudah miskin  tambahlah sengsara pula.

Islam solusi Tuntas Problematika Kehidupan 

Hanya Islam yang bisa menuntaskan segala permasalahan baik lahir maupun bathin, khusus maupun bersifat umum. Semuanya secara universal dapat terselesaikan dengan baik tanpa meninggalkan duka kepada rakyatnya. Dalam Islam, pengeloaan sumber daya sepenuhnya dikelola oleh negara dan pemanfaatannya dapat dirasakan olehbl seluruh rakyat. Selain itu,  pengelolaan sumber daya alam tidak diserahkan pada asing tetapi dikelola oleh negara bekerja sama dengan akhli yang ada di dalam negeri. Subsidi selalu diberikan tidak memandang kaya atau miskin sehingga pemenuhan kebutuhan pokok dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga tidak ada masalah kecemburuan dalam masalah ekonomi. Semuanya berjalan dengan  baik dan didampingi serta diawasi oleh  pemimpin (khalifah ) dengan dibantu oleh amil/mudhir yang ada di wilayah masing-masing untuk mencapai keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

Saatnya kita beranjak dari sistem Kapitalis sekuler, sistem yang dibuat oleh manusia diganti dengan sistem Islam. Yaitu, sistem yang berasal dari pencipta Alam semesta (Allah Swt). Tanpa Islam negeri ini akan terus terpuruk, kecuali dalam negara Islam dalam bingkai daulah Islamiyah. Maka keamanan, kebahagiaan dan kesejahteraan dapat diraih. Aamiin.
Wallohu'alam bi Shawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post