Gelisah meronta-ronta bagai cacing kepanasan
Empati dan simpati punah tanpa alasan
Nurani tercabik-cabik tanpa ampun
Elegi itu terurai serumpun demi serumpun
Rasa hilang raga pun lenyap
Api amarah kian lama kian senyap
Seranai kepongahan kian merebak
Ilusi demi ilusi tak lagi mudah ditebak
Menyemai benih-benih demi masa depan
Inginkan perubahan asal jati diri tak hilang
Lingkupi itu semua dengan ilmu tak berbilang
Noktah demi noktah akan berkesudahan
Intip komunikasi tiap generasi
Arahkan pada tujuan nyata tak sekedar ilusi
Lunglai raga kala sang pujangga tereliminasi
#pojokPakuniran
#weekend30/10/2022
Post a Comment