Seribu orang tua bisa bermimpi, dan satu orang pemuda bisa mengubah dunia".Ungkapan ini merupakan gambaran betapa besarnya potensi yang dimiliki seorang pemuda agar dapat mengubah wajah peradapan sebuah bangsa. Maka siapapun yang mampu menguasi pemuda, dialah yang akan dapat mengarahkan perubahan sesuai kehendanya.
Idealnya pemuda menjadi generasi yang mampu mengubah peradapan dunia, sayangnya pada saat ini kebanyakan dari kalangan pemuda justru terjerumus pada pergaulan bebas. Ini menjadi problem tersendiri di negeri yang mayoritas Islam.
Generasi muda muslim banyak yang tidak memahami aturan agamanya dan mereka adalah harapan di masa depan. Padahal, ditangan para pemudalah kelak kepemimpinan umat akan diserahkan.
Sangat miris baru- baru ini kita dikejutkan oleh sebuah berita, ada seorang siswi mengalami kontraksi saat jam pelajaran sekolah. Pada awalnya, siswi tersebut mengikuti pelajaran seperti biasanya. Tiba -tiba pada jam pelajaran kedua dirinya mengeluh sakit diperut. Kompas. com, ( 31/8/2022).
Kapolsek Jumapolo AKP Hermawan menjelaskan, pihaknya turut mendampingi kasus siswi tersebut. Siswi ini mengakui, ia dihamili pacarnya dari SMA yang berbeda. Perkara ini kemudian diselesaikan secara kekeluargaan.
Sehingga kedua pihak bersepakat keduanya dinikahkan, walaupun usia keduanya belum genap 19 tahun sehingga harus menempuh dispensasi nikah dari PA Karanganyar ", Tribun Solo, Jumat( 9/9/2022).
Kemudian terjadi di Lampung baru-baru ini ada seorang pemuda tega membunuh ibu kandungnya sendiri karena tidak diberi uang untuk membeli rokok. Dikutip cnnindonesia. com, Minggu (9/10/2022).
Malam kelabu bagi Indonesia. Sabtu, 1 Oktober 2022, Stadion Kanjuruhan malam itu menjadi saksi bisu peristiwa mematikan di laga pertandingan Arema FC Vs. Persebaya. Ada 125 orang yang meninggal, 302 luka ringan, dan 21 orang luka berat. Pertandingan sepak bola itu berakhir tragis setelah terjadi kericuhan. Ada Ratusan orang meregang nyawa dan luka - luka.
Pada 2030 diprediksi akan terjadi bonus demografi. Jumlah penduduk usia produktif di negeri-negeri muslim akan mengalami lonjakan melebihi jumlah penduduk usia anak dan lansia. Kaum Muslim harus menangkap peluang emas ini dengan menyiapkan muslim yang berusia remaja hati ini sebagai pemimpin masa depan. Keluarga harus memiliki visi lahirnya pemimpin masa depan dengan pembinaan Islam kepada remaja muslim.
Masa Depan di Tangan Umat Islam.
Berbagai persoalan yang menimpa remaja saat ini seperti putus sekolah, himpitan ekonomi, kesenjangan gaya hidup, pergaulan bebas, kekerasan seksual, aborsi, dan lain sebagainya.
Pendidikan yang harus mampu mencetak generasi muda yang taat pada syariat, faktanya justru sebaliknya.
Ketika sebuah negeri mengadopsi Sistem sekularisme, yaitu pemisahan agama dari kehidupan. Maka negeri ini dalam cengkeraman ideologi kapitalis sekuler, maka pemudanya juga diarahkan untuk mempunyai cara pandang yang sama dengan kepentingan para kapitalis. Mengukur segala sesuatu dari pencapaian materi yang dihasilkan. Pemuda dijadikan mesin industri kapitalis.
Sekularisasi pendidikan telah berhasil membawa pengaruh bagi generasi muslim untuk berkiblat pada peradapan Barat. Tidak terkecuali dalam membangun negara, dan politik yang mengiringinya.
