Komunitas Muslimah Peduli Generasi
Seolah tidak ada matinya, aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih saja kita dengar di sekitar kita. Contohnya seperti yang baru saja terjadi di Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Seorang suami melakukan aksi kejam dan biadab terhadap istri dan anaknya (Liputan6.com, 01/11/2022)
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, sang anak berinisial KCP (13) yang meninggal dunia mengalami luka pada bagian kepala, leher, mata, dan beberapa jari yang terputus. Luka tersebut membuat sang anak kehabisan darah dan meninggal dunia. Sedangkan istrinya yang berinisial NI (31) masih kritis karena mengalami luka pada muka dan badan.
Atau contoh lainnya lagi seperti kasus yang sedang viral dan terjadi di Cinere, Depok. Seorang suami dengan tega dan tanpa belas kasihan memukul sang istri berkali-kali dan di lakukan di pinggir jalan yang disaksikan sang anak yang masih balita dan warga sekitar.(Beritasatu.com, 06/11/2022).
Tindakan kekerasan terhadap istri atau anak bukan tindakan yang di ajarkan nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam, dalam Islam Laki-laki (suami) merupakan qawwamah (pelindung) bagi perempuan (istri), ini sesuai dengan Al-Qur'an surat An Nisa ayat 34. Ketika qawwamah tidak berjalan dengan baik dalam sebuah rumah tangga maka hanya petaka yang akan di dapat. Seperti kekerasan suami terhadap istri atau ayah terhadap anak seperti kasus di atas.
Paham kapitalis sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan membuat jiwa manusia miskin iman, yang tidak bisa mengongtrol emosi, rapuh dan kosong jiwanya, membuat fungsi qawwamah pada laki-laki dalam keluarga tidak berfungsi, sehingga kasus KDRT tidak dapat di hindari bahkan semakin masif terjadi.
Ditambah lagi sistem ekonomi masyarakat yang di hantam dengan sistem kapitalisme yang membuat kepala keluarga kesusahan akibat beban ekonomi dan beban hidup, sulit mendapat pekerjaan yang layak sehingga pendapatan mereka tidak mencukupi untuk menafkahi keluarga.
Sistem sekuler kapitalis juga terbukti gagal membuat negara menjalankan perannya untuk bisa menjaga ketahanan keluarga. Negara tidak hadir dalam penjamin ekonomi masyarakat.
Terbukti Ini bukan hanya persoalan individual, namun persoalan sistemik. Oleh karena itu kita membutuhkan solusi sistemik juga, hanya sistem Islam yang mampu memberikan solusi atas persoalan ini secara mendasar dan menyeluruh.
Dengan Islam membuat tatanan kehidupan manusia menjadi mulia dan beradab, termasuk dalam urusan keluarga. Allah memberikan kewajiban yang mulia bagi laki-laki untuk menjadi pemimpin dalam keluarga yang tidak boleh bersikap masa bodoh, keras, kaku dan kasar terhadap keluarganya. Sebaliknya seorang laki-laki harus memperlakukan keluarganya dengan baik, penuh kelembutan, kasih sayang juga mendidik istri dan anaknya dengan akidah Islam yang benar, selain itu laki-laki wajib menafkahi keluarganya dengan cara yang ma'ruf. Hanya dengan Islam peran laki-laki sebagai qawwamah dalam keluarga bisa berjalan dengan baik, sehingga akan terbentuk keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Wallahu a'lam bishawab.
Post a Comment