BBM Naik Demi Pertumbuhan Atau Inflasi ?


Oleh Yuni Nisawati

Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Pertamax Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter dan untuk Solar Rp dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Hal tersebut akan memicu naiknya inflasi. Hal tersebut menurut perhitungan Lembaga ECO Macro Blast. (https://www.merdeka.com/04/09/2022)
Saat ini sedang ramai diperbincangkan tentang kenaikan harga BBM. Banyak yang menolak kenaikan BBM tersebut. Dikarenakan dampak dari kenaikan BBM yang luar biasa. Di mana, tidak hanya harga BBM yang naik. Namun juga bahan makanan pokok, transportasi umum seperti angkot, ojek, dll. Hal ini menjadi keresahan bagi masyarakat diberbagai kalangan. Harga kebutuhan yang semakin meroket, namun tidak diimbangi dengan kenaikan gaji. Sehingga rakyat semakin tercekik dan daya beli masyarakat terus menurun. Bahkan para pakar menyatakan bahwa bila BBM naik, maka akan terjadi inflasi.

Unjuk rasa pun terus dilakukan oleh mahasiswa demi memperjuangkan aspirasi rakyat. Namun hal tersebut tidak dihiraukan oleh pemerintah. Justru para anggota DPR sedang asyik merayakan ulang tahun Ibu Puan Maharani selaku Ketua DPR RI. Sungguh miris. Rakyat sedang menjerit, namun pemerintah sedang menikmati fasilitas yang bersumber dari uang rakyat.

Semakin hilang kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Seakan pemerintah menyepelekan suara rakyat. Pemerintah seakan tuli asal kehidupan mereka tercukup dengan segala kemewahannya. Kesenjangan sosial semakin tinggi, kemiskinan semakin bertambah. Namun mereka tak peduli karena hanya memikirkan perut sendiri. Beginikah pemimpin yang adil? Bukankah kita tahu jawabannya melalui tidak adanya kepercayaan kita kepada mereka yang tengah duduk di singgasana kekuasaan.

Rakyat sudah lelah dengan segala kebijakan pemerintah yang tidak pernah memihak rakyat. Pertanyaannya, sampai kapan? Hal seperti ini tidak akan berakhir selama negara ini menerapkam sistem Kapitalis. Sistem yang dibuat dan dikendalikan oleh manusia. Padahal sejatinya tak pernah cukup dengan kekuasaan dan harta. Sehingga mereka akan terus membuat kebijakan hanya demi kepentingan pribadi, hanya untuk mempertahankan kekuasaan dan kekayaan yang mereka sudah dapatkan. Jadi tak heran apabila korupsi semakin merejalela, proyek banyak yang mangkrak, kebijakan yang hanya mempersulit rakyat, dan pemerintah lepas tangan dengan segala kekusahan rakyat.

Demo hanyalah angin lalu untuk mereka. Segala upaya yang dilakukan rakyat untuk keadilan seakan percuma. Karena mereka pasti akan membuat perundang-undangan untuk menjerat rakyat agar terus taat tanpa perlawanan. Inilah hal yang menyeramkan dari Sistem Kapitalis. Akibat dari manusia yang diberika kekusaan untuk membuat hukum dan mengendalikannya.

Lalu apa jalan keluarnya? Tidak ada selain sistem Islam dari Allah untuk seluruh umat. Semua hukum-hukumnya dibuat langsung oleh Sang Pencipta. Semua sama di mata hukum yang dibuat oleh-Nya. Tidak ada perbedaan.

Semua diadili secara sama bagi yang melakukan kejahatan. Hukum Allah yang terlihat menyeramkan, kenyataannya adalah hukum yang paling menerapkan keadilan. Lihatlah bagaimana sekarang hukum kapitalis. Hukum seakan dipermainkan. Sehingga kejahatan bukan menurun, namun justru bertambah. Banyak orang yang semakin menggila. Kasus-kasus yang sering membuat geleng kepala. Seakan tak ada tempat yang aman. 

Allah tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Untuk kedamaian, keadilan, ketentraman, dan kesejahteraan. Tidak ada sistem yang sempurna selain Sistem yang Allah ciptakan untuk kita semua. Kita perlu menerapkannya untuk kita. Agar kejahatan dan kesewenang-wenangan tidak merajalela.

“Tidaklah seseorang diamanahi memimpin suatu kaum kemudian ia meninggal dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, maka diharamkan baginya surga” (HR Bukhari-Muslim).

Post a Comment

Previous Post Next Post