Nilai- nilai Barat yang berbasis kapitalis, sekuler, konsumerisme, individualisme membuat pemuda muslim kehilangan jati dirinya.
Pemuda diserang dari berbagai sisi, sehingga melupakan jati dirimu sebagai agen perubahan.
Masifnya globalisasi industri, membuat generasi muda masuk jeratan mereka. Melalui industri fashion, food, film, entertainment, dan digital, generasi muda terbawa arus gaya hidup yang jauh dari agama. Kapitalis menjerat pemuda muslim agar lupa dengan identitasnya dengan berbagai cara, di antaranya:
Pertama, gaya hidup( life style) dengan mengeksploitasi sumber daya ekonomi. Gaya hidup yang konsumtif menjadikan generasi muda gila belanja, gila pamer harta. Karena konsumerisme dijadikan tolak ukur kesuksesan seseorang. Hal ini sangat disenangi oleh korporasi karena akan menambah kekayaan mereka. Produksi barang akan terus terjadi, tiada henti.
Kedua, pemuda dijadikan aset industri yakni tenaga kerja. Untuk memuaskan gaya hidupnya, pemuda perlu pekerjaan. Kapitalisme memandang tenaga kerja adalah input produksi, maka berlaku hukum biaya kecil, hasil yang diperoleh besar. Sehingga gaji yang diterima pekerja hanyalah standar saja, sekedar bisa mencukupi nafsu konsumerisme belaka. Pemuda dipaksa menjadi mesin, demi
bisa bertahan dalam sistem kapitalis ini.
Ketiga, pemuda sebagai sabuk penguat industrialisasi. Barang yang sudah diproduksi harus laku dijual.
Maka korporasi mendesain pemasaran yang bisa menarik masyarakat untuk membeli. Segala terobosan baru dilakukan, Pemuda dilibatkan untuk memasarkan hasil industri dengan berbagai teknologi dan ide-idenya, dengan tujuan untuk menyenangkan konsumen, sehingga berpengaruh pada tingkat konsumerisme. Pada tingkatan ini, ilmu yang dimiliki pemuda muslim justru akan membawa pengaruh yang merugikan bagi kehidupan manusia.
Ketika ideolgi kapitalis liberal telah membuat umat di ambang kehancuran, maka di pundak pemuda harapan perubahan itu di letakkan. Butuh perubahan hakiki, ke arah peradapan Islam yang mulai.
Diperlukan aktivitas politik yang dilakukan oleh pemuda.
Para pemuda harus menghempaskan penerapan sistem yang sekuler demokrasi yang rusak dan merusak. Karena sesungguhnya, sistem inilah yang menjadi akar permasalahannya. Sebuah sistem yang menafikan peran Allah SWT.
Dalam menjalankan kehidupan, dan memberikan hak kepada akal manusia yang lemah dan terbatas untuk membuat hukum.
Sehingga diperlukan usaha untuk menyadarkan pemuda Islam agar segera bangkit, meninggalkan peradapan yang rusak menuju perubahan yang hakiki yakni peradapan Islam.
Inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sebagai teladan yang terbaik dalam mengubah peradapan jahiliyah menjadi peradapan Islam yang mulia, yakni dengan aktivitas politik.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah yang membina para sahabat menjadi kader-kader dakwah Islam, dan kemudian menyebarkan kader-kader dakwah ini, untuk mengajarkan Islam kepada seluruh masyarakat yang ada saat itu. Maka saat ini, umat juga harus segera melakukan hal yang sama, agar kerusakan tidak menjadi lebih parah. Melakukan aktivitas politik kepada umat, agar umat paham dan menerima islam secara kaffah.
