(Aktivis Muslimah)
Menteri Kesehatan RI mengungkap ada 241 anak yang terkena gagal ginjal akut misterius di Indonesia. Total pasien meninggal tercatat sebanyak 133 kasus, peningkatan kasus tersebut melonjak sejak Agustus 2022 yang ditemukan di 22 provinsi(CNBC Indonesia 21/10/2022). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Budaya (Menko PMK) meminta Kapolri untuk mengusut kasus gagal ginjal akut tersebut. Dengan tujuan untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana terkait kasus gagal ginjal akut. Menko PMK mengatakan bahwa, pengusutan diputuskan dalam koordinasi bersama Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pengusutan data tersebut sementara berdasarkan adanya bahan baku impor. Beliau mengatakan, perlu diusut tuntas terkait data tersebut, karena dari data awal bahan baku impor dari sebuah negara yang sekarang negaranya justru tidak kena. "Tetapi kenapa justru negara yang mengimpor kok kena, " tutur Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PKM)( Republika co.id, 22/10/2022).
Seiring berjalannya waktu kasus gagal ginjal akut pun meningkat lagi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mencatat lagi sejumlah temuan kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada anak - anak progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia terdata menjadi mencapai 269 orang per Rabu (26/10). Kasus gagal ginjal bertambah tersebar di 27 provinsi Indonesia. Sebanyak 157 pasien diantaranya meninggal dunia. " Pada tanggal 26 Oktober 269 kasus, 73 dirawat, 157 pasien diantaranya meninggal dunia. Sembuh 39 kasus, " kata juru bicara kementerian kesehatan dalam pers(CNN Indonesia).
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan, lembaganya masih terus meriset penyebab utama gagal ginjal akut pada anak. Hasil temuan sementara waktu, temuan mereka bersama Epidemiolog dan Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) menunjukkan mayoritas anak yang mengalami masalah tersebut memiliki kandungan kimia berbahaya Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol Butir Eter (EGBE) dalam tubuhnya. Kandungan tersebut masuk dalam tubuh anak melalui berbagai obat sirup. Peningkatan kasus tersebut terkait gagal ginjal akut yang terjadi rata - rata anak usia 6 bulan - 18 tahun hingga berujung kematian(Tempo.co).
*Generasi Butuh Solusi Hakiki*
Adanya gagal ginjal akut harus menjadi sebuah kesadaran seluruh elemen masyarakat terutama penguasa negeri secara keseluruhan. Akar masalah gagal ginjal akut bila kita telaah lebih mendalam bukan perkara teknis pelayanan penyebabnya. Namun, disebabkan karena kurangnya pengawasan negara dalam pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Pada faktanya penanganan gagal ginjal akut yang terjadi sangat lamban, hingga muncul penambahan kasus gagal ginjal lagi. Terkait menyangkut masalah kesehatan seharusnya sesegera mungkin teratasi secara mengakar hingga tidak akan terjadi penumpukan kasus gagal ginjal akut yang baru.
Kasus penanganan kesehatan yang tidak kondusif menimpa generasi saat ini sebenarnya bukanlah awal persoalan yang baru saja terjadi pada generasi. Banyak juga faktor lain terkait pemenuhan hajat hidup generasi yang belum terpenuhi secara maksimal seperti halnya pemenuhan kesehatan yang gratis tanpa membedakan kasta. Pemenuhan nilai gizi yang mumpuni juga masih belom maksimal, lantas anak - anak yang seharusnya mendapatkan tempat yang layak juga masih banyak yang tinggal dibawah kolong jembatan untuk bertahan hidup bersama dengan orang tuanya. Bukti potret kondisi negeri jauh dari nilai sejahtera dan terjaga kesehatannya dalam naungan sistem kapitalisme - demokrasi.
