Sextortion (pemerasan seksual) adalah perbuatan memeras orang lain untuk melakukan aktivitas seperti foto diri tanpa busana bahkan hingga berzina dan direkam kemudian akan dijadikan sebagai alat untuk memeras dikemudian hari. Merupakan perbuatan yang menyalahi syariat Islam dan merendahkan diri. Perbuatan ini berawal dari saling kirim gambar atau video yang berbau sex. Hal ini sering terjadi pada mereka yang berpacaran. Mereka membagikan foto bugil ke pasangan mereka dan bahkan bisa lebih parah lagi adalah merekam adegan saat mereka melakukan aktivitas zina. Harus diperhatikan baik-baik oleh negara, orang tua dan kita semua agar tidak ada pelaku ataupun korban sextortion dalam kehidupan kita.
Berdasarkan penelitian Global Corruption Barometer (2020), bahwa Indonesia menempati posisi pertama se-Asia dengan tindak sextortion tertinggi (18 persen), diikuti oleh Sri Lanka (17 persen), dan Thailand (15 persen). Angka ini lebih dari dua kali lipat di atas rata-rata negara-negara dalam survei (8 persen). Dengan demikian mesti menjadi perhatian negara karena berkaitan dengan generasi penerus. Jika dibiarkan maka akan mengakibatkan krisis generasi yang berakhlak baik. Negara yang mayoritas muslim kok bisa menepati posisi pertama tindakan yang rusak sih. Mengapa bisa demikian?
Pertama, kehidupan kita saat ini mengadopsi paham sekularisme yang memisahkan agama dari segala lini kehidupan. Disekolah mengadopsi kurikulum yang sekuler, sehingga anak-anak tidak diajarkan dalam satu saja pelajaran untuk menjaga dirinya agar terhindar dari perbuatan dosa yang keji seperti sextortion ini. Walaupun disekolah kita mendapatkan pelajaran agama Islam namun tidak diajarkan bagaimana muslim dan muslimah menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan dosa. Itulah bukti bahwa pendidikan saat ini adalah sekuler.
Selain disekolah dirumah juga tidak semua anak-anak dididik dengan Islam oleh orang tua dengan mengajarkan hal demikian. Dengan berbagai alasannya misalnya orang tua sibuk bekerja sehingga lupa tugasnya untuk mendidik anak, orang tua tak paham Islam dan berbagai alasannya. Ditambah lagi negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi yang membebaskan rakyatnya untuk berekspresi. Semua lingkungan dimana kita hidup tidak membentuk generasi menjadi beriman dan bertakwa.
Kedua, paham individualisme yang tanpa sadar ataupun sadar diambil oleh masyarakat. Melahirkan masyarakat yang cuek dengan hal-hal yang serupa selama yang menjadi korban bukan keluarga mereka. Dengan beranggapan bahwa itu masalah orang lain bukan masalah kita, "loe loe gue gue". Padahal manusia itu saudara dari ayah dan ibu yang sama yaitu Adam dan Hawa.
Ketiga, tidak adanya edukasi tentang sex sejak dini oleh keluarga. Keluarga juga tentu punya peran penting membentuk kepribadian anak. Maka keluarga terutama untuk ibu yang punya peran sebagai sekolah pertama sang anak, ia harus mengajarkan anaknya tentang hal ini. Begitupun ayah sebagai pemimpin dalam rumah tangga ia harus memastikan anak-anak juga paham bagaimana menjaga dirinya takala tak bersama kedua orang tuanya, memastikan apa yang dilihat anaknya juga tidak mengarah kepada hal yang salah, perlu dikontrol aktivitas anak-anak.
Keempat, tidak adanya pencegahan dan hukuman yang tegas dari negara untuk masalah ini. Hal ini dibuktikan dengan masih terjadinya perbuatan sextortion dalam kehidupan kita karena tidak terkontrolnya tontonan dari media digital oleh negara sehingga situs-situs porno bisa diakses walaupun sudah ribuan yang diblokir oleh Kominfo.
Itulah beberapa alasan mengapa sextortion masih terjadi. Oleh sebab itu kita butuh solusi yang tuntas yang mampu menyelesaikan masalah ini sehingga tidak berdampak buruk untuk generasi kelak. Satu-satunya solusi untuk menyelesaikannya tentu dengan Islam. Keluarga memahami Islam dan mengajarkan kepada anak sejak dini sebagai bekal mereka, sekolah juga menerapkan kurikulum Islam yang mampu melahirkan anak didik yang berkepribadian Islam, Negara juga menerapkan sistem pemerintahan Islam yakni Khilafah yang akan menerapkan hukum dari Sang Pencipta secara totalitas.
/Solusi Islam Mencegah & Mengatasi Masalah Sextortion/
Islam adalah aturan hidup yang Allah turunkan kepada manusia paling sempurna dimuka bumi yakni Rasulululah Muhammad Saw dengan tujuan untuk mengatur hubungan manusia dengan Sang Pencipta, mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia, dan mengatur hubungan manusia dengan dirinya. Telah Allah sempurnakan Islam dengan diutusnya Nabi terakhir maka Islamlah pedoman hidup benar yang harus kita ambil sebagai manusia.
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."(QS. Al Madinah 3)
"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam"(QS. Ali Imran 19)
Allah SWT telah memerintahkan orang tua untuk mendidik anak-anak dengan baik. Sebagaimana Allah SWT berfirman
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Orang tua dalam Islam dituntut untuk bersungguh-sungguh membina, memelihara dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Tujuannya agar anak-anak tersebut selamat dunia akhirat." (QS. At Tahrim 6)
Untuk itu orang tua punya tanggung jawab untuk menjaga anak-anak dari api neraka termasuk dari perbuatan sextortion. Orang tua mengajarkan anak-anak tentang tsaqofah Izzah (ilmu tentang menjaga kehormatan diri). Selain keluarga yang menjaga anak-anak dibutuhkan penjagaan dan pengontrolan yang lebih besar yakni oleh negara. Khilafah akan menerapkan Islam kaffah, dengan begitu akan menjaga kehidupan kita tetap berada pada Islam tidak lagi sekuler sehingga mau melakukan dosa akan malu dan menjauhi diri dari perbuatan dosa itu. Hal itu juga telah terbukti selama berabad-abad manusia hidup dalam peradaban Islam tidak didapati dalam catatan sejarah yang mencatat soal generasi yang melakukan tindakan sextortion ini. Begitulah gambaran jika Islam yang diterapkan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat maka akan mendapatkan keberkahan. Sebagaimana firman Allah SWT:
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan"(QS. Al Araf 96)
Post a Comment