(Anggota Komunitas Sahabat Hijrah Balut-Sulteng)
Tidak habis pikir, saking antusiasnya masyarakat dalam mengikuti konser musik berdendang bergoyang hingga tak lagi pikir keselamatan.
Viral baru-baru ini telah diselanggarakan konser dendang bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada sabtu malam, 29 Oktober 2022. Diketahui di tengah konser berlangsung penonton membludak mengakibatkan over kapasitas yang membuat konser tersebut dihentikan. Kabarnya, pihak kepolisian tengah melakukan pemeriksaan terhadap panitia penyelenggara acara tersebut. (tvonenews.com, 30/10/2022)
Acara dendang bergoyang diketahui telah di mulai sejak Jumat 28 November 2022. Kemudian dihentikan pada sabtu malam. Sebab, over kapasitas dan dianggap membahayakan penonton. Pasalnya, dalam acara tersebut banyak penonton yang pingsan akibat berdesak-desakan. Disisi lain, penonton saling dorong-mendorong berebut akses masuk. Festival atau konser musik tersebut direncanakan akan digelar selama tiga hari yakni sampai dengan hari Minggu. (kompas.com, 30/10/2022)
Miris! Melihat karakter masyarakat, terkhususnya pemuda pada saat ini. Bagaimana tidak, hanya demi kesenangan sesaat begitu mudahnya mempertaruhkan keselamatan jiwa.
Konser musik semacam ini memang bukan hanya sekali dua kali di selenggarakan, melainkan begitu banyak konser musik yang juga diadakan di berbagai daerah dengan penonton yang sangat banyak. Kebanyakan para peminatnya adalah kalangan muda mudi.
Terkikisnya Karakter Pemuda Peradaban Cemerlang
Melihat antusiasme muda mudi dalam acara-acara yang bisa dikatakan unfaedah, menggambarkan karakter pemuda saat ini tengah diambang kritis. Para pemuda realitanya hanya disibukkan dengan kesenangan sesaat. Padahal dengan keadaan negeri ini yang sedang tidak baik-baik saja, dibutuhkan peran para pemuda dalam melakukan perubahan dan perbaikan peradaban.
Padahal karakter pemuda sejatinya harus dibangun, agar kelak menjadi penerus bangsa yang kritis, yang akan melakukan perbaikan di negerinya. Namun, sangat disayangkan, banyak sekali pergelaran acara unfaedah semacam ini digelar dan kurangnya pengontrolan dari negara. Sehingga, para pemuda makin terlena dan terbuai dalam kesenangan.
Kapitalisme Sekuler Menghancurkan Karakter Generasi
Karakter generasi yang jauh dari kata cemerlang adalah permasalahan yang sejak dulu dihadapi negeri ini. Entah itu permasalahan kenakalan remaja, pergaulan bebas, obat-obatan terlarang dan semacamnya. Para pemuda disibukkan dengan kebebasan dan kesenangan.
Sejatinya, permasalahan ini adalah permasalahan mengakar dan tersistemis yang tidak akan pernah selesai. Pasalnya, negeri ini berada dalam sistem rusak kapitalisme sekuler yang meniscayakan rusaknya karakter para pemuda.
Realitanya, sistem rusak ini mengagungkan yang namanya kebebasan dalam berbuat, juga sekulerisme yang memisahkan aturan agama dari kehidupan menjadi identitasnya. Kebebasan berbuat yang menjadikan para pemuda melakukan perbuatan sesuka hatinya sesuai kesenangan dan hawa nafsunya. Di sisi lain, agama yang tidak mengatur sistem kehidupan, menjadikan makin kuat tertancapnya kebebasan. Sehingga, para pemuda lupa tujuan hidupnya untuk apa.
Di samping itu, pengontrolan negara minim dalam melakukan pencegahan. Sebab, kebijakan yang diberlakukan pemerintah sering kali hanya atas dasar kepentingan. Jika masyarakat atau pemuda melakukan sesuatu selagi tak mengganggu kepentingan penguasa, maka sah-sah saja dilakukan. Karakteristik pemimpin dalam kapitalisme kenyataannya demikian.
Islam Membangun Karakter Pemuda Cemerlang Pembangunan Peradaban
Islam adalah agama sempurna, mengatur seluruh aspek kehidupan. Tidak terkecuali dalam mencetak generasi penerus yang cemerlang. Sebab, Islam tidak hanya sebagai agama, melainkan juga sebagai sistem kehidupan.
Dalam Islam, karakter pemuda akan dibangun. Negara akan meniadakan konser musik atau kegiatan sejenisnya yang unfaedah. Selanjutnya, mengantinya dengan kegiatan majelis-majelis ilmu yang bertujuan untuk membangun dan menguatkan akidah dan pemikiran cemerlang umat. Terutama menyadarkan mereka tujuan hidupnya di dunia untuk apa. Yakni, beribadah kepada Allah Swt.
Dalam Islam, sistem pendidikan berbasis akidah. Karakter yang takwa adalah visi dan misi pendidikan dalam Islam. Di samping itu, amar makruf nahi mungkar adalah identitas kehidupan masyarakat dalam Islam, yang akan senantiasa dilakukan sebagai perwujudan dalam mencegah kemaksiatan terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Negara juga akan menerapkan sistem sanksi dalam Islam. Yakni hukuman tegas sesuai dengan ketentuan syarak bagi masyarakat yang terbukti melakukan pelanggaran syariat. Salah satu contohnya, bagi mereka yang mengadakan konser-konser musik unfaedah yang jelas banyak kemaksiatan di dalamnya.
Islam telah diterapkan selama kurang lebih 14 abad lamanya, dalam sejarahnya telah berhasil mencetak pemuda-pemuda yang luar biasa. Maka dari itu, tidak ada alasan kita menolak Islam kafah diterapkan dalam naungan Khilafah Islam sebagai sistem kehidupan yang hak bagi alam semesta.
Wallahualam bissawab
Post a Comment