Elegi Dunia


Wahai burung, jika kau sudah mampu terbang, sepadankan dengan keumuman jenismu terbang. 
Jangan terbang melewati batas keumumanmu, karena di udara mungkin ada partikel berbahaya yang akan menjeratmu, dan melumpuhkanmu. 
Di udara juga ada badai yang mungkin siap menghempas tubuh mungil dan ringkihmu.

Wahai burung, walaupun kau mampu melambungkan tubuhmu di angkasa, jangan lupa akan bumi yang ditumbuhkan di atasnya tempatmu memangsa. Jangan lupakan ranting mungil yang indah menemani kaki cantikmu yang mencengkeramnya. Jangan lupakan dersik angin dengan lambai daun nyiurnya. Yang selalu tampak indah, mengiringi siul suaramu yang merdu.

Wahai burung, tak diragukan kemahiranmu terbang, karena Allah Swt. memberimu sayap. Namun, terkadang sayapmu lelah, jangan kau paksakan untuk terus melawan arus, karena ia bisa saja sewaktu-waktu patah. Beruntung jika kembali pulih, alangkah ruginya saat sayapmu tak mampu lagi bergerak karena lumpuh. 
Di luar sana, betapa ganas sebuah kehidupan, tetaplah tawadhu di tempatmu yang melindungi dan menjagamu.

Wahai burung, tahukah kau di sana? Lokawigna mengancammu dari setiap sudut lemahmu. Kenesmu diincar untuk ditaklukkan. 
Karena pesona yang menggairahkan. Memantik penghuni bumi jahil mendapatkan kesempatan. 
Dekaplah asamu, bahagialah dengan cintamu, tenanglah dengan semua potensimu. 
Rabb-mu menyayangimu, membimbingmu, menunjuki jalanmu, dan memilihkan tempat terbaik untukmu.

Bandung, 05 November 2022
By Ummu Aisyah

Post a Comment

Previous Post Next Post