Beking Judi Merusak Generasi



Oleh Marita Handayani
(Muslimah Peduli Umat)

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiba-tiba saja Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo bicara soal pemberantasan judi. 

Dia memerintahkan seluruh jajarannya, dari Mabes Polri hingga Polda, untuk membabat habis pelaku aktivitas judi, baik online maupun konvensional. 

Bukan hanya pemain dan bandar yang Kapolri perintahkan untuk disikat, tetapi juga pihak-pihak yang mem-backing aktivitas tersebut. 

"Tak hanya para pemain dan bandar saja, namun juga pihak yang mem-backing di belakangnya serta melakukan pemblokiran situs-situs judi online," tulis akun resmi Instagram Divisi Humas Polri, Kamis (18/8/2022). 

Kompas.com telah memintai konfirmasi Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo untuk mengutip pernyataan Sigit. (Kompas.com/18/8/2022)

Masih hangat terasa berita viral yang menyeret nama petinggi Polri yaitu Ferdy Sambo yang menjadi otak pembunuhan anak buahnya (Brigadir J). Asumsi publik juga mengerucut pada "katanya" beliau jugalah yang menjadi bekingan Konsorsium 303, alias kode pada situs perjudian online. Bukan hanya Sambo, tetapi banyak petinggi-petinggi polisi yang 'ngiler' menjadi bekingan judi. Sehingga judi online yang mengakar merasa aman karena memiliki bekingan dari kalangan abdi negara. 

Kutipan di atas adalah perintah sang Jenderal Polri kepada bawahannya yang resah karena Kaisar Ferdy Sambo sudah mencoreng nama baik Polri dengan perilakunnya. Walaupun keterkaitan Sambo menjadi beckingan judi masih belum terbukti dan hanya asumsi liar publik. 

Seperti yang kita tahu bahwa kepolisian ialah penegak hukum yang profesional dan layak dipercaya. Tapi dari kasus ini kita sebagai masyarakat sudah dibuat resah dengan dihalalkannya kasus-kasus ilegal yang dibekingi oleh oknum polisi itu sendiri. Memang tidak semua, tapi setidaknya para oknum inilah yang sudah tidak amanah juga mempermalukan harga diri dan jabatannya untuk urusan pribadi. 

Secara tidak langsung, sistem kapitalisme sudah mencetak dan membentuk para oknum seperti ini menjadi buas, layaknya meminum air laut yang akan menjadi haus terus menerus, halal haram sudah tak lagi di hiraukan. Padahal pentingnya menafkahi keluarga dengan cara yang halal adalah sebuah pondasi yang menjadikan keluarga soleh dan patuh kepada aturan Allah SWT. 

Sudah saatnya kita menuju perubahan yang lebih baik. Bukan hanya oknumnya yang dipecat atau dihukum. Tetapi harus ada perubahan dari sistem yang dinaungi. Sebab, dampak dari sistem rusak salah satunya yaitu melahirkan oknum-oknum seperti itu. Perlu ada sistem yang berperan penting dalam mengatur kehidupan juga bernegara. Sistem yang sesuai dan benar tak lain adalah Sistem Islam. Sistem ini, amat sangat sempurna karena mengatur dari berbagai aspek. Dan pastinya akan menegakkan hukum secara adil, sebab bersumber dari sang Khalik. 

Dalam sistem islam atau yang dikenal dengan khilafah, tidak akan ada oknum-oknum nakal yang menjalankan perjudian dan bisnis-bisnis haram lainnya. Karena, sistem ini akan menjadikan pola sikap dan pola pikir setiap individunya selalu berkaitan dengan aturan Allah SWT. Halal dan haram akan menjadi sandaran hidup, baik di individu, masyarakat, juga negara.

Maka dari itu, semangat memperjuangkan kembali kejayaan Islam adalah jalan ikhtiar yang harus di tempuh guna membuang sistem kapitalisme yang merusak diri, keluarga, masyatakat, dan generasi yang akan datang. Menjadikan khilafah (sistem islam) yang rahmatan lil'alamin sebagai tatanan kehidupan.

Wallahu'alam bishshawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post