Nusantaranews.net, Limapuluh Kota - 65 tahun Haul Syeikh Mudo Abdul Qadim dapat dijadikan momentum bersatu serta mengajak jamaah untuk saling berangkulan melahirkan Ulama besar Lima Puluh Kota di masa yang akan datang. Tidak hanya itu, keteladanan dan semangat Syeikh yang memiliki nama asli Nabiyullah tersebut harus bersama-sama diteruskan perjuangannya demi pembangunan umat di muka bumi ini.
Demikian pokok pikiran yang disampaikan Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo ketika menghadiri Haul Syeikh Mudo Abdul Hakim 1957-2022 yang dipusatkan di Surau Syekh Mudo Abdul Hakim Belubus, Kamis, (3/11/22).
Diikuti oleh ratusan murid dan jemaat, turut hadir dalam peringatan Haul tersebut Hajjah Khadijah anak Syekh Mudo Abdul Qadim, Anggota DPRD Payakumbuh Edward DF, Camat Guguak Muftil Wahyudi, Wali Nagari Sungai Talang David Dian, Kapolsek Guguak Iptu Aurman dan Niniak Mamak Nagari Sungai Talang.
Syekh Mudo Abdul Qadim atau yang lebih dikenal dengan “Baliau Belubus” adalah seorang ulama terkemuka pemangku Tarikat Naqsyabandiyah dan Tarikat Samaniyah. Meski nama beliau tidak begitu banyak disebut oleh para peneliti Ulama, namun beliau mempunyai pengaruh besar yang tak terbantahkan dikalangan ahli-ahli Tarikat Sufiyah di Sumatera Tengah, Minangkabau Umumnya.
Surau peninggalannya yang ada di Jorong Belubus Nagari Sungai Talang hingga kini masih menjadi tempat suluk dan silat. Baik silat lahir ataupun silat batin. Kitab karangannya, terutama kitab ”Bintang Tujuh”, juga masih sering dicari. Tidak hanya oleh penganut Tarekat Naqsabandiyah dan tarekat samaniyah, namun juga oleh masyarakat umum.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, kami mengucapkan selamat dan sukses atas penyelenggaraan Haul salah satu ulama besar di Lima Puluh Kota, Syekh Mudo Abdul Qadim,” ujar Bupati Safaruddin dalam sambutannya.
Kemudian ia mengapresiasi penyelenggaraan Haul tahun ini yang diikuti oleh ratusan jemaah yang memadati Surau hingga ke pelataran Surau. Selanjutnya ia berharap, Pemerintah Daerah dan Nagari harus mendukung setiap kegiatan positif yang diselenggarakan masyarakat terutama berhubungan dengan kegiatan yang mencintai ulama.
“Haul ini diharapkan menjadi agenda rutin Nagari Sungai Talang untuk tahun selanjutnya, sebagai upaya mengenang seorang ulama besar yang telah mewariskan ilmu dan fatwa nya untuk umat,” ungkap Safaruddin.
Disamping itu, ia turut mengajak para jamaah untuk kembali meramaikan masjid, tidak hanya Surau Syekh Mudo namun seluruh masjid yang ada di Lima Puluh Kota. Safaruddin menilai, meramaikan masjid merupakan salah satu upaya untuk menyeimbang tiga kecerdasan yang harus dimiliki masyarakat, selain memiliki kecerdasan intelektual dan emosional, Ia meminta masyarakat juga harus memiliki kecerdasan spritual.
“Harapannya kedepan, dengan keseimbangan kecerdasan yang dimiliki masyarakat, dapat jadi motor pembangunan di Lima Puluh Kota,” pungkas Safaruddin. (rstp)
Post a Comment