Dampak akibat penerapan kapitalisme global dibidang kesehatan pun pada akhirnya nyawa manusia menjadi korban. Apalagi gagal ginjal justru menyerang anak - anak sebagai penerus peradaban. Karena memang kapitalisme obyeknya komersialisasi (bisnis, meraih untung) bukan meraih ridho Allah. Bila butuh sehat maka butuh nilai uang banyak dulu, baru mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Dan pada faktanya tidak semua orang memiliki uang banyak lantas tercipta terjamin kesehatannya. Sedangkan kesehatan itu sangatlah penting, erat kaitannya dengan pemenuhan hajat hidup masyarakat yang harus dipenuhi oleh negara dalam kehidupan hari - harinya, namun kondisi berbeda dalam sistem Kapitalisme, penanganan juga jaminan penetapan standarisasi produk yang aman untuk kesehatan mumpuni hingga solusi tuntas yang mendalam tidak kita dapatkan dalam sistem Kapitalisme secara menyeluruh. Maka dari itu ummat butuh solusi alternatif yang hakiki dari Islam.
*Gagal Ginjal Akut, Islam Punya Solusi*
Dalam ajaran Islam ada yang dinamakan Kholifah. Kholifah ini hanya ada bila mana sistem syariat Islam yang bersumber dari Allah Subhanallahu Wa Ta'alla diterapkan dimuka bumi ini secara global. Sebagaimana seperti yang pernah Rasulullah contohkan dan diterapkan oleh para Khulafaur Rasidhin yang diterapkan melalui sebuah perantara sistem Islam yang di sebut Daulah Islamiyah. Daulah ini bagian dari syariah Islam dimana ketika diterapkan kebijakannya mampu menjadi perisai ummat yang mampu menjaga keselamatan (darah) nyawa seluruh manusia. Baik yang muslim maupun non muslim.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan melalui jalur Abu Hurairah radhiya - llahu'anhu bahwasannya Nabi bersabda yang artinya " Sesungguhnya seorang Imam itu (laksana) perisai, dimana orang akan berpegang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah 'Azza wa Jalla, adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya. " (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka jika terjadi fenomena misterius seperti halnya gagal ginjal akut yang terjadi Kholifah akan sesegera mungkin bertindak cepat tepat dalam menangani kasus tersebut hingga diketahui penyebabnya dengan melakukan berbagai riset tentang obat - obatan yang terbaik terjaga kehalalan dan ketoyyibannya. Hingga terwujudnya kesehatan dengan segala fasilitas yang mumpuni gratis tanpa dipungut biaya sepersen pun, tidak ada perbedaan bagi seluruh eleman masyarakat atau kasta. Baik muslim maupun non muslim mendapatkan hak yang sama merata tanpa perbedaan.
Dengan demikian negara dengan tanggungjawab dan berdaulat tanpa ketergatungan oleh negara-negara adidaya barat yang belom jelas kepastiannya terjaganya standarisasi produk halal haromnya. Hingga bila ada yang berbuat dzolim yang berusaha mencelakai jiwa manusia negara akan memberikan sangsi yang tegas yang bakal membuat jera bagi pelakunya dengan setimpal.
Inilah peran stategis yang pernah dicontohkan para Nabi melalui Daulah Islamiyah yang patut diteladani untuk diamalkan dengan tujuan memelihara jiwa manusia agar terlindungi juga menjunjung tinggi derajat kemuliaan untuk semata - mata meraih ridho Allah. Bukan karena sebuah kepentingan meraih keuntungan. Sebagaimana terdapat hadits dalam Islam yang berbunyi : " Sungguh lenyapnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah dari pada terbunuhnya seseorang Muslim (HR. An - Nasa'i, Al - Baihaqi, Tirmidzi).
Maka dari itu peran negara betul - betul menjaga jiwa keselamatan darahnya ummat dengan penuh pertanggungjawaban karena itu sebuah bentuk keimanan yang melahirkan ketakwaan dalam diri pemimpin sebuah negara yang menerapkan syariah Islam secara benar. Hingga terciptalah sebuah negara yang penuh barokah. Dengan menjunjung tinggi syariah yang benar.
Wallahu'alam bisshawwab.
Post a Comment