Rasulullah telah mencontohkan dakwah melalui perjuangan politik. Kerana dalam syariat Islam, politik adalah segala aktivitas yang terkait dengan pengurusan umat. Yang meliputi keterkaitannya dengan kekuasaan sebagai pengaturan urusan umat secara langsung, maupun yang terkait dengan umat sebagai pelaku yang melakukan pengawasan aktivitas kekuasan dalam mengatur urusan umat.
Aktivitas dakwah harus dilakukan dengan mengedukasi umat agar memiliki pandangan Islam yang benar.
Setelahnya, pemikiran Islam akan dijadikan sebuah solusi untuk menyelesaikan segala persoalan dalam seluruh kehidupan, sehingga terbentuk sikap yang kokoh dalam diri pemuda untuk membela dan memperjuangkan Islam. Aktivitas inilah yang juga seharusnya dilakukan oleh pemuda sebagai agen perubahan.
Dengan segala potensi yang melekat pada diri pemuda, maka seorang pemuda dituntut untuk memiliki keimanan yang kuat, ketaatan yang sempurna, dan ketakwaan kepada Allah SWT. Pemuda yang ambisi kepada akhirat jauh berlipat dari pada ambisi terhadap dunia. Menjadi pemuda bertakwa yang tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia. Karena segala kenikmatan dengan kenikmatan disisi Allah Ta'ala.
Sehingga hal inilah yang akan mendorong seorang pemuda mudlit mempunyai kesadaran politik yang tinggi, bisa mendorong mereka untuk melakukan aktivasi politik, dan berusaha menyadarkan Umat untuk melakukan perubahan. Selanjutnya mereka juga harus berusaha mewujudkan kesadaran politik kepada umat, sehingga bersama- sama umat, mampir melakukan perubahan yang nyata. Mewujudkan sebuah kepemimpinan yang akan menyatukan umat Islam di seluruh alam.
Pemuda muslim harus memahami konsep politik dalam sistem Islam bukan semata urusan kekuasaan semata. Namun, meliputi pemeliharaan seluruh urusan umat, baik di dalam atau diluar negeri.
Dalam hal ini, penguasa ( pemimpin) dan umat/ rakyat, keduanya memiliki kewajiban yang sama dalam mengemban dakwah Islam untuk memajukan Islam dan umatnya.
Sosok pemuda muslim yang paham politik, akan peduli dan bertanggung jawab akan nasib negaranya. Ia akan mencintai dan membels negaranya, dalam koridor syariat, yakni sebagai bentuk ketaatannya kepa Allah SWT.
Pemuda muslim akan menjaga negaranya dari ancaman bahaya yang terjadi saat ini, yakni sekulerisme dan liberalisme. Karena inilah sejatinya yang menjauhkan syariat Islam dari pengaturan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang menghalangi kebangkitan umat muslim di dunia.
Sehingga potensi pemuda saat ini haruslah digunakan untuk menyelamatkan umat dengan Islam kaffah. Pemuda harus peduli terhadap nasib negeri akibat tidak adanya penerapan hukum Allah dalam seluruh aspek kehidupan.
Karena hanya ini yang bisa menyelamatkan umat dan negeri ini dari kerusakan yang lebih parah.
Pemuda muslim wajib membuktikan kecintaannya kepada umat dalam bentuk ketaatannya Kepada Allah Ta'ala. Menjadi potensi mudanya hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT, taat pada syariat-Nya, dan berjuang menegakkan seluruh syariat-Nya.
Pemuda muslim harus mampu dan terus berusaha mewujudkan sebuah perubahan yang nyata. Sebuah perubahan yang bisa mewujudkan kembalinya peradapan Islam. Karena dengan kembalinya peradapan Islam, niscaya Allah akan membukakan pintu keberkahan dari langit dan bumi, sebagaimana termaktub dalam Al-quran surah Al-Araf ayat 7 yang artinya : Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi tetapi mereka mendustakan ( ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya".
Teruslah berjuang untuk tegaknya Negara Islam. Dan bangga berislam kaffah.
Wallahu'alam bishowsb.
Post a Comment